IBTimes.ID – Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) kembali meneguhkan komitmennya dalam mendukung kader persyarikatan melalui penyelenggaraan Pentasyarufan Beasiswa Kader Muhammadiyah 2025. Kegiatan ini digelar di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta pada Senin (25/8/25), dan dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan Muhammadiyah, para tokoh persyarikatan, serta perwakilan penerima manfaat dari Beasiswa Kader Muhammadiyah tahun 2025.
Pada tahun ini, MPKSDI dan Lazismu menyalurkan beasiswa dengan total nilai Rp7,5 miliar kepada 475 penerima manfaat yang seluruhnya merupakan kader Muhammadiyah. Para penerima terdiri atas 195 laki-laki dan 280 perempuan, yang tersebar dari Sabang hingga Merauke serta dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di luar negeri.
Beasiswa diberikan kepada mahasiswa yang menempuh pendidikan di berbagai bidang, dengan komposisi 105 penerima dari rumpun Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) dan 370 lainnya dari rumpun non-STEM. Uniknya, penerima beasiswa ini tidak hanya berkuliah di dalam negeri, tetapi juga di sejumlah universitas luar negeri, seperti di Arab Saudi, Mesir, Turki, Pakistan, Jerman, Italia, hingga Rusia.
Ketua PP Muhammadiyah, Prof Irwan Akib dalam amanatnya menekankan pentingnya pemerataan penerima manfaat agar tidak terjadi tumpang tindih. “Dari 475 penerima ini, Muhammadiyah membuktikan bahwa kita tidak kekurangan kader. Namun, perlu ada pemetaan yang jelas agar bantuan ini tepat sasaran dan memberi dampak luas. Saya berharap penerima beasiswa tidak berpikir balas jasa, melainkan menyadari bahwa inilah tugas kita sebagai kader untuk terus berkiprah di Muhammadiyah,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa penguatan ideologi tetap harus berjalan seiring dengan dukungan finansial yang diberikan. “Diharapkan akan ada pertemuan rutin setiap bulan bagi penerima. Pertemuan ini penting agar kaderisasi berjalan terus, sehingga teman-teman penerima selalu mendapatkan penguatan ideologi Persyarikatan Muhammadiyah,” pesannya.
Senada dengan itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais, menuturkan bahwa program beasiswa ini sudah lama dinantikan oleh kader Muhammadiyah di berbagai daerah. “Banyak harapan dan permohonan yang masuk ke Lazismu dari seluruh penjuru tanah air. Karena itu, kami berharap para penerima manfaat benar-benar menjalankan studinya dengan sepenuh hati, karena beasiswa ini bersumber dari zakat para muzakki,” jelasnya.
Mujadid Rais juga menegaskan pentingnya siklus kebaikan yang berkelanjutan. “Kelak, jika sudah sukses, mampu, dan sanggup, pay it forward. Bayarlah zakat agar kebaikan ini terus berputar dan memberi manfaat yang lebih luas. Sosialisasikan program ini agar ekosistem filantropi Islam di Muhammadiyah terus tumbuh,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan, menyampaikan bahwa program ini mendapat atensi besar dari kader maupun pimpinan Muhammadiyah. Tahun ini, terdapat lebih dari tiga ribu pendaftar yang kesemuanya adalah kader, aktivis, dan rekomendasi dari berbagai wilayah. “Kami tidak hanya menyeleksi dan mentransfer dana, tetapi juga akan melakukan pembinaan secara komprehensif. Akan ada pertemuan bulanan yang diisi dengan pembinaan Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan soft skill agar para penerima semakin matang baik secara akademik maupun ideologis,” ujarnya.
Bachtiar menegaskan bahwa MPKSDI berkomitmen untuk terus mengawal program ini agar manfaatnya semakin luas. “Kami berharap kader penerima beasiswa dari internal Muhammadiyah tetap dikelola bersama oleh MPKSDI dan Lazismu, sehingga pembinaan berjalan dengan baik dan sesuai tujuan persyarikatan,” tambahnya.
Program Beasiswa Kader Muhammadiyah ini menjadi bukti nyata kepedulian persyarikatan terhadap pengembangan kader. Tidak hanya memberikan dukungan finansial, program ini juga menjadi pemantik lahirnya generasi berprestasi yang berkarakter, berideologi kuat, serta siap memberi kontribusi luas bagi umat, bangsa, dan persyarikatan.
(Soleh)

