News

Menteri PPPA RI Menangkan Award The First Menteri Kabinet Indonesia Maju dari PSIPP ITB AD Jakarta

3 Mins read

IBTimes.ID – Menteri PPPA RI Bintang Puspayoga mendapat Award The First Menteri Kabinet Indonesia Maju yang Mendukung Zakat bagi Korban dari Pusat Studi Islam, Perempuan, dan Pembangunan (PSIPP) Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta pada Senin (18/3/24). Menteri Bintang memenangkan award ini karena menjadi menteri pertama yang mendukung penerapan zakat untuk korban sejak 2021, sekalipun isu yang diangkat adalah zakat, berangkat dari perspektif dan khazanah pemikiran Islam.

Dalam sambutannya Dr. Yayat Sujatna, Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta mengatakan, bahwa isu zakat untuk korban, merupakan inisiatif yang pertama di semua lini, di Tangerang Selatan, di Indonesia, di ASEAN (karena 9 negara lainnya belum punya konsep ini), dan bahkan bisa jadi di dunia, juga pertama. Maka kita patut berbangga, ketika Islam menjadi solusi. Bahkan, para penerima dana zakat ini, bukan hanya korban yang muslim tapi juga non muslim telah merasakan manfaat dana zakat untuk korban.

“Melalui isu zakat untuk korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, telah berhasil mengimplementasikan catur dharma perguruan tinggi Muhammadiyah yang pertama yakni al-Islam dan Kemuhammadiyahan untuk kemaslahatan, kemajuan umat. Sehingga PSIPP sebagai pusat studi di kampus telah berhasil ‘down to eart’, tidak berada di atas menara gading, hasil penelitiannya telah dirasakan masyarakat luas, temuannya zakat bagi korban bukanlah tumpukan kertas hanya sekedar mengisi BKD tapi telah membumi, menghasilkan konsep yang dapat diimplementasikan yakni Surat Edaran Walikota Tangerang Selatan Nomor 846/3727/DP3AP2KB/2022 tentang Dukungan Terhadap Pengalokasian dan Penyaluran Dana Zakat atau Bantuan Bagi Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak, tertanggal 3 Oktober 2022,” jelas Yayat.

Rektor ITB Ahmad Dahlan mengapresiasi dukungan besar menteri dan Pemda Tangsel. Pada saat yang sama Walikota Tangerang Selatan yang juga hadir saat itu, juga mendapatkan Award kategori ‘Kota Pertama yang Menerapkan Zakat untuk Korban di Indonesia’ yang diterima secara resmi oleh Wakil Walikota Tangerang Selatan, H. Pilar Saga Ichsan.

Baca Juga  Krismuha: Ikhtiar Muhammadiyah Merawat Kemajemukan

Pilar Saga Ichsan dalam sambutannya melaporkan kepada Menteri PPPA RI bahwa Surat Edaran tentang Dukungan Terhadap Pengalokasian dan Penyaluran Dana Zakat atau Bantuan Bagi Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak telah diimplementasikan oleh BAZNAS Tangerang Selatan diantaranya dengan pengalokasian dana Rp 103 juta yang untuk korban kekerasan terhadap perempuan dan anak yang sudah dimulai sejak awal tahun 2023. Dan ini bagian dari keberhasilan Tangerang Selatan sebagai Pilot Project penerapan zakat untuk korban oleh pemerintah daerah. Ia pun secara resmi menyerahkan surat edaran tersebut kepada menteri agar menjadi percontohan bagi daerah, kota, provinsi. Kabupaten lainnya di Indonesia. 

Selain penyerahan award pada menteri dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, ada pula 4 award lainnya yang diberikan pada para tokoh yang juga berkontribusi pada isu zakat untuk korban. Acara dilakukan pada.

Pada saat yang sama, Yayat Sujatna juga mengatakan bahwa dalam Sustainable Development Goals yang 17 adalah kemitraan global. Artinya semua pihak harus bekerja sama. Hari ini kita menyaksikan bahwa kerja sama itu sangat indah, persis yang disebutkan dalam Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 103, tentang berpegang teguh pada Islam, bekerja sama dan memberikan kemaslahatan bagi semua manusia di bumi Indonesia.

“Pusat studi kami melakukan riset, memberikan ide perubahan yakni zakat untuk korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, pemerintah pusat memfasilitasi pertemuan antar pihak, pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan surat edaran, dan LAZ/BAZ mengimplementasikannya. Tentu kelompok mustadh’afin, duafa, perempuan korban menjadi pihak yang selama ini tidak dipikirkan menjadi subyek yang mendapatkan perhatian banyak pihak. Lalu siapa yang jadi pengawas? Tentu semua pihak, kita semua,” tambah Yayat.

Salah satu cara memantaunya melalui panduan yang ada dalam buku Standar Operasional Prosedur Zakat untuk Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak bagi Lembaga-lembaga Filantropi di Indonesia. Buku ini mendapatkan sambutan ibu Menteri dan 2 buku lainnya yang akan diresmikan. Selain itu, ada pula 1 buku karya Bapak Dr. Mukhaer Pakkana tentang resilien ekonomi, sebuah narasi apik yang memotret perekonomian kita.

Baca Juga  Positif Covid-19, Ustadz Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia

“Ketika Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memiliki program gender mainstreaming dan Kementerian Pendidikan mengharuskan implementasi Permendikbud 12/2021, kami mengimplementasikannya dengan catur dharma, salah satunya dengan ghadul bashar, yang merujuk ulama tafsir Ibnu Katsir yakni menahan, menundukkan, atau menjaga pandangan dari melihat yang bukan haknya (istri/suami sah). Ibu bapak bisa menyaksikan informasi ini di lobby kampus sebelum menuju lantai 5,” tutup Yayat.

Pada saat yang sama, Menteri PPPA RI juga meresmikan ruang laktasi, ruang Satgas PPKS, sekretariat PSIPP ITB Ahmad Dahlan Jakarta, dan buku Standar Operasional Prosedur (SOP) Zakat untuk Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak bagi Lembaga-lembaga Filantropi di Indonesia, beserta 3 buku lainnya. Peresmian ditandai dengan penandatanganan dua dokumen ruang dan buku di Aula ITB Ahmad Dahlan Jakarta.

(Tim)

Avatar
1446 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

Haul ke-15 Gus Dur: Refleksi Pemikiran dan Keteladan untuk Bangsa

2 Mins read
IBTimes.ID – Jaringan GUSDURian menggelar peringatan Haul ke-15 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Laboratorium Agama Masjid Universitas Islam Negeri (UIN)…
News

Inilah 9 Rekomendasi Simposium Beda Setara 2024

2 Mins read
IBTimes.ID – Simposium Best atau Beda Setara telah selesai digelar. Acara ini berlangsung selama dua hari, yakni Kamis-Jumat (15-16/11/2024) di Convention Hall…
News

Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia Masih Jauh dari Semangat Bhinneka Tunggal Ika

1 Mins read
IBTimes.ID – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Wahid atau Alissa Wahid mengkritisi realitas kebebasan beragama di Indonesia, yang menurutnya masih jauh dari…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds