IBTimes.ID – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara terbuka mengakui bahwa tingginya jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di luar negeri merupakan cerminan kegagalan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja yang memadai di dalam negeri.
Dilansir dari Kumparan.com pada (27/11/2025), pernyataan blak-blakan itu disampaikan Purbaya saat menghadiri Rapat Kerja Komisi XI DPR RI dengan Kementerian Keuangan, Kamis (27/11/2025).
“Banyak anak-anak kita yang kerja di luar negeri itu sebenarnya karena kegagalan kita menciptakan lapangan pekerjaan di dalam negeri. Apalagi saat pertumbuhan ekonomi melambat seperti beberapa tahun terakhir, ya memang begitulah kenyataannya,” ujar Purbaya.
Menurutnya, Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi minimal 6,7 persen per tahun agar mampu menyerap tenaga kerja baru yang setiap tahun masuk ke usia produktif.
“Kami berharap dengan program-program akselerasi yang dijalankan Presiden Prabowo, perbaikan iklim investasi, optimalisasi belanja pemerintah, serta koordinasi fiskal-moneter yang lebih baik, kondisi ke depan bisa jauh lebih positif,” tambah Purbaya.
Purbaya mengungkapkan, pemerintah sedang menyiapkan program pelatihan vokasi berskala besar yang akan mulai berjalan pada 2026 dengan anggaran signifikan. Meski bersifat jangka pendek, program ini diharapkan mampu memberikan lapangan kerja lebih layak bagi masyarakat.
“Namun yang lebih penting adalah target jangka panjang. Dalam 10 tahun ke depan, kita ingin Indonesia memiliki tingkat kesejahteraan setara negara maju seperti Amerika. Bukan memindahkan orang agar hidup enak di luar negeri, tapi membuat suasana di sini jauh lebih baik sehingga masyarakat tidak perlu lagi merantau,” tegas Purbaya.
Purbaya juga menyatakan akan mengusulkan kepada Menteri Ketenagakerjaan agar ada program pelatihan dan penyaluran kerja khusus bagi lulusan SMK di lingkungan Kementerian Keuangan.
Saat ini, program Magang Nasional di kementerian/lembaga baru menyasar mahasiswa S1 dan D4/D3, dengan rencana pembukaan gelombang ketiga. Lulusan SMK belum menjadi prioritas.
“Kita harus ciptakan lapangan kerja yang sesuai untuk lulusan SMK. Kalau ekonomi hanya tumbuh seperti sekarang, memang sulit. Tapi kalau ke depan tumbuh lebih kencang, saya yakin lulusan SMK akan lebih mudah mendapat pekerjaan layak ketimbang tahun-tahun sebelumnya,” pungkas Purbaya.
Pernyataan Menkeu ini sekaligus menjadi pengakuan jujur pemerintah sekaligus sinyal kuat bahwa penciptaan lapangan pekerjaan yang berkualitas akan menjadi salah satu fokus utama kebijakan ekonomi dalam satu dekade mendatang.

