Report

Muhammadiyah: dari Indonesia untuk Dunia

2 Mins read

IBTimes.ID – Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia terus melebarkan sayap dakwah Islam Berkemajuannya hingga ke kancah internasional. Hadirnya PCIM dan berbagai amal usaha Muhammadiyah dalam berbagai bidang di luar negeri menjadi bukti bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dari Indonesia hadir untuk dunia.

“Saat ini Muhammadiyah boleh disebut sebagai gerakan Islam yang sudah mendunia,” ucap Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Profesor Abdul Mu’ti melalui Channel Youtube Bimas Islam TV pada Rabu (26/6/24).

Ia menyebut, paling tidak diaspora Muhammadiyah di kancah internasional bisa dilihat dan dinilai dari tiga aspek. Pertama, Muhammadiyah sudah menjadi anggota permanen The United Nations Economic and Social Council (ECOSOC) sejak tahun 2011.

Kedua, Muhammadiyah memiliki 30 cabang istimewa yang tersebar di 30 negara mencakup lima benua, kecuali benua Antartika.

Ketiga, Muhammadiyah banyak bermitra dengan lembaga-lembaga internasional. Baik kemitraan yang bersifat kelembagaan dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah maupun kemitraan yang bersifat institusional dengan kampus, rumah sakit, atau sekolah milik Muhammadiyah.

Lewat berbagai PCIM dan amal usaha yang ada, Muhammadiyah terus berkontribusi untuk masyarakat dunia menyebarluaskan semangat Islam Berkemajuan.

“Ada tema besar yang kita usung di Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta, yakni “Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta”, paparnya.

Abdul Mu’ti mengatakan, Internasionalisasi Muhammadiyah sudah mulai dicanangkan sejak Muktamar Yogyakarta Abad Kedua Muhammadiyah tahun 2010 yang terus diperkuat hingga saat ini.

“Memang saat ini Muhammadiyah melakukan banyak hal melalui PCIM dan mitra Muhammadiyah di ranah global,” ungkapnya.

Di bidang pendidikan, Muhammadiyah memiliki Muhammadiyah Australia College di Melton negara bagian Victoria, Australia. Ada juga Universitas Muhammadiyah Malaysia di Malaysia dan TK Bustanul Atfal di Kuala Lumpur hingga TK Aisyiyah Bustanul Atfal di Mesir.

Baca Juga  PSM: Proyeksi Kepemimpinan PP Muhammadiyah 2022-2027

Di bidang kemanusiaan, Muhammadiyah mempunyai Disaster Management Center (MDMC) yang kini menjadi bagian dari World Health Organization (WHO).

Selain itu, sambung Abdul Mu’ti, masih ada kemitraan-kemitraan yang berbasi universitas. Banyak Muhammadiyah yang memiliki double degree atau twinning program dengan berbagai kampus lain di berbagai negara.

“Sehingga dengan itu, Muhammadiyah bisa berperan besar dalam mainstreaming moderat muslim thought, pemikiran muslim moderat, yang itu juga menjadi kegiatan Muhammadiyah di level internasional,” harapnya.

Kemudian di ranah geopolitik global, tambah Abdul Mu’ti, Muhammadiyah saat ini sedang berusaha untuk menterjemahkan dokumen-dokumen resmi Muhammadiyah ke dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Sehingga publik global semakin memahami paham kegaamaan ala Muhammadiyah.

Dia menyampaikan, beberapa dokumen-dokumen yang sudah diterjemahkan mendapatkan sambutan besar dari masyarakat dunia terutama yang berkaitan dengan posisi Muhammadiyah untuk isu-isu global.

“Misal kita sudah menterjemahkan Fikih Bencana Muhamamdiyah, Fikih Lingkungan, Fikih Air, dan berbagai produk dari Majelis Tarjih Muhammadiyah,” sebutnya.

Bagi Mu’ti, semua itu sebagai upaya untuk Muhammadiyah mensosialisasikan paham-paham keagamaannya ke masyarakat luas.

“Tentu di samping itu, juga ada program exchange dan program pengiriman Mubaligh Muhammadiyah yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya,” tutup Abdul Mu’ti.

(Soleh)

Avatar
1446 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Anak Ideologis itu Amal Jariyah

1 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Pendakwah muda Habib Husein Ja’far Al Hadar menyebut anak ideologis lebih baik daripada anak biologis. Alasannya, karena perjuangan dengan…
Report

Alissa Wahid: Gus Dur Teladan Kesetaraan dan Keadilan

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Wahid memberikan tausiyah pada peringatan Haul Gus Dur ke-15 yang bertempat di Laboratorium Agama UIN…
Report

Alissa Wahid: Empat Faktor Penyebab Meningkatnya Kasus Intoleransi di Indonesia

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Wahid atau Alissa Wahid menyampaikan bahwa ada empat faktor utama yang menyebabkan tren peningkatan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds