Report

Pengabdian Masyarakat Mahasiswa UMM untuk Desa Tumpekrejo

3 Mins read

Sudah saatnya untuk kita semua menyingsingkan lengan dan saling mengulurkan tangan di saat pandemi seperti ini. Sudah saatnya menghancurkan tembok perbedaan, keakuan, dan keegoisan. Peribahasa “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh” untuk pertama kalinya di masa COVID-19 ini sudah tak relevan atau berbanding terbalik. Karenanya diadakan pengabdian masyarakat seperti di Desa Tumpekrejo oleh mahasiswa.

Namun bagi kami, peribahasa itu masih sangat relevan dan masih tetap menjadi slogan-slogan yang harus tetap dikumandangkan. Karena untuk memenangkan perperangan melawan COVID-19 ini, kita semua harus tetap bersatu dan membahu. Bersatu untuk saling menjaga satu sama lain dan membahu untuk saling membantu siapa pun yang membutuhkan.

PMM untuk Masyarakat

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang digagas oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) mengusung sebuah tema  ‘Bhaktimu Negeri’. PMM telah menerjunkan para mahasiswa di seluruh perguruan tinggi untuk berpartisipasi dalam kegiatan ‘Bhaktimu Negeri’. Hal ini untuk bersama melawan dan mencegah penyebaran COVID-19 serta membantu masyarakat yang terdampak.

Dalam kegiatan Bhaktimu Negeri’ ini salah satu perguruan tinggi swasta yang turut ikut serta yaitu Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). UMM mengajak kepada seluruh mahasiswanya untuk berpartisipasi dalam melakukan penanggulangan ataupun pencegahan COVID-19. UMM juga turut membantu masyarakat baik yang berada di dalam daerah Malang atau di luar daerah.

Dalam kesempatan kali ini, lima mahasiswa UMM Fakultas Ekonomi dan Bisnis telah menyukseskan kegiatan Bhaktimu Negeri. Ia dengan mengusung tema “Meningkatkan Kesadaran Masyarakat yang Tanggap terhadap Pandemi COVID-19” yang dilaksanakan di Desa Tumpekrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.

Lima mahasiswa tersebut yaitu Eko Yulianto,  Rahmanika Perwitasari, Anggita Mayangsari, Visca May Laurencia dan Erika Fera Septiana. Serta didampingi oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Drs. Moh. Jufri, ST.,MT., dosen di Jurusan Teknik Mesin.

Baca Juga  Tangani Konflik Filipina, Bangsamoro Ingin Menjadi Anggota Muhammadiyah

Kontribusi PMM UMM

Mereka telah berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk melakukan pencegahan dan menanggulangan COVID-19 serta memberikan bantuan kepada masyarakat di Desa Tumpekrejo. Para mahasiswa membuka donasi untuk menggalang dana untuk membantu masyarakat Tumpekrejo dalam pendistribusian sembako kepada masyarakat yang perekonomiannya terdampak COVID-19.

Mereka juga bekerjasama juga dengan pihak Aksi Cepat tanggap (ACT) Malang dan Inez Kosmetik untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di Desa Tumpekrejo. Ia dilakukan dengan membagikan masker, hand sanitizer ,serta edukasi pola hidup sehat kepada masyarakat Desa Tumpekrejo.

Desa Tumpakrejo terdiri dari tiga dusun, dan setiap dusun memiliki Kepala Keluarga (KK) sebanyak 250 sampai 300 orang. Profesi setiap KK pun sangat beragam, ada yang menjadi petani, pedagang, buruh serabutan, pengrajin dan peternak. Para kepala keluarga mengeluhkan menurunnya pendapatan mereka, karena pasar tempat mereka melakukan jual beli tidak di perbolehkan beroperasi seperti biasanya.

Hal itu sangat mengganggu perdagangan yang selama ini mereka jalankan untuk menjadi penopang penghidupan mereka. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Lurah Desa Tumpakrejo, Bapak Heru Sumbodo, SE.

Pengabdian Masyarakat untuk Desa Tumpekrejo

Para mahasiswa UMM berkolaborasi dengan aparatur desa dan masyarakat untuk menjadikan Desa Tumpekrejo sebagai Kampung Tangguh COVID-19. Hal ini sesuai dengan anjuran pemerintah terhadap masing-masing daerah untuk menjadikan setiap desa menjadi Kampung Tangguh.

Untuk memulihkan perekonomian dan menjaga kesehatan masyarakat Desa Tumpekrejo, hal ini dibutuhkan. Mereka juga membagikan sembako kepada masyarakat yang kurang mampu atau yang perekonomiannya sedang mengalami krisis akibat COVID-19.

Harapannya peran mahasiswa di tengah masyarakat ini mampu menjadi jembatan masyarakat dengan dunia luar untuk saling membantu dalam mengatasi permasalahan. Hal yang harus kita syukuri atas pandemi COVID-19 ini adalah mampu mengikis sifat individualisme dan mau untuk saling peduli dengan lainnya. Oleh sebab itu, sudah saatnya untuk kita semua menyingsingkan dan mengulurkan tangan untuk saling membantu dalam menyebarkan kebaikan.

Baca Juga  Tanggapi Pidato Jokowi, Ketum PP Pemuda Muhammadiyah: Sosok Besar Hati dan Cinta Indonesia

Sementara Moh. Jufri sebagai DPL berharap dengan adanya PMM Bhaktimu Negeri di Desa Tumpakrejo bisa membantu meringankan beban masyarakat. Harapannya, ia menjadi jembatan masyarakat dengan dunia luar untuk saling mengulurkan tangan dalam mengatasi permasalahan tersebut. Ia bisa membantu mensosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan, membangkitkan kembali semangat gotong royong, serta mampu mengajak masyarakat untuk merubah kebiasaan lama.

Lebih lanjut Pak Jufri menjelaskan dengan tim PMM ini bisa meyakinkan bahwa COVID-19 akan cepat diatasi dengan melakukan protokol yang telah ditentukan. Ia bisa dengan memakai masker, cuci tangan dan kaki setelah bepergian, jaga jarak, dan hal-hal lain yang telah disampaikan oleh pemerintah. Tetap menjaga relasi dengan tetap berinteraksi dengan orang lain, dengan batasan-batasan tertentu. Semoga dengan adanya kegiatan PMM ini masyarakat perlahan mampu menyesuaikan diri secara cepat dengan new normal.

***

Kami peserta Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Desa Tumpekrejo mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan lembaga dalam menyukseskan kegiatan ini, yaitu Aksi Cepat Tanggap (ACT) Malang dan Inez Kosmetik. Semoga apa yang telah kita berikan dan lakukan kepada masyarakat Desa Tumpekrejo dapat bermanfaat.

#PMMUMM2020

Editor: Shidqi Mukhtasor

Avatar
1 posts

About author
Visca May Laurencia lahir di Malang, 01 Mei 1999. Saat ini menjadi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Articles
Related posts
Report

Anak Ideologis itu Amal Jariyah

1 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Pendakwah muda Habib Husein Ja’far Al Hadar menyebut anak ideologis lebih baik daripada anak biologis. Alasannya, karena perjuangan dengan…
Report

Alissa Wahid: Gus Dur Teladan Kesetaraan dan Keadilan

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Wahid memberikan tausiyah pada peringatan Haul Gus Dur ke-15 yang bertempat di Laboratorium Agama UIN…
Report

Alissa Wahid: Empat Faktor Penyebab Meningkatnya Kasus Intoleransi di Indonesia

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Wahid atau Alissa Wahid menyampaikan bahwa ada empat faktor utama yang menyebabkan tren peningkatan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds