IBTimes.ID – Setelah mengunjungi beberapa tempat bencana banjir di Sumatra, Presiden RI Prabowo Subianto kembali mengarahkan fokusnya ke diplomasi global. Ia melakukan lawatan ke beberapa negara, termasuk Rusia. Menurut laporan resmi pemerintah Rusia, Presiden Prabowo akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.
“Pada tanggal 10 Desember, Vladimir Putin akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang akan berada di Moskow dalam kunjungan kerja,” demikian tertulis dalam situs Kremlin.
Kremlin menyampaikan, Prabowo bertemu Putin untuk membicarakan beberapa hal terkait kemitraan strategis Rusia-Indonesia. Selain itu, kedua tokoh tersebut juga akan membahas masalah internasional.
“Pembicaraan akan berfokus pada isu-isu yang berkaitan dengan pengembangan lebih lanjut kemitraan strategis antara Rusia dan Indonesia. Serta beberapa masalah internasional dan regional terkini,” imbuh Kremlin.
Dilansir dari Kompas, sebelumnya, Prabowo telah melawat ke Pakistan. Di negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia tersebut, ia bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif di Islamabad, Selasa (9/12/2025). Kedua pemimpin negara melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di sejumlah bidang, antara lain kesehatan.
Prabowo di Islamabad juga menerima penghargaan bintang tertinggi Republik Islam Pakistan “Nishan-e-Pakistan” dari Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. Penghargaan tersebut diberikan di Istana Kepresidenan Pakistan Aiwan-e-Sadr, Islamabad, Selasa (9/12/2025).
“Nishan-e-Pakistan” merupakan bintang penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Pakistan kepada pemimpin asing atau tokoh-tokoh penting yang dinilai berjasa luar biasa dan berkontribusi terhadap Pakistan. Baik di tingkat nasional maupun internasional. Prabowo diberi penghargaan karena dinilai berjasa besar dan memiliki kontribusi luar biasa dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Penganugerahan kepada Presiden Prabowo mencerminkan pengakuan Pemerintah Pakistan terhadap peran strategis Indonesia di kawasan Indo-Pasifik serta komitmen Presiden Prabowo dalam memperkuat hubungan kerja sama pertahanan, ekonomi, dan solidaritas dunia Islam.
Penghargaan tersebut juga menjadi simbol menghormati hubungan historis Indonesia dan Pakistan yang telah terjalin sejak masa Presiden Soekarno, dan memperkokoh kemitraan strategis kedua negara di tengah dinamika geopolitik global.
(FI)

