Perspektif

Mewaspadai Masalah Ikutan Banjir

2 Mins read
Yang bisa menjadi masalah saat banjir, khususnya dalam bidang keselamatan dan Kesehatan antara lain:

1. Derasnya air. Pada jenis banjir yang deras, misalnya banjir bandang, kekuatan arus, dan kedalaman air tertentu, dapat menghanyutkan dan menenggelamkan orang. Untuk orang yang sedikit bisa berenang saja, banjir merupakan masalah. Apalagi bagi yang tidak bisa berenang. Untuk itu, segera evakuasi diri dan keluarga.

2. Debris, atau benda-benda yang hanyut air. Dengan kekuatan besar, batang kayu, perabotan rumah, dan benda keras lainnya bisa terbawa arus dan berbahaya bagi kita. Meskipun bisa berenang,  tapi tiba-tiba tertabrak batang kayu. Orang bisa pingsan dan tenggelam. Kalau debris itu tajam, bisa menusuk dan membahayakan nyawa. Untuk itu, waspadai benda-benda yang hanyut air, hindari arus deras.

3. Hewan berbahaya. Saat banjir, ular bisa hanyut oleh air. Ada lebih dari 75 jenis ular berbisa asli Indonesia dan sayangnya banyak lagi di luar itu jenis ular berbisa asal luar negeri yang diimpor untuk peliharaan. Kalau ini hanyut, bisa membahayakan. Perlu diketahui, saat ini Anto Bisa Ular yang dikeluarkan oleh pemerintah hanya untuk 3 jenis ular. Untuk jenis yang lain,belum ada, harus impor khusus. Untuk itu, waspada terhadap  binatang berbahaya. Sebaiknya hindari genangan air.

4. Bakteri, Virus, dan Mikroba lainnya. Dalam kondisi banjir, zat-zat pembawa bakteri mudah menyebar, misalnya kotoran manusia atau hewan. Segala macam bakteri bisa ikut air dan menyebar secara cepat dan menular. Penyakit seperti Leptospirosis, yang bisa ringan ataupun mematikan, bisa saja terjadi dan menyebar. Bakteri Salmobella Sp juga mudah tersebar. Jadi, penyakit semacam Kolera, tifoid, hepatitis, dermatitis, infeksi saluran pernafasan, malaria, demam dengue dan laoinnya, bisa timbul.

Baca Juga  Ramadhan: Momentum Eratkan Kembali Persaudaraan di Tengah Pandemi

5. Kekurangan air bersih dan Sanitasi. Bagaimanapun kondisinya, manusia butuh air bersih. Air yang terkontaminasi akan berisiko terhadap kesehatan. Pada banjir yang berlangsung lebih dari sehari dan menutup fasilitas sanitasi, warga terdampak akan mengalami kesulitan dalam buang air secara sehat. Tentu sangat mungkin terpaksa buang air di genangan air sehingga meningkatkan risiko kontaminasi.Untuk warga terdampak, segera minta bantuan sebisa mungkin kepada pemerintah dan para relawan. Kalau anda punya akses air bersih, baik untuk berbagi.

6. Tekanan psikis. Stress bisa muncul pada warga terdampak, bahkan hingga depresi dan penyakit psikis berkelanjutan. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) juga mengancam warga terdampak, juga termasuk renjatan/kumatnya penyakit kejiwaan lain.

Untuk itu, menjaga rasionalitas dan keikhlasan sangat penting. Anda bisa menghubungi petugas/relawan kesehatan untuk hal ini.

Itu beberapa masalah ikutan banjir yang bisa muncul. Tulisan ini tidak bermaksud untuk membuat warga terdampak menjadi ketakutan. Justru agar waspada terhadap hal-hal ini dan sedapat mungkin mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan kesalamatan

Terlebih kepada pemangku kebijakan, baik dalam penanganan krisis saat ini maupun pencegahan terhadap banjir di kemudian hari.

Semoga saudara-saudara sekalian yang tengah mengalami bencana banjir dimudahkan untuk mengangani segala urusan, selamat, tetap sehat, dan segera terbebas dari persoalan ini dengan baik dan selancar-lancarnya.

Kepada relawan dan pemerintah, semoga bisa menjalankan tugas dengan sangat baik dan tetap selamat.

.

Editor: Yahya FR

17 posts

About author
Santri Nogotirto. Dokter Spesialis Anestesi
Articles
Related posts
Perspektif

Kejumudan Beragama: Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

3 Mins read
Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU), adalah salah satu warisan berharga dalam khazanah keilmuan Islam di Indonesia. Forum ini…
Perspektif

Menjadi Guru Hebat!

3 Mins read
Peringatan Hari Guru Nasional (25 November) tahun ini mengangkat tema, “Guru Hebat, Indonesia Kuat”. Tema ini menarik untuk dielaborasi lebih jauh mengingat…
Perspektif

Mengapa Masih Ada Praktik Beragama yang Intoleran?

3 Mins read
Dalam masyarakat yang religius, kesalihan ritual sering dianggap sebagai indikator utama dari keimanan seseorang. Aktivitas ibadah seperti salat, puasa, dan zikir menjadi…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds