IBTimes.ID – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyampaikan bahwa kesepakatan gencatan senjata yang dicapai dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh, Mesir, merupakan langkah awal menuju terwujudnya perdamaian menyeluruh di Palestina.
“Saya kira ini awal yang baik, intinya itu ya. Jadi, kita datang untuk menunjukkan dukungan dan memberi support. Yang penting gencatan senjata sudah berjalan, dan selanjutnya pasukan Israel akan ditarik,” ujarnya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (Antara/14/10).
Menurutnya, banyak pemimpin dari berbagai negara turut hadir menyaksikan penandatanganan pokok-pokok kesepakatan rencana gencatan senjata yang menjadi dasar menuju perdamaian menyeluruh.
“Indonesia tentu selalu diajak untuk turut mendukung proses besar ini. Memang ini tekad kita sebagai bangsa,” kata Prabowo.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa kehadiran Indonesia dalam forum tersebut merupakan bentuk dukungan penuh terhadap upaya perdamaian dan penghentian kekerasan di Gaza. Selain penarikan pasukan Israel dan penyelesaian isu kemanusiaan, lanjut Presiden, kesepakatan itu juga mencakup pembebasan para sandera.
“Tentunya sesuai tahapan-tahapan, sandera-sandera sudah dilepas, masih ada beberapa yang mungkin jenazahnya belum ditemukan,” ucapnya.
***
Lebih jauh, Kepala Negara menekankan bahwa dukungan terhadap perjuangan Palestina adalah komitmen moral dan politik yang telah menjadi bagian dari jati diri bangsa Indonesia.
“Tekad saya, selama puluhan tahun saya membela Palestina, sejak masih muda, kita terus-menerus mendukung kemerdekaan rakyat Palestina,” tegasnya.
KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh, Mesir, dipimpin bersama oleh Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah pemimpin dunia dari kawasan Timur Tengah, Eropa, hingga Asia, di antaranya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Raja Yordania Abdullah II, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Friedrich Merz.
Turut hadir pula para kepala pemerintahan dari Italia, Spanyol, Inggris, Yunani, Hungaria, Pakistan, serta Kanada, beserta perwakilan lembaga internasional seperti Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, dan Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul Gheit.
(MS)

