Internasional

Pemerintah Israel Resmi Sepakati Gencatan Senjata di Gaza

2 Mins read

IBTimes.ID – Pemerintah Israel pada Jumat (10/10) dini hari waktu setempat akhirnya menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok perjuangan Palestina, Hamas. Langkah ini menjadi titik balik penting untuk mengakhiri perang berkepanjangan di Jalur Gaza serta menjamin pembebasan seluruh sandera yang masih ditahan.

Menurut salinan perjanjian yang dikutip dari Antara, gencatan senjata tersebut mulai berlaku segera setelah disahkan. Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pernyataannya menyebut bahwa pemerintah telah menyetujui kerangka kerja pembebasan semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.

“Pemerintah saat ini telah menyetujui kerangka kerja untuk pembebasan semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal,” tulis pernyataan resmi dari kantor Netanyahu.

Meskipun sempat menuai penolakan dari beberapa menteri garis keras seperti Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, mayoritas anggota kabinet memberikan suara setuju. Dengan hasil pemungutan suara tersebut, Israel akan menghentikan seluruh operasi militer di Gaza dalam waktu 24 jam, termasuk serangan udara, artileri, dan operasi penargetan.

Parlemen Israel segera meratifikasi kesepakatan tersebut setelah pemungutan suara di kabinet. Keputusan ini membuka jalan bagi penghentian agresi militer dan memulai proses pembebasan 48 tawanan Israel dalam waktu 72 jam ke depan.

Kesepakatan ini merupakan hasil dari perundingan intensif antara Israel dan Hamas, yang sebelumnya kerap mengalami kebuntuan. Penandatanganan tahap pertama gencatan dilakukan pada Kamis (9/10) siang waktu setempat.

Kabar keberhasilan kesepakatan ini pertama kali diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui platform Truth Social.

“Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani Tahap Pertama Rencana Perdamaian (Peace Plan) kami,” tulis Trump dalam unggahannya.

Baca Juga  Ramadan, Serangan Israel, dan Nestapa Dunia Modern

Tahap pertama perjanjian tersebut mencakup penghentian serangan dalam 24 jam setelah penandatanganan, penarikan sebagian pasukan Israel, dan pemulangan seluruh sandera dalam kurun waktu 72 jam.

***

Dari pihak Hamas, seorang pejabat menyebut bahwa kelompoknya siap menukar 20 sandera yang masih hidup dengan sekitar 2.000 tahanan Palestina yang saat ini mendekam di penjara-penjara Israel. Selain itu, Hamas juga mengajukan permintaan pembebasan tokoh Fatah Marwan Barghouti, yang divonis penjara seumur hidup, serta pengembalian jenazah dua pemimpin mereka, Yahya Sinwar dan Mohammad Sinwar, yang selama ini disembunyikan oleh otoritas Israel.

Kesepakatan gencatan ini juga mencakup pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Setiap harinya, minimal 400 truk bantuan akan diizinkan masuk untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak perang.

Namun demikian, perjanjian tersebut masih menyisakan sejumlah pertanyaan besar yang menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan perdamaian ini. Tidak ada penjelasan rinci mengenai waktu pasti gencatan senjata permanen, status Hamas ke depan, maupun mekanisme pemerintahan Gaza pascaperang.

Israel sendiri memiliki catatan pelanggaran terhadap berbagai kesepakatan gencatan sebelumnya, baik dengan Hamas maupun dengan Hizbullah di Lebanon. Karena itu, banyak pihak internasional yang menaruh perhatian terhadap implementasi perjanjian kali ini.

Di tengah euforia atas tercapainya kesepakatan gencatan senjata, situasi di lapangan masih belum sepenuhnya tenang. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan udara Israel masih terjadi di beberapa wilayah. Setidaknya 10 warga Palestina tewas dan 49 lainnya luka-luka akibat serangan tersebut.

Kesepakatan gencatan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju perdamaian yang lebih permanen di kawasan tersebut. Namun, stabilitas dan komitmen kedua pihak terhadap isi perjanjian akan sangat menentukan apakah perang panjang di Gaza benar-benar berakhir, atau justru menjadi jeda sementara dari siklus kekerasan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Baca Juga  Israel Bahas RUU Hukuman Mati untuk Tahanan Palestina

(MS)

Related posts
Internasional

Rusia Blokir Roblox, Tuduh Sebarkan Konten LGBT

1 Mins read
IBTimes.ID – Salah satu permainan yang disukai oleh anak-anak di berbagai belahan dunia belakangan adalah Roblox. Menariknya, dengan tuduhan menyebarkan muatan propaganda…
Internasional

Paus Leo: Pendirian Negara Palestina Adalah Syarat Perdamaian Konflik Palestina-Israel

1 Mins read
IBTimes.ID – Paus Leo XIV mengatakan pada hari Minggu, (30/11/2025) bahwa satu-satunya solusi dalam konflik Palestina-Israel yang sudah berjalan selama puluhan tahun…
Internasional

Israel Berada di Balik Penjarahan Bantuan Kemanusiaan di Gaza

2 Mins read
IBTimes.ID – Jean-Pierre Filiu, seorang profesor ahli Timur Tengah yang tinggal selama satu bulan di Gaza menyebut secara tegas bahwa penjarahan bantuan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *