Review

Naskah Digital Tuntunan Salat dari Kampung Situ Gede

3 Mins read

Manuskrip adalah naskah tulisan tangan yang menjadi kajian filologi. Kita dapat menjumpai manuskrip-manuskrip dari berbagai daerah, karena setiap daerah tentunya memiliki manuskrip yang tersimpan. Jika kita membahas manuskrip di masa sekarang, tentunya tidak semua kalangan tahu atau paham apa itu manuskrip, bagaimana bentuknya, dan apa isinya. Wajar saja hal itu terjadi, karena masyarakat dalam mencari informasi lebih memilih melihat dari sumber yang instan untuk dibaca. Cenderung tidak mau direpotkan untuk mencari informasi dengan cara yang sulit.

Kini, kita dapat dengan mudah mengakses manuskrip sesuai dengan informasi apapun yang kita inginkan. Di zaman sekarang ini, kita bisa menemukan, membaca, dan meneliti manuskrip di rumah tanpa perlu ke daerah asal manuskrip itu ditulis. Sungguh hal yang sangat memudahkan semua kalangan, bukan?

Cara Menemukan Manuskrip Kuno

Adapun naskah digital yang dapat kita jumpai. Misal, kita ingin mencari tahu informasi tentang tuntunan salat, bisa langsung saja membuka blog Manuskrip Nusantara Kementerian Agama RI. Informasi dan gambar yang sangat jelas sehingga tidak membuat kita kesulitan walau hanya naskah digital.  Penjelasan mengenai manuskrip tuntunan salat sebagai berikut.

Naskah ini diberi judul tuntunan salat yang ditetapkan berdasarkan isi naskah, dan bukan dari sumber tertulis sampul naskah maupun teks naskah. Judul tersebut dibuat bukan bersumber dari sampul naskah atau teks naskah, tetapi dari kajian isi yang lebih menekankan kepada  tuntunan salat, baik salat fardu maupun salat sunah.

Penetapan judul naskah berdasarkan kajian isi naskah yang membahas masalah tuntunan salat. Baik salat wajib maupun salat sunah, dimulai dari masalah taharah sampai masalah salat. Tidak hanya belum memiliki judul yang pasti, naskah ini juga tidak dijumpai penulis maupun pemilik naskah. Hanya saja pada halaman terakhir naskah ini tertulis nama bulan Rayagung tanpa disebutkan tahunnya, juga ada nama Kampung Situ Gede.

Baca Juga  Majunya Sains dan Teknologi Modern, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Bahasa yang digunakan dalam naskah ini menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Jawa dan bahasa Arab. Bahasa Jawa digunakan untuk mengomentari komentar atau penjelasan naskah, sedangkan bahasa Arab digunakan untuk teks bacaan salat. Ketebalan naskah seluruhnya berjumlah 30 halaman. Setiap halaman terdiri dari 15 baris dengan tidak mencantumkan nomor halaman. Tetapi ia menggunakan tanda sambung ke halaman selanjutnya. Manuskrip ini ditulis menggunakan kertas Eropa berbentuk prosa.

Keadaan Manuskrip Kuno

Lembaran naskah ini merupakan sambungan dari naskah sebelumnya yang diduga telah hilang. Pada halaman pertama tertulis:”Allahumma la tunazzilu qadamaini ʽalā ṣirāṭil mustaqīm, yauma tunazzilu fīhi aqdamul munafiqīn, funika wajae wawangkang arep azan saurunge azan maka maca:”Subḥānallāh walḥamdulillāh walāilāha illallāh wallāhu akbar lā ḥaula walā quwata illā billāhilʽaliyyil ʽazīm, maka tuluy azan Allāhu Akbar 22 kali. Asyhadu An llā’ilāha illallāh wa asyhadu anna Muḥammadar Rasūlullāh.

Naskah tuntunan salat ini berisi kumpulan bacaan salat wajib dan salat sunah, mulai dari niat sampai salam, dilanjutkan dengan bacaan setelah salat. Kemudian dijelaskan juga bagaimana niat salat menjadi imam atau dalam keadaan ma’mum. Niatnya:” Uṣalli farḍa Ẓuhri arbaʽa rakaʽātin adā’a imāman atawa ma’mūman. Hal yang sama dibaca pada waktu salat lainnya, baik salat wajib maupun salat sunat. Selanjutnya, sebagian besar selawat isinya doa-doa dan bacaan selawat kepada Nabi Muhammad Saw.

Kalimat terakhir dalam naskah tutunan salat ini berbunyi:….”Uṣalli sunnatan tahiyyatul masjidi rakʽataini lillāhi taʽālā Allāhu Akbar. Uṣalli sunnatan Jumʽati rakataini qabliyatan lillāhi taʽālā Allāhu Akbar. Uṣalli farḍal jumʽati riokateni imāman lilāhintāʽālā Allāhu Akbar.

Keunikan Naskah Manuskrip Tuntunan Sholat

Naskah manuskrip tuntunan salat ini tentunya sangat unik sekali. Di dalamnya membuat bahasan-bahasan tuntunan salat yang begitu jelas namun tidak muncul di dalamnya sama sekali nama penulis dan pemilik naskah seperti yang sudah dijelaskan di atas. Walau begitu, tidak mengurangi isi naskah yang memuat informasi seputar tuntunan salat yang baik dan benar.

Baca Juga  Hijrah Intelektual Buya Syafii: Puritanisme ke Progresif

Adanya naskah digital tentang tuntunan salat yang diakses dengan mudah. Menurut saya sangat bermanfaat bagi para pembaca manuskrip yang ingin menambah ilmu pengetahuannya tentang tuntunan salat. Di mana dalam naskah tersebut menjelaskan secara detail tentang rangkaian tuntunan salat fardu dan sunah, dari niat hingga salam. Praktis sekali bukan, hanya dengan mengakses dari blog kita dapat dengan mudah mendapatkan ilmu tanpa harus bersusah payah menemukan naskah manuskrip aslinya yang masih berupa kertas, lontar, dsb.

Tugas kita hanya tinggal mempelajari naskah-naskah yang sudah didigitalkan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita dapat memanfaatkan manuskrip ini dengan baik sebagai salah satu acuan belajar tentang tuntunan salat yang baik dan benar.

Editor: RF Wuland

Avatar
1 posts

About author
Hidup adalah sebuah perjalanan menuju akhir
Articles
Related posts
Review

Memahami Teks, Menyadari Konteks: Review Buku Interaksi Islam Karya Mun'im Sirry

5 Mins read
Buku ini, Interaksi Islam, karya terbaru Prof. Mun’im Sirry, mengusung tiga tema besar: Pertama, penelusuran aktivitas relasi antaragama di masa awal Islam,…
Review

Belajar Kehidupan dari Buku Kuntowijoyo, Dilarang Mencintai Bunga-Bunga

4 Mins read
“Membaca karya Kuntowijoyo ini pembaca akan merasakan bagaimana sensasi imajinasi yang membuat pikiran merasa tidak nyaman.” Buku kumpulan cerpen (kumcer) dari Kuntowijoyo…
Review

Inilah Kitab tentang Kepribadian Nabi Karya Hasyim Asy'ari

4 Mins read
Kitab al-Nūr al-Mubīn fī Maḥabbati Sayyid al-Mursalīn. Kitab ini merupakan salah satu karya tulis Hasyim Asy’ari dari berbagai karyanya dalam ragam disiplin…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds