IBTimea.ID – Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan terbatas dengan sejumlah Menteri anggota Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, 14 Desember 2025. Rapat ini digelar pasca-presiden melakukan kunjungan langsung ke wilayah-wilayah yang terdampak bencana alam.
Dilansir dari Kumparan.com pada (15/12/2025), Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, melalui unggahan di akun Instagram resmi @sekretariat.kabinet, pertemuan tersebut membahas beberapa agenda krusial. Salah satu prioritas utama adalah kemajuan penanganan dan pemulihan bagi masyarakat yang menjadi korban banjir bandang serta longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Dalam rapat ini, dibahas progres pembangunan hunian sementara (huntara) serta hunian tetap (huntap) untuk semua warga yang terdampak bencana,” ungkap Teddy.
Ia juga menambahkan bahwa presiden memerintahkan kepada para Menteri untuk melakukan penambahan maksimal alat berat, truk pengangkut air minum dan air bersih, serta toilet portable, khususnya di daerah-daerah yang paling parah terkena dampak.
Selain isu bencana, rapat juga menyentuh stabilitas ketahanan pangan, ekonomi, bea cukai, pajak, serta harga bahan pokok menjelang akhir tahun. Pembahasan lainnya mencakup pemberian berbagai insentif pemerintah di beberapa sektor untuk menyambut libur Natal dan Tahun Baru.
“Pemerintah akan memberikan pengurangan harga yang signifikan pada tarif tol, tiket pesawat, kereta api, kapal laut, serta fasilitas publik lainnya,” jelas Teddy.
Dari foto yang diunggah, terlihat beberapa menteri yang turut hadir, antara lain Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menhut Raja Juli Antoni, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menristekdiktii Brian Yuliarto, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, serta Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa.
Rapat yang digelar Presiden Prabowo Subianto di Hambalang bersama para menteri tersebut mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam mempercepat proses pemulihan pasca-bencana alam yang melanda beberapa wilayah di Sumatra dan Aceh.
Dengan fokus utama pada pembangunan hunian sementara (huntara) serta hunian tetap (huntap) bagi ribuan warga terdampak banjir bandang dan longsor, pemerintah berupaya memastikan bahwa kebutuhan dasar seperti tempat tinggal layak huni dapat segera terpenuhi. Selain itu, penambahan alat berat, truk air bersih, dan fasilitas sanitasi portable di lokasi-lokasi paling parah menunjukkan respons cepat dan terkoordinasi untuk meringankan penderitaan korban bencana.
Di sisi lain, rapat ini juga menegaskan perhatian pemerintah terhadap stabilitas nasional menjelang periode liburan akhir tahun. Pembahasan mengenai ketahanan pangan, pengendalian harga kebutuhan pokok, serta stabilitas ekonomi menjadi prioritas untuk mencegah gejolak yang mungkin timbul akibat meningkatnya mobilitas masyarakat selama Natal dan Tahun Baru.
Langkah proaktif seperti pemberian insentif berupa pengurangan signifikan tarif tol, tiket transportasi umum, dan fasilitas publik lainnya diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam merayakan liburan dengan lebih aman dan terjangkau.

