IBTimes.ID – Nabi SAW tidak pernah memakai celana cingkrang. Pasalnya, di zamannya tidak ada celana cingkrang. Yang ada hanya sarung cingkrang.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Arrazy Hasyim dalam sebuah pengajian.
“Nabi mengatakan barang siapa yang mengulurkan sarungya. Berarti Nabi tidak pernah pakai celana cingkrang,” ujarnya.
Menurutnya, Nabi SAW berpakaian dengan pakaian kaumnya. Orang Arab di zaman Nabi menggunakan sarung, sehingga Nabi juga menggunakan sarung.
Ia menyebut bahwa Syeikh Bin Baz mengatakan jika seseorang menggunakan sarung atau celana di bawah mata kaki, maka seseorang tersebut akan masuk neraka, meskipun celana atau sarung tersebut tidak dimaksudkan untuk kesombongan.
Namun, imbuh Dr. Arrazy, pendapat tersebut dibantah oleh ulama di berbagai dunia seperti di Yaman, Mesir, Suriah, dan lain-lain. Nabi SAW pernah keluar dari rumahnya dengan kondisi sarungnya di bawah mata kaki.
Saat itu terjadi gerhana, sehingga ia shalat dan sarungnya berada di bawah mata kaki. “Diterima enggak? Diterima. Yang nggak diterima itu yang shalat sambil berkhayal, bukan yang celananya di bawah mata kaki,” tegasnya.
Justru, menurutnya shalat yang tidak diterima adalah shalat orang yang berkhayal bahwa dirinyalah yang paling sunnah. Padahal, dalam shalat, seseorang harus khusyu’.
“Yang cingkrang amalkan hadis Ibnu Umar, yang di bawah mata kaki silahkan amalkan hadis Abu Baqro’ dan Abu Bakar. Kata Nabi, boleh di bawah mata kaki asal tidak sombong,” pesan Dr. Arrazy.
Reporter : Yusuf