IBTimes.ID — Ketua Pusat Studi Islam dan Kebijakan Yayasan Padhang Makhsyar Dr Nurbani Yusuf mengakui bahwa saat ini banyak sekali warga Muhammadiyah yang terpapar Muslim kagetan. “Anehnya, yang terpapar itu adalah orang-orang yang terdidik,” ujarnya dalam diskusi ‘Catatan Akhir Tahun: Hasrat Kuasa Muslim Kagetan’, Rabu (23/12) di Rumah Baca Cerdas (RBC), Malang.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batu ini lantas mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk kembali menauladani sosok KH Ahmad Dahlan. Dalam hal akidah, menurutnya, Ahmad Dahlan sangatlah eksklusif, namun dalam muamalah, Dahlan sangat inklusif.
Namun, hari ini, lanjutnya, baik akidah ataupun muamalah warga Muhammadiyah sangat ortodoks dan eksklusif. “Hal tersebut sangat mengkhawatirkan, karena nantinya Muhammadiyah bisa menjadi medan pertempuran antara Wahabi, Salafi, HTI, dan lainnya. Kita bisa bertengkar di rumah kita sendiri,” lanjut Nurbani.
Untuk itulah, menurut Nurbani, kanal-kanal pemikiran kultural harus diperkuat di Muhammadiyah. Nurbani mencontohkan, di wilayah Malang Raya, kehadiran Komunitas Padhang Makhsyar, RBC Institute, dan Gazebo Literasi bisa menjadi kanal-kanal yang dapat dimanfaatkan untuk merawat pemikiran-pemikiran KH Ahmad Dahlan.
Kegiatan ‘Catatan Akhir Tahun’ ini diadakan atas kolaborasi RBC Institute A. Malik Fadjar, Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Malang Raya dan Yayasan Padhang Makhsyar. Diskusi dilaksanakan secara luring dan daring. Diskusi luring diikuti sekitar 50 orang dengan menerapkan protokol kesehatan, sementara lebih dari 300 orang menyaksikan via kanal Youtube RBC Institute dan Instagram padhangmakhsyar.
Editor: Zahra