Peristiwa

Menag Sebut Tragedi Ponpes Al Khoziny jadi Bahan Pembelajaran

1 Mins read

IBTimes.ID – Menteri Agama, Nasaruddin Umar menyebutkan bahwa tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi bahan pembelajaran penting agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

“Bagi kita ini suatu pelajaran. Kita akan coba mengeliminir jangan lagi ada peristiwa seperti ini yang terjadi di tempat lain, kata Nasaruddin sebagaimana dilansir dari Antara pada (30/9/25).

Menag menyampaikan, Kementerian Agama (Kemenag) akan merumuskan kebijakan khusus agar pembangunan pondok pesantren maupun madrasah mengindahkan aturan pemerintah di bidang konstruksi bangunan. Dengan begitu, aspek keselamatan santri maupun masyarakat sekitar dapat lebih terjamin.

“Karena itu kami selaku Menteri Agama tentu juga akan menciptakan suatu ketentuan khusus bahwa pembangunan pondok pesantren dan madrasah dan apapun juga, sebaiknya kita mengindahkan peraturan yang berlaku sebagaimana yang ditetapkan pemerintah dalam bidang pembangunan,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, Nasaruddin menyampaikan bahwa Kemenag akan segera menggelar pertemuan dengan para pihak terkait, khususnya para ahli pembangunan, guna menyusun panduan teknis yang dapat dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan agama dan keagamaan ketika mendirikan bangunan.

“Tekad kami jangan lagi ada peristiwa yang sama terjadi di masa yang akan datang. Sesegera mungkin (kami) akan mengadakan pertemuan dengan pihak terkait karena kami bukan ahli bangunan. Nanti kami akan bekerja sama dengan pihak terkait,” ujarnya.

Selain fokus pada pencegahan, Menag juga menekankan pentingnya penanganan aspek psikologis bagi keluarga dan santri terdampak.

Menurutnya, stabilisasi emosi merupakan pendekatan awal yang harus dilakukan agar semua pihak dapat berpikir jernih dan mencari solusi terbaik.

“Barusan saya ketemu dengan Pak Kyai (pengasuh pesantren). Pendekatan pertama yang kita lakukan yaitu menstabilkan emosi. Bagaimana menciptakan kondisi agar kita semua bisa berpikir objektif dan positif. Sebab, kalau kita berada dalam suasana sangat genting, tidak bisa memberikan solusi terbaik,” ucapnya.

Baca Juga  Festival HAM 2023: Merayakan HAM, Inklusivitas, dan Toleransi

Nasaruddin menambahkan bahwa perhatian atas musibah ini tidak hanya datang dari Kemenag, tetapi juga dari lembaga lain seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang ikut memberikan dukungan guna meringankan beban keluarga korban.

“Semoga santri yang lain sedapat mungkin tidak terjadi trauma, dan sedapat mungkin bisa melanjutkan pendidikannya seperti biasa,” kata Menag.

Dalam kunjungan tersebut, Nasaruddin juga menyalurkan bantuan sebesar Rp610 juta untuk mendukung penanganan para korban dan pemulihan kondisi pesantren.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur pada pukul 11.00 WIB, jumlah korban akibat ambruknya bangunan mencapai 100 orang, terdiri atas 26 pasien rawat inap, 70 pasien pulang, satu pasien dirujuk, dan tiga orang meninggal dunia. Proses evakuasi masih terus dilakukan oleh Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri.

Related posts
Peristiwa

Sirkuit Pertamina Mandalika Rilis Kalender Event 2026

2 Mins read
IBTimes.ID – Lombok Tengah semakin menegaskan posisinya sebagai rumah besar motorsport Indonesia. Memasuki 2026, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menyiapkan kalender kegiatan…
Peristiwa

Ajukan Bantuan Nasional: Aceh Utara Tak Bisa Hadapi Banjir Sendirian

1 Mins read
IBTimes.ID – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, secara resmi mengakui keterbatasan kemampuan daerah dalam mengatasi dampak banjir yang telah berlangsung selama…
Peristiwa

Islam Tidak Anti Kapitalisme

2 Mins read
Ada artikel yang terasa seperti tamparan halus sekaligus pelukan hangat. Artikel berjudul: Compatibility of Islam and Capitalism: Dimensions of Capitalism in The…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *