IBTimes.ID, Yogyakarta (16/2/25) – Ponpes Ainul Yakin menjadi saksi kebahagiaan luar biasa dalam acara Berdaya Bersama untuk Santri Istimewa, yang berlangsung dengan penuh kehangatan dan kepedulian. Acara yang diinisiasi oleh relawan dari PPI Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika (PPIDK Timtengka) ini mendapat sambutan yang sangat baik dari para santri berkebutuhan khusus, termasuk santri ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) dan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Selama kegiatan berlangsung, para santri tampak begitu gembira saat menjalani berbagai aktivitas bersama para relawan, seperti mewarnai, baca tulis, senam pagi, serta mengikuti halaqoh Quran.
Dukungan dan apresiasi penuh juga datang dari pihak Pondok Pesantren Ainul Yakin, termasuk pimpinan Pondok Pesantren, Abi Guru Isma Almatin yang dengan haru menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diberikan.
“Ini adalah kali pertama kami menerima bantuan, dan rasa syukur kami tak terhingga. Di tengah menjalankan ibadah puasa, tiba-tiba datang 1,5 ton beras—sebuah rezeki yang begitu berarti. Ayam sudah ada, sayur pun tersedia, namun beras yang selalu kami butuhkan sempat tak ada. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para relawan atas kebaikan dan kepeduliannya. Semoga menjadi berkah bagi kita semua. Pernyataan ini mencerminkan betapa besar manfaat yang dirasakan oleh ponpes atas kepedulian dan aksi kebaikan ini,” katanya dalam obrolan santai.
Acara ini tidak hanya memberikan pengalaman yang berarti bagi para santri, tetapi juga memberikan bantuan konkret yang sangat dibutuhkan oleh pondok pesantren. Bantuan yang diberikan mencakup kebutuhan pokok seperti beras, alat tulis, dan Al-qur’an, yang semuanya mendukung kehidupan sehari-hari para santri di pondok.
Penutupan acara berlangsung dengan penuh haru, dihadiri oleh perwakilan dari International Networking for Humanitarian (INH), pimpinan Pondok Pesantren Ainul Yakin beserta jajarannya, serta para relawan dari PPIDK Timtengka. Afifah Muannutsah Hidayah sebagai perwakilan PPIDK Timtengka menyampaikan dalam sambutannya kesan yang mendalam tentang keteguhan dan semangat para santri dalam menghafal Al-qur’an. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membersamai acara ini, seraya berharap keberkahan bagi semua pihak yang terlibat.
Senada dengan itu, perwakilan dari pihak INH menyampaikan bahwa Al-qur’an benar-benar menjadi syifa (penyembuh) bagi siapa saja, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan akal.
“Keberadaan pondok pesantren yang memberikan perhatian lebih kepada santri-santri Berkebutuhan Khusus (ABK) dan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa). Keberadaan pesantren semacam ini dinilai sangat penting, dan diharapkan dapat menarik perhatian lebih luas dari masyarakat untuk turut serta dalam membantu dan mendukung perjuangan mereka,” ucapnya.
Sepakat dengan apa yang telah disampaikan di atas, Abi Guru Isma Almatin selaku pimpinan Pondok Pesantren Ainul Yakin Yogyakarta mengatakan bahwa terlihat suatu kebahagiaan di wajah mereka karena kegiatan PPIDK Timtengka yang sangat membekas di hati para santri, hingga terbawa dalam keseharian mereka. Bahkan, saat bangun tidur pun, yang teringat adalah aktivitas mewarnai, sampai-sampai tembok dan kamar mandi ikut dihiasi warna-warni.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak pihak yang tergerak untuk berkontribusi dalam mendukung santri berkebutuhan khusus, terkhusus di Pondok Pesantren Ainul Yakin, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik dan mendapatkan kesempatan yang lebih luas dalam belajar dan berkembang. Semoga semangat kepedulian ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama.
(Tim)