Perspektif

Sahkah Puasa Tanpa Sahur?

3 Mins read

Untuk sebagian orang, sahur merupakan hal yang berat untuk dilakukan di bulan Ramadhan. Karena tidak banyak orang memiliki kebiasaan untuk bangun pagi, terlebih sebelum waktu subuh. Apalagi bagi orang yang hobinya begadang, waktu sahur adalah waktu pulas-pulasnya mereka untuk tertidur lelap.

Meskipun demikian, orang-orang yang tidak terbiasa sahur tetap menjalankan puasa sebagaimana mestinya. Bahkan yang memantik saya menulis artikel ini, karena ada juga orang yang memutuskan untuk tidak puasa hanya karena tidak sahur. Ini artinya mereka menganggap bahwa sahur atau tidak, itulah yang menentukan sah atau tidaknya puasa mereka. Padahal tidak demikian. Berikut penjelasannya.

Puasa Tanpa Sahur Tetap Sah Hukumnya

Sebelumnya, perlu kita ketahui terlebih dahulu rukun dan syarat sahnya ibadah puasa, yakni :

Rukun puasa :

  1. Orang yang berpuasa
  2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa

Sedangkan syarat sahnya puasa :

  1. Islam
  2. Niat
  3. Baligh
  4. Berakal
  5. Muqim (tidak sedang safar)
  6. Suci dari haid dan nifas
  7. Mampu berpuasa

Setelah mengetahui rukun dan syarat sahnya puasa, bisa ditarik kesimpulan bahwa seseorang yang tidak sahur puasanya tetap dinyatakan sah. Kecuali ada beberapa syarat yang disebutkan tidak terpenuhi, barulah puasanya tidak sah. Menurut Abi Quraish Shihab, seseorang yang berpuasa namun tidak sahur hukumnya pun boleh. Karena sahur bukan hal yang wajib, melainkan sunnah.

Akan tetapi, alangkah baiknya jika seseorang yang berpuasa itu melakukan sahur. Berdasarkan sunnah dan anjuran Rasulullah SAW, sebagaimana sabda beliau dari Salman r.a, “berkah itu ada pada tiga perkara, Al-Jama’ah, Ats-Tsarid dan makan sahur.” (HR. At-Thabrani).

Kemudian disebutkan pula pada hadist yang lain, yaitu dari Abdullah bin Al-Harist salah satu sahabat Rasulullah SAW, “Aku masuk menemui Nabi SAW ketika itu beliau sedang makan sahur, dan beliau bersabda “Sesungguhnya makan sahur adalah berkah yang Allah berikan kepada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan.” (HR. An-Nasa’i)

Baca Juga  Tiga Alasan Pentingnya Internasionalisasi Pemikiran Muhammadiyah

Selain sahur sebagai anjuran, ternyata sahur juga memiliki beberapa keutamaan dan manfaat bagi tubuh saat berpuasa.

Keutamaan dan Manfaat Sahur Bagi Tubuh

1. Puasa sebagai pembeda antara orang muslim dan golongan ahli kitab

Dari Amr bin ‘Ash r.a, Rasulullah SAW bersabda : “Pembeda antara puasa kita dengan puasanya ahli kitab adalah makan sahur.” (HR. Muslim)

Yang menjadi perbedaan antara puasanya orang muslim dan golongan ahli kitab yaitu golongan ahli kitab puasanya dimulai setelah bangun tidur. Mereka tidak boleh makan, minum dan bersetubuh setelah bangun tidur, berarti tidak ada sahur bagi mereka.

Oleh karena itu, sebagai pembeda Rasulullah SAW menganjurkan kaum muslim untuk sahur sebelum berpuasa.

2. Anjuran dari Rasulullah SAW

Seperti yang sudah dijelaskan diatas.  

3. Malaikat bershalawat kepada orang-orang yang sahur

Dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a, Rasulullah SAW bersabda “Sahur itu makanan yang berkah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk setengah air, karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur.”

4. Memiliki manfaat bagi Kesehatan tubuh

Dilanisir dari artikel klikdokter, sahur memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan bagi tubuh, diantaranya:

  • Mempersiapkan tubuh untuk puasa
  • Mencegah dehidrasi
  • Mencegah hipoglikemia (kadar gula darah rendah), hal ini yang menyebabkan tubuh lemas, pusing dan susah untuk berkonsentrasi.
  • Menghindari penurunan berar badan drastic dan berbahaya
  • Mencegah naiknya asam lambung
  • Menghasilkan energi untuk beraktivitas

5. Membiasakan diri untuk bangun di sepertiga malam

Bangun untuk menunaikan shalat di sepertiga malam adalah ibadah yang disukai oleh Allah SWT. Selain itu, di sepertiga malam juga merupakan salah satu waktu yang mustajab bagi manusia untuk berdo’a kepada Allah SWT.

Baca Juga  Islam itu Nyata, Dunia Islam Ilusi Belaka

Dengan bersahur selama 30 hari, akan terbentuk habit kita untuk bangun di sepertiga malam dan melakukan shalat tahajud. Dimana shalat yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk kita tunaikan.

6. Mudah untuk melaksanakan Shalat Subuh berjamaah

Waktu sahur adalah waktu yang dekat dengan waktu Shalat Subuh. Jika kita melakukan sahur, akan meminimalisir kita melewatkan Shalat Subuh, kecuali kita tidur lagi setelah sahur. Hal ini juga perlu digaris bawahi, bahwasannya Rasulullah SAW mengajurkan untuk mengakhirkan sahur dan tidak berlebihan saat sahur.

Sebagaimna yang diriwayatkan dari Abu Zar Al-Ghifari ra. dengan riwayat marfu`, ”Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan buka puasa dan mengakhirkan sahur. (HR Ahmad:1/547)”

***

Dengan mengakhirkan sahur dan tidak berlebihan saat sahur, hal itu akan mengurangi rasa kantuk yang melanda usai sahur dan shalat subuh. Dengan itu kita bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan hal-hal yang positif dan jadi lebih produktif tentunya.

Walaupun awalnya sahur itu terasa berat, tapi jika kita mencari tahu tentang keutamaan dan manfaat sahur bagi kesehatan, bisa dijamin, sahur bukan lagi menjadi hal yang berat. Justru menjadi motivasi untuk lebih semangat dalam memperbanyak ibadah sunnah lainnya di bulan Ramadhan.

Avatar
14 posts

About author
Mahasiswi STIQSI (Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an dan Sains al-Ishlah) Asal Tuban Bumi Wali
Articles
Related posts
Perspektif

Moderasi Hilirisasi Haji

3 Mins read
Dalam beberapa tahun terakhir, hilirisasi haji telah menjadi sorotan penting di Indonesia. Berangkat dari visi untuk memberikan pelayanan haji yang berkualitas dan…
Perspektif

AI dan Masa Depan Studi Astronomi Islam

4 Mins read
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) merupakan program komputer yang dirancang dan dihadirkan untuk dapat meniru kecerdasan manusia, termasuk kemampuan pengambilan keputusan,…
Perspektif

Pendidikan sebagai Dasar Pembentuk Nilai Hidup

3 Mins read
“Pendidikan (opvoeding) dan pengajaran (onderwijs) merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds