News

Sejak Tahun 2019, Sekolah di Arab Saudi Mulai Ajarkan Filsafat dan Critical Thinking!

1 Mins read

Departemen Pendidikan Arab Saudi mulai menerapkan kurikulum baru yang memuat filsafat dan critical thinking sebagai mata pelajaran yang bakal diajarkan di sekolah menengah atas mulai tahun 2019 yang lalu.

Mengutip Arab News, Mantan Menteri Pendidikan Arab Saudi, Ahmed Al-Issa menerapkan program pendidikan ini yang diklaim dapat membantu pelajar dapat meningkatkan pemikiran mandiri.

Pemikiran mandiri itu, menurut Ahmed, bisa diperoleh dengan mengasah para siswa untuk aktif bertanya. Siswa juga diharapkan dapat menghormati sudut pandang yang berbeda dan meningkatkan kepercayaan diri siswa.

Penerapan mata pelajaran baru ini selaras dengan Vision 2030 Saudi yang pendidikan harus dikembangkan untuk fokus pada murid, bukan guru, menurut juru bicara untuk Departemen Pendidikan, Mubarak Al-Osaimi.

Vision 2030 juga memuat bahwa pendidikan harus difokuskan untuk menanamkan keterampilan bagi siswa, meningkatkan kepercayaan diri dan mempromosikan semangat kreativitas.

“Pemikiran kritis dan cara menyelesaikan masalah adalah keterampilan yang penting dan penting bagi kaum muda untuk menguasainya dalam membantu pengembangan diri,” ujarnya.

***

Namun Departemen pendidikan Arab Saudi mengakui bahwa penerapan mata pelajaran baru membutuhkan waktu.

Usai memperkenalkan filsafat dan critical thinking, pemerintah bakal menambah mata pelajaran tentang hukum dan literasi keuangan di sekolah Arab Saudi.

Fahad Shoqiran seorang penulis dan peneliti Saudi yang juga mendirikan Riyadh Philosophers Group mengatakan bahwa Saudi kini tak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi tetapi mencakup budaya dan pendidikan.

“Mengajarkan filsafat membuat guru tak bisa lagi mengadopsi pendekatan dengan menghadirkan jawaban yang telah disediakan bagi para siswa, tetapi harus dilakukan dengan diskusi untuk mencari jawabannya,” ujar Fahad, dikutip dari Al Arabiya.

Ia juga menekankan bahwa filsafat bukanlah mata pelajaran menghafal. Membaca dan memperkaya pikiran merupakan hal yang terpenting, menurutnya.

Dikutip dari Jerusalem Post, sebanyak 200 orang guru telah dilatih untuk mengajar filsafat. Sebelumnya pemerintah Arab Saudi melarang filsafat di ajarkan di sekolah dalam beberapa dekade.

Mulai tahun 1960-an, Sheikh Abdel-Aziz bin Baz dan para ulama Saudi mengeluarkan beberapa fatwa yang melarang pengajaran filsafat di sekolah-sekolah. Mereka memandang filsafat sebagai “sesat” dan “jahat” – ancaman terhadap pilar masyarakat Saudi.

Baca Juga  Kerja Sama dengan Evermos, Muhammadiyah Masuk ke Bisnis Digital

Berita ini telah diterbitkan sebelumnya di Tirto.ID dan diterbitkan kembali di IBTimes.ID dengan penyuntingan.

Editor: Yahya FR

Avatar
1457 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

28.536 Guru PAI di Sekolah Ikuti PPG 2024 untuk Tingkatkan Kompetensi dan Kesejahteraan

1 Mins read
IBTimes.ID, Jakarta (20/12/24) – Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, telah sukses melaksanakan Pendidikan Profesi…
News

Adaptif Terhadap Zaman, Dosen Ilmu Komunikasi UNY Adakan Pelatihan Pelayanan Prima di PCM Depok Sleman

2 Mins read
IBTimes.ID – Menghadapi perubahan era yang berjalan sangat cepat dan dinamis, serta membutuhkan adaptasi yang juga cepat, diperlukan keahlian khusus untuk menghadapi…
News

Festival Moderasi Keindonesiaan: Menyemai Moderasi Beragama di Kalangan Milenial dan Gen-Z

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta (15/12/24) — Yayasan Pegiat Pendidikan Indonesia (PUNDI) bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan acara Festival Moderasi Keindonesiaan yang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds