IBTimes.ID – Perselisihan China dan Jepang tak kunjung usai. Setelah pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi terkait kemungkinan keterlibatan militer Jepang jika Tiongkok menyerang Taiwan, China mengirim beberapa drone ke wilayah Jepang. Pejabat China juga bereaksi dengan keras terhadap apa yang disampaikan oleh Takaichi. Perselisihan kedua negara juga disinyalir karena upaya Jepang untuk memperkuat pertahanan militer di Pulau Yonaguni.
Setelah drone-drone Beijing terbang di wilayah sensitif antara Taiwan dan Jepang, kini giliran Tokyo yang mengerahkan pesawat tempur. Rudal-rudal Jepang ini bertujuan untuk menangkis drone dari China jika suatu ketika menyerang wilayah Jepang.
Kementerian Pertahanan Jepang mengonfirmasi bahwa sebuah drone yang diyakini milik China terdeteksi di dekat Yonaguni, pulau paling barat Jepang yang terletak sangat dekat dengan Taiwan. “Kami mengonfirmasi bahwa sebuah kendaraan udara tak berawak yang diyakini berasal dari China melintas antara Pulau Yonaguni dan Taiwan pada Senin,” kata kementerian tersebut melalui platform X.
Sebagai respons, Pasukan Bela Diri Udara Jepang langsung “mengirimkan pesawat” ke wilayah tersebut. Yonaguni menjadi sorotan karena Tokyo merencanakan penempatan sistem rudal di pulau tersebut, rencana yang membuat Beijing meradang.
Shinjiro Koizumi, Menteri Pertahanan Jepang menyebut bahwa pihaknya akan menempatkan rudal defensif di kawasan tersebut. Menurutnya, rudal jarak menengah Type 03 Medium-Range Surface-to-Air tersebut digunfsikan untuk menangkal pesawat dan rudal yang mengarah ke Jepang.
“Mereka tidak dimaksudkan untuk menyerang negara lain, ditempatkan di seluruh Jepang. Jelas tidak meningkatkan ketegangan regional,” ujarnya sebagaimana dilansir dari Kompas.
Melihat kawasan yang memanas, Amerika Serikat akan memperkuat kehadiran militernya di Pangkalan Udara Kadena, Jepang. Angkatan Udara AS pada Jumat (21/11/2025) menyampaikan bahwa F-35A Lightning II dan F-16C Fighting Falcon telah mendarat di Jepang. Mereka juga akan mengirim 36 unit F15EX di tahun depan sebagai ganti dari F-15C/D yang sudah cukup tua.
Sanae Takaichi menyebut bahwa pihaknya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Presiden Amerika Donald Trump. “Presiden Trump mengatakan kepada saya bahwa dia dan saya adalah teman yang sangat baik dan bahwa saya bisa menghubunginya kapan saja,” ujarnya.
(FI)

