Internasional

Perbatasan Kembali Meletus, Ribuan Penduduk Thailand dan Kamboja Kabur

2 Mins read

IBTimes.ID – Konflik Thailand dan Kamboja kembali meletus. Hal ini mengakibatkan evakuasi ribuan penduduk Thailand dan Kamboja yang berada di sekitar perbatasan kedua negara. Konflik tersebut setidaknya menelan lima korban jiwa.

Kedua belah pihak telah menuduh satu sama lain sebagai pihak yang pertama melancarkan serangan. Konflik ini merupakan yang terbesar setelah gencatan senjata pada bulan Juli silam.

Dilansir dari BBC, Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul menyebut bahwa pihaknya tidak pernah menginginkan kekerasan, namun akan menggunakan kekuatan yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan. Sementara itu, bekas pemimpin Kamboja, Hun Sen, menyebut bahwa penjajah Thailandlah yang menyulut aksi militer.

Sejak Mei, konflik antar tetangga tersebut telah menelan setikdaknya 40 korban jiwa dan juga mengakibatkan larangan impor dan pembatasan perjalanan.

Pada Senin (8/12/2025), tentara Thailand mengatakan pasukannya telah merespons tembakan Kamboja di Provinsi Ubon Ratchathani, Thailand. Termasuk dengan melancarkan serangan udara di sepanjang perbatasan yang disengketakan. Sementara Kementerian Pertahanan Phnom Penh mengatakan pasukan Thailandlah yang menyerang lebih dulu, di Provinsi Preah Vihear, Kamboja.

Setidaknya satu tentara Thailand dan empat warga sipil Kamboja tewas, dan sekitar selusin lainnya luka-luka akibat pertempuran hari Senin, menurut para pejabat dari kedua belah pihak.

Namun, disinyalir ada korban lain yang tersembunyi dari bentrokan Thailand dan Kamboja tersebut. Anak-anak yang tinggal di dekat perbatasan kehilangan kesempatan dan waktu dibandingkan dengan teman-teman sebaya mereka yang tinggal di kota-kota yang relatif damai.

Hampir 650 sekolah di lima provinsi Thailand telah diperintahkan untuk ditutup demi alasan keamanan, kata menteri pendidikan Thailand, menyusul ketegangan baru yang meningkat sejak Minggu.

Sementara itu, sebuah video di media sosial menunjukkan kekacauan di sekolah-sekolah di provinsi-provinsi perbatasan Kamboja ketika para orang tua bergegas membawa anak-anak mereka pulang. Dan ini bukan pertama kalinya anak-anak ini mengalami gangguan pendidikan dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga  Dinamisme Makna Jihad: Antara Makna Kombatif dan Non-Kombatif

Pada bulan Juli, di tengah ujian anak-anak, pertempuran sengit selama lima hari pecah antara kedua negara. Setelahnya, sekolah Pongsuwan beralih ke kelas daring, tetapi tidak semua siswa dapat mengaksesnya. Mengingat beberapa siswa tinggal di rumah tanpa internet. Sementara iPad yang didistribusikan oleh sekolah tidak menjangkau semua orang.

Di Kamboja, mantan jurnalis Mech Dara membagikan beberapa klip anak-anak yang panik berlarian keluar dari sekolah mereka di akun X-nya. “Berapa kali anak-anak ini harus menderita di lingkungan yang mengejutkan?” tulisnya. “Perkelahian yang tidak masuk akal ini membawa mimpi buruk yang mengerikan bagi anak-anak.”

Ia juga membagikan foto seorang anak laki-laki, masih mengenakan seragam sekolahnya, sedang makan di bunker bawah tanah. “Mengapa anak itu dan keluarganya harus makan di bunker?” tulisnya.

(FI)

Related posts
Internasional

Trump Mengumumkan Kesepakatan Gencatan Senjata antara Thailand dan Kamboja

1 Mins read
IBTimes.ID – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa pemimpin Thailand dan Kamboja telah menyepakati penghentian pertempuran di wilayah perbatasan kedua negara,…
Internasional

Sepertiga Remaja Amerika Pakai Chatbot AI Setiap Hari, ChatGPT Paling Digemari

2 Mins read
IBTimes.ID – Chatbot berbasis kecerdasan buatan kini benar-benar telah merasuk ke dalam keseharian remaja Amerika Serikat. Menurut laporan terbaru Pew Research Center…
Internasional

Rusia Tawarkan Indonesia Bantuan Pengembangan Nuklir

1 Mins read
IBTimes.ID – Presiden RI Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Rabu (10/12/2025). Dalam pertemuan tersebut, Putin…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *