Peristiwa

PPIM UIN Jakarta Luncurkan dan Bedah Dua Buku Penting tentang Pesantren Ramah Anak

2 Mins read

IBTimes.ID, Tangerang Selatan (8/7/25) – Pusat Penelitian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta hari ini menyelenggarakan peluncuran dan bedah dua buku penting bertajuk “Menuju Pesantren Ramah Anak” dan “Menjaga Marwah Pesantren”. Acara yang digelar secara hybrid di Hotel Ashley Tanah Abang dan melalui Zoom ini bertujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian mendalam mengenai upaya menciptakan lingkungan pesantren yang aman dan ramah bagi anak di Indonesia.

Acara ini merupakan puncak dari riset panjang yang diinisiasi PPIM UIN Jakarta dengan dukungan dari Bappenas, Kementerian Agama, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peran signifikan pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan tertua dan paling berpengaruh di Indonesia, yang kini menaungi lebih dari 4,1 juta santri di hampir 39.000 pesantren di seluruh negeri (data Kemenag 2023).

Direktur Riset PPIM UIN Jakarta, Iim Halimatusa’diyah, dalam sambutannya menyatakan, “Pesantren memiliki jasa besar dalam pendidikan anak-anak Indonesia serta memberi warna keislaman yang moderat. Buku ini adalah bagian dari upaya kita bersama untuk memastikan pesantren terus menjadi lembaga luhur yang menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak, sejalan dengan kebijakan Pesantren Ramah Anak yang diinisiasi pemerintah.”

Kedua buku ini merupakan hasil dari penelitian kuantitatif dan kualitatif yang komprehensif. Pada tahun 2023, survei nasional telah dilaksanakan di 90 pesantren di 34 provinsi, melibatkan 1.800 santri dan guru. Penelitian dilanjutkan pada tahun 2024 dengan wawancara mendalam terhadap 170 informan dari 17 pesantren dan 12 lembaga terkait di 13 provinsi.

Kedua buku ini menyajikan potret komprehensif pesantren di Indonesia. Buku “Menuju Pesantren Ramah Anak” memetakan realitas implementasi kebijakan Pesantren Ramah Anak (PRA) berdasarkan temuan survei nasional, menggali persepsi, praktik baik, hingga tantangan yang dihadapi komunitas pesantren. Sementara itu, “Menjaga Marwah Pesantren” melakukan analisis mendalam mengenai kerentanan sekaligus ketahanan pesantren dari ancaman kekerasan seksual, serta menawarkan mekanisme pencegahan dan penanganan untuk melindungi marwah lembaga. Keduanya memberikan panduan utuh bagi upaya mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung bagi para santri.

Baca Juga  Muhammadiyah: Atlet Israel Harus Ditolak, Demi Kemanusiaan dan Amanat Konstitusi

Acara bedah buku menghadirkan para penyusun buku, Windy Triana dan Haula Noor yang memaparkan temuan-temuan kunci dari riset mereka. Selain itu, hadir pula para penanggap ahli untuk memberikan perspektif mereka, yaitu Dr. M. Falikul Isbah dari Universitas Gadjah Mada dan Widi Laras Sari dari PUSKAPA UI.

Kegiatan ini dihadiri lebih dari 50 peserta luring dan 100 peserta daring yang terdiri dari para peneliti, perwakilan kementerian dan lembaga, organisasi masyarakat, pengurus pesantren, serta publik umum yang memiliki perhatian pada isu lingkungan belajar yang ramah anak. Diharapkan, peluncuran buku ini dapat menjadi landasan bagi para pemangku kepentingan untuk memperkuat implementasi kebijakan Pesantren Ramah Anak di seluruh Indonesia.

(Soleh)

Related posts
Peristiwa

Ketua MPR Tegaskan Keseriusan Pemerintah Tangani Banjir dan Longsor di Sumatra

1 Mins read
IBTimes.ID – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menegaskan bahwa pemerintah menunjukkan keseriusan tinggi dalam menangani dampak bencana banjir dan tanah longsor yang…
Peristiwa

Prabowo Kunjungi Pengungsi Aceh Tengah, Tegaskan Negara Hadir untuk Pemulihan

1 Mins read
IBTimes.ID – Presiden Prabowo Subianto mengunjungi para pengungsi korban bencana di wilayah Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, pada Jumat (12/12/2025). Dalam pertemuan tersebut,…
Peristiwa

Presiden Prabowo: Pemerintah Mulai Tertibkan Pembalakan Liar

1 Mins read
IBTimes.ID – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah konkret untuk menertibkan praktik pembalakan liar yang masih terjadi di sejumlah…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *