Akhlak

Rukun Islam Rukun Perdamaian

3 Mins read

Islam merupakaan sebuah agama, dan sudah pasti bahwa dalam setiap agama terdapat dasar-dasar agama yang menjadi patokan penganutnya dalam menjalankannya. Dalam hal ini Islam menyebutnya Rukun Islam. Di dalam rukun Islam terdapat nilai-nilai rukun perdamaian.

Rukun Islam Rukun Perdamaian

Rukun Islam atau elemen dasar Islam itu ada lima, yaitu 1) Syahadat, 2) Sholat, 3) Zakat, 4) Puasa, 5) Naik haji bagi yang mampu. Lima dasar ini menjadi objek pembahasan dalam fiqih sehingga kelima rukun tersebut terpandang sebagai kewajiban dalam peribadatan saja bukan juga sebagai kunci yang akan membuka pintu sebuah perdamaian.

Rukun Islam yang pertama adalah syahadat. Syahadat adalah persaksian bahwa “Tiada Tuhan yang yang wajib disembah kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.” Persaksian di atas bukan serta merta diucapkan.

Akan tetapi pengucapannya haruslah disertai dengan keyakinan hati dan pemantapan jiwa atas kandungan syahadat bahwa benar-benar tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah, sehingga koskuensinya adalah sebuah tuntutan implementasi di kehidupan nyata agar hidup kita bisa benar, baik dan juga indah. Dan begitulah memang tujuannya.

Rukun Islam yang kedua adalah sholat. Dalam fiqih sholat didefinisikan dengan beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Sholat merupakan ibadah pokok dalam Islam bahkan disebutkan dalam al-Qur’an bahwa sholat merupakan tiang agama.

Sebenarnya dari ibadah pokok inilah terbuka satu kunci persaudaraan yang nantinya akan menciptakan perdamaian. Dalam sholat, Islam tidak hanya mengajarkan hubungan vertikal saja, yaitu antara manusia dan Allah akan tetapi islam juga mengajarkan sosialisme, yaitu hubungan horizontal antara manusia dengan manusia yang lain. Terbukti dengan adanya sholat jum’at dan dianjurkannya sholat berjamaah.

Baca Juga  Etika Berdebat Ilmu Agama Menurut Mbah Maimun Zubair

Shalat dan Zakat

Dalam sholat tidak ada yang spesial di hadapan Allah, tidak dengan orang kaya, miskin, muda, tua bahkan seorang kiai pun tidak dipandang special olehnya kecuali dengan kadar ketaqwaannya. Tidakkah itu merupakan keadilan?

Seminggu satu kali orang Islam dipertemukan dalam satu wadah dan dalam satu komando untuk melaksanakan sholat jum’at, semuanya dianjurkan memakai pakaian satu warna, warna putih, warna kesucian. Tidakkah dinamakan kedamaian melihat mereka semua berbaris merapatkan shaf tanpa memandang latar belakang mereka? Si kaya tersenyum pada si miskin dan si miskin membalasnya. Alangkah indahnya semua itu.

Tidak cukup dengan sholat Islam mengajarkan sosialisme, rukun selanjutnya –setelah sholat dan sebelum puasa, ada yang disebut zakat. Zakat adalah kewajiban yang dibebankan agama kepada orang Islam atas kepemilikan sejumlah harta dengan syarat-syarat tertentu. Zakat wajib hukumnya bagi mereka yang sudah memenuhi syarat.

Dengan adanya zakat ini, Islam menebarkan perdamaian dalam bentuk kasih sayang. Orang yang mampu memberi apa yang menjadi hak orang yang kurang mampu. Meskipun merupakan tanggungan kewajiban, tapi setidaknya ada rasa iba melihat kerabat dan tetangga menanggung rasa lapar karena kekurangan.

Dengan demikian, terciptalah perdamaian karena kebutuhan ekonomi sudah tercukupkan. Betapa indahnya tuntunan dalam Islam jika kita mau untuk memperhatikan.

Rukun selanjutnya yaitu puasa. Dalam rukun yang satu ini, Islam tidak hanya mengajarkan sikap simpati akan tetapi juga mengajarkan rasa empati. Puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa –seperti makan, minum dan sebagainya– mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.

Puasa dan Haji

Dengan puasa, Islam mengajak semua pemeluknya untuk ikut merasakan rasanya kelaparan, kehausan sebagaimana laparnya mereka yang seharian tidak makan karena tidak mampu untuk membelinya. Mereka sibuk menahan lapar, berjalan kesana kemari untuk mendapat sebungkus nasi dan segelas air. Islam hadir untuk merangkul semua manusia dengan semua elemennya tanpa terkecuali, dan untuk itu diperintahkan puasa agar semuanya sama rata.

Baca Juga  Arus Jamaah di Mina Menuju Lempar Jumrah

Rukun terakhir adalah haji, ini merupakan representasi puncak dari perdamaian yang Islam ajarkan lewat Rukun Islamnya. Dalam haji terdapat tawaf, umat Islam yang melaksakan haji sudah pasti pernah melakukakannya. Mereka semua berkumpul dalam satu titik tanpa memperthatikan warna kulit mereka, bahasa, ras, suku dan negara.

Mereka dipersatukan dalam satu tujuan, yaitu mengharap rida-Nya. Mereka saling sapa meskipun kewarganegaraan mereka berbeda dan sapaan yang mereka gunakan adalah do’a yang dijawab dengan ucapan do’a pula; “Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh” dan jawabannya “Wa Alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh”.

Dari segi pakaian, mereka tidak memakai pakaian yang menjadikannya besar di negaranya sendiri, tapi yang mereka pakai adalah pakaian warna putih tidak berjahit. Tidak peduli latar belakang mereka dari golongan bangsawan atau konglomerat, karena seperti yang sudah disebut di atas bahwa allah tidak memandang hambanya dari segi apapun kecuali dari segi ketaqwaan mereka kepada-Nya.

***

Begitulah sedikit coretan perdamaian perspektif rukun islam. Tapi banyak dari kita –meskipun kelima rukun islam sudah dilaksakan semua, yang masih tidak mengerti dimensi sosial dari rukun islam itu sendiri sehingga apa yang dilakukan bertolak belakang dengan yang dikerjakan. Banyak orang yang sholat tapi masih menghina orang lain.

Banyak orang orang haji tapi ketika pulang bukan memperbaik keadaan, melainkan memperburuknya. Banyak orang baca syahadat tapi tidak mencerminkan keislamannya. Untuk itu, ubahlah itu semua mulai dari diri kita sendiri karena hal kecil yang kita lakukan untuk diri kita sendiri pada akhirnya akan mengubah dunia, setidaknya juga untuk kita sendiri. Wassalam.

Editor: Nabhan

Avatar
1 posts

About author
Penulis adalah mahasiswa aktif di IAIN Madura dan alumnus Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-bata.
Articles
Related posts
Akhlak

Akhlak dan Adab Kepada Tetangga dalam Islam

3 Mins read
Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis berikut ini: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan…
Akhlak

Hidup Sehat ala Rasulullah dengan Mengatur Pola Tidur

4 Mins read
Mengatur pola tidur adalah salah satu rahasia sehat Nabi Muhammad Saw. Sebab hidup yang berkualitas itu bukan hanya asupannya saja yang harus…
Akhlak

Jangan Biarkan Iri Hati Membelenggu Kebahagiaanmu

3 Mins read
Kebahagiaan merupakan hal penting yang menjadi tujuan semua manusia di muka bumi ini. Semua orang rela bekerja keras dan berusaha untuk mencapai…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *