SD Muhammadiyah 2 Gresik Kota Baru (GKB) Gresik (Berlian School) menjadi Sekolah Sehat Nasional berkat prestasi sebagai juara II Sekolah Sehat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Berkarakter Tingkat Nasional, 11-14 November 2019 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sejak saat itulah Sekolah Sehat Nasional (SSN) menjadi branding sekolah yang berada di Jalan Berlian VIII Nomor 2 Perumahan (Perum) Pondok Permata Suci (PPS) Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur ini.
Untuk bisa meraih predikat SSN ini Berlian School harus menyiapkan sumber daya manusia, sarana prasarana pendukung, dan kerja sama dengan pihak terkait dan juga bekerja keras untuk melengkapi persyaratan yang tertuang dalam instrumen penilaian meliputi lima bidang.
Lima bidang itu meliputi pertama gedung, sarana sanitasi, halaman dan pekarangan. Kedua, peserta didik dan tenaga kependidikan, ketiga pengaruh timbal balik antara sekolah dan masyarakat sekitarnya. Serta keempat kegiatan dan kelima manajemen organisasi.
Gedung, Sarana Sanitasi, Halaman dan Pekarangan
Penilaian SSN terhadap gedung meliputi ruang kepala sekolah, 4 ruang guru, 24 ruang belajar kelas, 1ruang perpustakaan, 1 ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), ruang kantin sekolah, ruang rapat, ruang tamu, dan sarana tempat ibadah.
Semua ruangan harus bersih, mulai dari lantai, meja, dinding, dan langit-langit ruangan. Dinding dan sarana lainya tidak ada coretan, ventilasi tidak pengap dan lembab. Cahaya atau penerangan cukup untuk dapat membaca dan menulis tanpa bantuan penerangan lain bila cuaca terang. Sinar datang dari arah kanan atau kiri. Langit-langit dan dinding masih kuat dan rapi. Penataan ruangan sangat rapi.
Perkuat Pusat Kesehatan
Selain itu ruang UKS sebagai pusat kesehatan isinya harus lengkap. Mulai peralatan UKS atau P3K, administrasi dan data kegiatan. Untuk memperkuat sebagai pusat kesehatan, lanjutnya, sekolah yang berdiri di atas lahan seluas 4.715 m2 juga mengadakan kerja sama.
Sekolah mengadakan kerja sama dengan Klinik Aisyiyah GKB berupa penyediaan tenaga medis yang standby setiap hari di sekolah. Selain itu juga mengukur pertumbuhan siswa meliputi tinggi badan, berat badan, cek kesehatan mata dan telinga.
Untuk itu, sekolah pun bekerja sama dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sukomulyo Manyar dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik untuk memberikan wawasan kepada guru dan karyawan terkait dengan sekolah sehat.
Undang BPOM untuk Lakukan Uji
Untuk mencapai standar SSN, kantin sekolah pun harus sesuai dengan kebutuhan. Harus memenuhi syarat ada tempat pembuangan sampah dan air limbah yang memenuhi syarat kesehatan, makanan dan minuman yang disajikan bersih, bergizi, dan memenuhi syarat kesehatan serta penyajiannya menarik, jauh dari toilet dan tempat penampungan sampah sehingga bebas dari gangguan bau yang kurang sedap.
Untuk memastikan higienis, makanan dan minuman yang ada di kantin harus memenuh standar, maka sekolah pun mendatangkan BPOM untuk melakukan uji dan memberikan sertifikat sebagai kantin bintang.
Pembuangan Air Limbah pun Diperhatikan
Selain itu sarana sanitasi meliputi sumber air bersih dan air minum, tempat cuci tangan, kamar mandi dan toilet, pembuangan sampah, dan pembuangan air limbah juga mendapat perhatian khusus. Untuk sumber air berih dan air minum harus memenuhi syarat kesehatan, tersedia air minum dalam jumlah yang cukup.
Tempat cuci tangan harus bersih, tidak kotor atau berlendir, terbuat dari bahan anti karat dan mudah dibersihkan, dilengkapi dengan sabun dan lap tangan, serta jumlah sesuai dengan kebutuhan. Sekolah menyediakan 13 tempat untuk cuci tangan.
Pembuangan air limbah harus dibedakan dengan saluran air hujan. Ini pun harus lancar dan tidak tergenang. Air limbah tidak mencemari air bersih, tempat penampungan tidak menimbulkan bau, sarang nyamuk, dan letaknya jauh dari sumber air bersih. Saluran air yang ada di sekolah terhubung dengan selokan besar yang disediakan oleh pengembang perumahan.
Ada 20 Toilet
Standar toilet meliputi sumber air bersih tidak nampak kotor, lantai tidak tergenang air dan tidak licin, tidak menimbulkan bau yang tidak sedap, dinding tidak dicoret-coret, bak penampungan air harus bersih, tidak kotor dan tidak berlumut serta tidak ada jentik nyamuk, mendapat perhatian khusus.
Toilet yang sehat, menurutnya, tidak tersumber dan dapat dipakai dengan baik. Ventilasi baik, tidak pengap, dan lembab, cahaya atau penerangan cukup, jumlah memadai sesuai dengan kebutuhan, dan tersedia alat dan bahan pembersih. Untuk jumlah kamar mandi dan toilet di Berlian School ada sebanyak 20 tempat.
Untuk pembuangan sampah harus disediakan di setiap ruangan yang memenuhi syarat kesehatan. Tempat pembuangan sampah dan air limbah tidak mencemari sumber air bersih. Sekolah bekerja sama dengan pengurus Rukun Tetangga dan Rukun Warga setempat untuk pengambilan sampah sekolah setiap hari.
Untuk bisa memenuhi kriteria SSN halaman sekolah, pekarangan yang meliputi halaman, pagar sekolah, dan kebun sekolah harus diperhatikan. Halaman sekolah tidak ada genangan air dan tidak berdebu, bebas dari bangunan, benda, dan tumbuhan yang berbahaya.
Ada tanaman perindang, penghijauan, dan tanaman hias. Halaman ditata dengan baik, bersih, indah, dan serasi. Ada bagian yang dipergunakan untuk upacara bendera, senam pagi, dan bermain. Ada saluran pembuangan air yang berfungsi.
Selain itu, paving halaman sekolah di Berlian School pun dicat berwarna-warni dengan memberikan pesan dalam gambar tersebut dan ada juga yang didesain gambar 3 dimensi sehingga terkesan nyata.
Supaya Berlian School memiliki ciri khas, kebun sekolah ditanami dan ditata secara teratur, bersih, dan rapi. Dapat dimanfaatkan sebagai tempat peternakan, perkebunan, perikanan, tanaman produktif, dan apotik hidup. Sekolah juga memiliki green house sebgai tempat untuk budidaya tanaman toga. Selain itu juga ada hidroponik untuk budidaya tanaman sayuran dan budi daya jamur tiram,” jelasnya.
Kader Tiwisada dari Siswa
Selain sisi fisik bangunan, peserta didik memiliki kebersihan pribadi yang baik. Memiliki pengetahuan tentang UKS dan kebiasaan hidup sehat. Dapat melaksanakan kebiasaan hidup sehat dengan baik. Peserta didik dapat tumbuh dan berkembang baik.
Untuk mencapai hal ini, sekolah membuat program rekrutimen kader tiwisada yang diikuti oleh siswa kelas IV dan V. Selain siswa, tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah, guru, dan pengawai sekolah juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan UKS. Berpenampilan yang rapi dan serasi.
Kegiatan Kesehatan Berbasis Sekolah
Untuk bisa melengkapi standar SSN, sekolah pun menyiapkan kegiatan meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan. Pendidikan kesehatan dilaksanakan sesuai dengan Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) secara kurikuler.
Ada program pendidikan kesehatan kurikuler dan ekstrakurikuler catur wulan dan bulanan. Ada catatan pelaksanaan kegiatan kesehatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Mempunyai alat peraga pendidikan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan pribadi secara berkala sekali 6 bulan dilakukan oleh guru secara teratur.
Pelayanan kesehatan berupa penyuluhan keseahtan oleh petugas kesehatan. Penjaringan kesehatan terhadap siswa kelas I oleh petugas Puskesmas dibantu guru dan kader UKS, imunisasi oleh petugas puskesmas.
Untuk pembinaan lingkungan, ada program dan pelaksanaan kegiatan kedisiplinan, ketertiban, kebersihan, kerapian, dan keindahan (5K) di setiap kelas atau ada jadwal piket siswa. Ada patroli keamanan sekolah atau pengamanan sekolah. Ada juga kerja bakti lingkungan termasuk kegiatan pemberantasan sarang nyamuk pada waktu-waktu tertentu yang dilakukan peserta didik bersama-sama masyarakat sekitar sekolah.
Editor: Yahya FR