Review

Panduan Self Improvement dalam Islam

3 Mins read

 “Be The First, Be The Best, Be Different  merupakan buku bertemakan self improvement dengan nuansa islami yang ditulis oleh 2 penulis muda, yaitu Mila Septian Haryati dan Neng Wina Hartati.

Keduanya telah banyak menorehkan prestasi dan memiliki segudang pengalaman. Mila merupakan mahasiswa berprestasi FKIP Universitas Mataram 2017 dan telah menjadi delegasi NTB dalam kegiatan ASEAN Global Youth Learning di Malaysia, Singapore, dan Thailand.

Sedangkan Neng Wina ketika buku ini di tulis ia tengah menempuh pendidikan bahasa Arab di Markaz Lughoh Syeikh Zayd untuk mempersiapkan diri masuk Universitas Al Azhar dan aktif dalam kegiatan kepenulisan di Egypt Student Information 2019 sebagai anggota.

Buku ini akan menjelaskan pada kita bagaimana menjadi pribadi muslim yang taat pada aturan Allah sekaligus bagaimana menjadi muslim berprestasi dan memberikan dampak baik pada sesama manusia. Tentunya hal tersebut perlu disiapkan dan direncanakan secara matang agar lebih terarah dan menjadi dorongan dalam menjalani hidup ini. 

Meski buku ini bertemakan self improvement Islami, tidak hanya menyajikan dalil bersumber dari Al-Quran, Hadits, dan kisah salaf/ terdahulu, tapi juga para pendapat ahli lain yang dapat menambah kekuatan dalam menginspirasi para pembacanya.

Sesuai dengan judul buku, buku ini memiliki 3 bab yakni Be The First, Be The Best, dan Be Different yang akan kita bahas dalam artikel bertajuk review buku ini.

Be The First

Mula-mula penulis mengajak kepada para pembacanya untuk merenungi siapa kita dan mengapa Allah menciptakan kita. Sebagai muslim yang menyakini kabar dari Al-Quran serta mempercayai seluruh isinya dan menjadikannya sebagai pedoman, Allah telah menyampaikan dalam firman-Nya dalam Surah Adz Zariyat ayat ke-56, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Maka sebagai muslim perlu mengupayakan diri untuk mendekat pada Allah dan meniatkan segala usahanya untuk kebahagiaan dunia akhirat untuk Allah.

Baca Juga  Memotret Ragam Ekspresi Kesalehan Perempuan di Ruang Digital

Penulis mengingatkan bahwa dunia adalah tempat persinggahan dan jangan terlenakan dengan kenyamanannya. Maka ambillah secukupnya dan ada kalanya melepasnya.

Sebuah kutipan yang menyentuh hati dari penulis dalam buku ini “Jangan letakkan dunia dalam hati, letakkanlah pada telapak tangan. Agar ketika datang masa untuk melepaskan, kita tidak merasa keberatan”.

Dan karena hidup hanya sekali perlu ditekankan bahwa setiap detik dalam waktu ialah berharga, bila aktivitas kita tidak diniatkan ibadah atau penghambaan kepada Allah maka akan berlalu sia-sia. 

Be The Best

Penulis mengingatkan kepada para pembaca ketika mengejar dunia harus memperhatikan kebermanfaat akhirat dan bermuara pada satu tujuan utama, yaitu menggapai rida Allah. Jika hanya dunia yang jadi tujuan, maka tidak akan bernilai apa apa di sisi Allah. Karena Allah dalam firman-Nya Surah Hud ayat ke 16:

“Mereka itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, sia-sialah apa yang telah mereka usahakan (di dunia), dan batallah apa yang dahulu selalu mereka kerjakan”.

Jadi yakinlah selama Allah menjadi tujuan kita, maka atas izin-Nya segala yang sulit akan dimudahkan. Maka dalam hidup ini jangan tersibukkan dengan kegiatan yang minim manfaat dan tidak membuat rencana hidup serta keinginan yang kuat untuk menggapainya.

