Tafsir

Momentum dalam Ilmu Fisika dan Al-Qur’an

2 Mins read

Sebelum membahas momentum dalam al-Qur’an, penting untuk memahami terlebih dahulu tentang momentum itu sendiri dalam ilmu fisika. Dalam ilmu fisika, materi momentum diajarkan pada jenjang SMA. Momentum adalah kecenderungan benda yang bergerak untuk melanjutkan gerakannya pada kelajuan yang konstan. Momentum merupakan besaran vektor yang searah dengan kecepatan benda. Rumus momentum adalah P = m.v dimana P = momentum (kg.m/s), m = massa benda (kg), dan v = kecepatan benda (m/s).

Momentum dalam Ilmu Fisika dan Al-Quran

Pada materi momentum terdapat hukum kekekalan momentum, yaitu jika terdapat dua benda yang bertumbukan, maka jumlah momentum sebelum dan setelah bertumbukan tetap. Hal ini berlaku jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem. Hukum kekekalan momentum dapat ditulis persamaan sebagai berikut:

           Psebelum = Psesudah

           P1 + P2 = P1’ + P2

m1.v1 + m2.v2 = m1’.v1’ + m2’.v2

m1.v2 + m2.v2 = jumlah momentum awal (sebelum tumbukan)

m1’.v2’ + m2’.v2’ = jumlah momentum akhir (setelah tumbukan)

Jenis-jenis Tumbukan

Jenis-jenis tumbukan terbagi menjadi 3, diantaranya:

1. Tumbukan lenting sempurna

Pada tumbukan lenting sempurna, tidak ada energi yang hilang selama tumbukan dan jumlah energi kinetik kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan sama.

  1. Berlaku hukum kekekalan momentum:

m1.v1 + m2.v2 = m1’.v1’ + m2’.v2

  • Berlaku hukum kekekalan energi kinetik.
  • Koefisien restitusi (e) = 1.
  • Tumbukan lenting sebagian

2. Tembukan Lenting Sebagian

Pada tumbukan lenting sebagian, sebagian energi kinetik berubah menjadi energi bunyi, energi panas, dan energi dalam. Akibatnya, energi kinetik sebelum tumbukan lebih besar daripada sesudah tumbukan.

  1. Berlaku hukum kekekalan momentum:

m1.v1 + m2.v2 = m1’.v1’ + m2’.v2

  • Tidak berlaku hukum kekekalan kinetik.
  • Koefisien restitusi (e) = 0 ≤ e ≤ 1
  • Tumbukan tidak lenting sama sekali

Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali

Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, sesudah tumbukan kedua benda bersatu, sehingga kecepatan benda sesudah tumbukan besarnya sama.

  1. Berlaku hukum kekekalan momentum:
Baca Juga  Tafsir Biji-bijian dalam QS An-Naba' Ayat 15

m1.v1 + m2.v2 = (m1+m2).v’

  • Tidak berlaku hukum kekekalan energi kinetik.
  • Koefisien restitusi (e) = 0

Momentum dalam Ayat Al-Quran

Materi tentang momentum ini sudah dijelaskan oleh Allah dalam ayat-ayat al-Qur’an, di antaranya:

Surah al-Najm ayat 39-41

وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ  وَاَنَّ سَعْيَهٗ سَوْفَ يُرٰىۖ  ثُمَّ يُجْزٰىهُ الْجَزَاۤءَ الْاَوْفٰىۙ

Artinya: “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.”

Ayat diatas ada kaitannya dengan momentum, yaitu setiap usaha yang kita lakukan akan diperlihatkan kelak. Momentum adalah peristiwa dimana akan terjadi adanya tumbukan. Dari rumus momentun dapat disimpulkan bahwa semakin besar massa suatu benda, maka semakin besar momentumnya dan semakin besar kecepatan suatu benda, maka semakin besar pula momentumnya. Hubungannya dengan ayat diatas adalah semakin besar usaha yang kita lakukan, maka akan memperoleh balasan yang semakin besar pula.

Surah al-Jatsiyah ayat 22

وَخَلَقَ اللّٰهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّ وَلِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

Artinya: “Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar, dan agar setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan.”

Ayat diatas menjelaskan tentang interaksi tidak hanya sekedar saling mempengaruhi, saling memberi, dan saling menerima antar manusia, makhluk atau benda. Hal ini berkaitan dengan momentum dimana ketika suatu benda memberikan pergerakan dengan kecepatan tertentu terhadap benda lain, maka akan terjadi tumbukan. Momentum yang terjadi akan dipengaruhi oleh besar massa atau kecepatan yang diberikan, sehingga akan terjadi tumbukan lenting sempurna, lenting sebagian, atau tidak lenting sama sekali.

Baca Juga  Al-Mizan fi Tafsir Al-Qur’an (1): Masterpiece Milik Al-Tabataba’i

Surah al-Zalzalah ayat 7-8

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ  وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ

Artinya: “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”

Ayat ini tidak jauh beda dengan ayat-ayat sebelumnya. Apapun yang kita lakukan, baik perbuatan yang baik maupun buruk, maka akan ada balasannya. Hal ini berkaitan dengan momentum, yaitu massa sangat berpengaruh terhadap momentum suatu benda. Semakin besar massa suatu benda, maka momentumnya akan semakin besar. Sebaliknya, semakin kecil massa suatu benda, maka momentumnya semakin kecil.

Editor: Nabhan

Sindi Wulan Aprilia
27 posts

About author
Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya Peminat Kajian Tarikh
Articles
Related posts
Tafsir

Kontroversi Tafsir Ayat Pernikahan Anak dalam Qur’an

4 Mins read
Pernikahan, yang seharusnya menjadi lambang cinta dan komitmen, kerap kali terjebak dalam kontroversi. Salah satu kasus terbaru yang menarik perhatian publik adalah…
Tafsir

Sepintas Sejarah Gagasan Tafsir Modern di Indonesia

4 Mins read
Pada subbab yang ditulis oleh Abdullah Saeed berjudul “The Qur’an, Interpretation, and the Indonesian Context” merupakan bagian dari bukunya Saeed sendiri, yaitu…
Tafsir

Dekonstruksi Tafsir Jihad

3 Mins read
Hampir sebagian besar kesarjanaan modern menyoroti makna jihad sebatas pada dimensi legal-formal dari konsep ini dan karenanya menekankan pengertian militernya. Uraiannya mayoritas…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds