IBTimes.ID – Serangan militer Israel terhadap rakyat Palestina tak kunjung reda. Terhitung sepekan terakhir Israel terus menembakkan rudalnya ke Palestina. Di sisi lain, sering terjadi bentrok antara polisi Israel dengan rakyat Palestina.
Menurut beberapa media, ketegangan tersebut meningkat karena Israel mengusir warga Palestina dari rumahnya. Melihat konflik yang tak kunjung usai sejak awal abad ke-20 ini, Muhammadiyah melalui Program Muhammadiyah Aid tergerak untuk membantu korban sipil di Palestina.
Dr. Wachid Ridwan, Program Koordinator Muhammadiyah Aid mengajak seluruh warga Muhammadiyah di berbagai daerah untuk segera berkoordinasi dengan Lazismu.
“Salurkan bantuan anda melalui Lazismu-Lazismu yang ada di berbagai daerah. Insyaallah dari mereka akan kita kumpulkan di Lazismu Pusat. Bersama dengan aktivis-aktivis Muhammadiyah di Pusat dan Daerah, kita salurkan bantuan terbaik kita,” ujar Wachid.
Dilansir dari laman resmi Lazismu, Wachid menjelaskan bahwa Muhammadiyah Aid yang dibentuk oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah merupakan lembaga ad hoc, terdiri dari Hubungan Luar Negeri, MDMC, dan Lazismu. Muhammadiyah Aid bertugas untuk memberikan bantuan-bantuan kemanusiaan khusus ke luar negeri.
Beberapa bantuan yang telah diserahkan dan masih berlangsung antara lain kepada Muslim Rohingya, Moro di Filipina, dan Palestina. Muhammadiyah Aid telah memberikan beasiswa kepada mahasiswa di Universitas Islam Gaza, termasuk bantuan-bantuan kemanusiaan isidental ketika puasa, idul fitri, dan idul adha.
“Saat ini, mereka sangat membutuhkan bantuan kita. Kita tau bagaimana perjuangan mereka baik di Gaza, Yerusalem, maupun Tepi Barat. Jiwa pun mereka pertaruhkan demi bangsanya dan demi tanahnya,” tutupnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir melalui akun resminya juga dengan tegas mengatakan bahwa Muhammadiyah mengutuk keras serangan Israel yang penuh kekejaman dan nafsu ekspansi neokolonialisme. Menurut hemat Haedar, seharusnya di era modern ini tidak ada lagi pihak yang bertindak sewenang-wenang terhadap pihak lain atas nama apapun.
“Seluruh dunia yang pro demokrasi, hak asasi manusia, serta anti kekerasan dan peperangan mesti bangkit bersama menghentikan segala bentuk ekspansi dan serangan bersenjata oleh satu negara terhadap pihak lain yang berhak merdeka, bebas, dan damai di muka bumi,” tegas Haedar.
Reporter: Yusuf