Penulis merekomendasikan rumus atau tiga hal kunci utama untuk fokus kehidupan yang bermakna, sehingga lelah dapat berbuah pahala dari buku “Great Muslimah”  oleh Teh Febrianti; Connected to Allah (Fokus kepada kegiatan yang semakin mendekatkan diri kepadaNya), Connected to me (Fokus menoreh prestasi dan memperkaya pengalaman), Connected to others (Fokus menginspirasi dan menjadi teladan yang baik).

Ketiga hal pokok ini disebut life triangle atau segitiga kehidupan yang sangat penting bagi muslim dalam menyusun rencana masa depan dan memulai melangkah untuk merealisasikannya.

Baca Juga  Dialektika Dua Pendekatan Salafi dalam Muhammadiyah

Be Different

Setelah memahami 2 bab sebelumnya tentang kedudukan kita sebagai hamba Allah dan fokus pada kegiatan bermanfaat yang lelah kita dapat bernilai pahala, di bab ini akan menguatkan kita ketika merealisasikan rencana dan mencapai target tidak perlu terlalu memedulikan orang yang mengolok mimpi kita.

Sejalan dengan yang dikutip oleh penulis dari Prof. Rhenald Kasali, “Sesuatu yang ada pada dirimu, itulah kendaranmu. Ia telah menjelma menjadi kekuatan untuk berkarya, berprestasi, dan berkreasi. Jadi, satu satunya yang bisa mengantarkanmu pada impianmu, ya dirimu sendiri”.

Tetap fokus dan pusatkan perhatian kita pada pengembangan diri kita, kita hanya perlu menumbukan tanggung jawab bahwa kita yang sekarang harus lebih baik dari diri kita yang dulu.

Dulu yang sering melakukan hal yang kurang bermanfaat dan pemalas, menjadi pandai menjaga waktu dan pekerja keras. Dulu yang selalu merasa kurang dan berat membuka lembaran Al-Quran menjadi yang senantiasa bersyukur dan rindu bila tak bersama Al-Quran.

Mari senantiasa mensyukuri setiap kenikmatan yang diberikan oleh Allah dan menggantungkan harap hanya pada Allah. Satu lagi pesan penulis untuk pembacanya, setelah kita rela berlelah-lelah bergerak maju jangan lupa untuk membahagiakan sendiri dengan memberikan istirahat dan merawat diri. 

Biodata Buku

Judul Buku: Be the first, Be the Best, Be Different

Penulis: Mila Septian Haryati,  Neng Wina Hartati

Penerbit: PT Elex Media Komputindo, Jakarta   

Tahun Terbit: 2020

ISBN: 978-623-00-1671-4         

Editor: Soleh                                                                                                              

Fahris Haria Febrilian
4 posts

About author
Anggota Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi PDM Kabupaten Pasuruan. Penerjemah Mandarin.
Articles
Related posts
Review

Ketika Agama Tak Berdaya di Hadapan Kapitalisme

4 Mins read
Globalisasi merupakan revolusi terbesar dalam sejarah kehidupan manusia. Dalam buku berjudul Beragama dalam Belenggu Kapitalisme karya Fachrizal A. Halim dijelaskan bahwa globalisasi…
Review

Kitab An-Naja, Warisan Filsafat Ibnu Sina

4 Mins read
Kitab An-Naja adalah salah satu karya penting dalam filsafat Islam yang berisi tentang gagasan besar seorang filsuf bernama Ibnu Sina, yang juga…
Review

Kitab Al-Fasl Ibnu Hazm: Mahakarya Filologi Intelektual Islam Klasik

3 Mins read
Ibnu Hazm (994–1064 M), seorang cendekiawan Andalusia, dikenal sebagai salah satu pemikir paling produktif dan brilian dalam sejarah intelektual Islam. Karya-karyanya mencakup…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds