Self healing merupakan salah satu kata yang populer saat ini di kalangan masyarakat. Apalagi, bagi para remaja yang rentan mengalami stres akibat masalah yang mereka alami, mereka pasti membutuhkan dukungan dan self healing untuk menenangkan hati dan pikiran mereka.
Banyak masalah yang dihadapi seseorang yang tidak bisa dikelola dengan baik, pesimis akan masalahnya, dan tidak mampu bertindak. Terkadang, kita terlalu memikirkan hal-hal yang dapat mengganggu kesehatan mental kita yang mengakibatkan depresi.
Pada dasarnya, tujuan dari self healing untuk menyembuhakn diri, pikiran, dan jiwa dengan memahami diri sendiri dan mencoba berpikir postif dari apa yang telah terjadi dalam kehidupan kita.
Self healing yang berkaitan dengan penyembuhan pikiran dan jiwa dari luka batin seseorang seperti trauma masa lalu atau peristiwa lainnya yang masih berkaitan dengan diri kita.
Kesehatan emosional dan fisik juga saling berkaitan. Oleh karena itu, pentingnya menjaga kesehatan mental pada diri sendiri karena kesehatan mental yang buruk dapat mempengaruhi banyak aspek pada diri kita yaitu aspek kognitif, perilaku, dan fisiologis. Lalu, bagaimana self healing yang sesuai dengan syariat Islam? Apakah bisa kita lakukan sendiri tanpa bantuan orang lain?
Definisi Self-Healing
Menurut psikologi, self healing adalah proses penyembuhan yang muncul dari penderitaan yang kita alami dan penyembuhan dari luka dalam. Tujuannya, agar kita memahami dan berpikir positif tentang apa yang terjadi.
Jika kita berhasil dalam self healing, kita akan menjadi individu yang lebih baik dalam menghadapi masalah, kegagalan, dan trauma masa lalu. Dalam pengertian Islam, penyembuhan diri mengacu pada proses awal refleksi diri dengan menyadari dan menerima masalah yang kita hadapi. Dengan mengingat Allah sebagai penolong kita.
Penyebab Stres
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan jiwa ini menjadi stres, antara lain tekanan keluarga, pekerjaan, karir, dan lain sebagainya. Stres yang tidak terkontrol seperti ini dapat menyebabkan gangguan jiwa pada seseorang.
Oleh karena itu, ada banyak tindakan yang dilakukan seseorang untuk menenangkan pikiran, yang disebut self healing. Penyembuhan diri atau self healing adalah tindakan yang diambil secara pribadi untuk mendapatkan kembali jiwa yang normal.
Namun terkadang perbuatan yang mereka lakukan melebihi batasnya yaitu berteriak dengan lantang hingga bunuh diri. Apakah hal ini dibenarkan dalam ajaran Islam? Tentu tidak.
Cara Self Healing Menurut Islam
Nah, kita bisa mencari solusi yang lain di mana Allah berfirman dalam Q.S al-baqarah ayat 45:
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
Artinya : “Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”
Ayat tersebut menyatakan bahwa dengan sabar meminta pertolongan, memelihara kekuatan dan ketabahan, serta mencegah godaan dalam menghadapi hal-hal yang sulit, dan juga melaksanakan shalat.
Dan shalat itu sangat sulit, kecuali orang-orang yang khusyuk dan menyerahkan hatinya kepada Allah. Dari ayat ini, kita belajar bahwa ketika kita berada di bawah tekanan dalam hidup ini, solusinya adalah mencari pertolongan dari Allah SWT.
Karena hanya Allah yang terbaik yang bisa membantu kita dan bersabarlah dalam menerima semua ujian yang telah Allah berikan kepada kita. Dalam Islam, sabar ada tiga tingkatan;, sabar dalam melaksanakan ibadah, menjauhkan diri dari maksiat, dan menghadapi musibah.
***
Dalam Tafsir Jalalain karya Al-Mahali dan As-Suyuti menjelaskan bahwa bagi orang-orang yang beriman, dianjurkan untuk memnita pertolongan kepada Allah untuk mencapai kebahagiaan akhirat dengan melakukan ibadah dan sabar dalam menghadapi cobaan dan juga dalam mengerjakan shalat, karena sesungguhnya Allah SWT selalu melimpahkan pertolongan-Nya kepada mereka.
Ada pepatah mengatakan:
الصَّبْرُ يُعِيْنُ عَلىَ كُلِّ عَمَلٍ
“Kesabaran dapat membantu setiap amalan”
Dengan bersabar segala perkara apapun akan terasa mudah dan ringan. Untuk dapat melaksanakan suatu tindakan dengan baik kesabaran yang menjadi kunci utama.
Berzikir juga merupakan cara agar kita memiliki ketenangan pikiran dan hati. Dengan berzikir kepada Allah Swt, mampu menenangkan hati dan mendamaikan jiwa dengan tenang.
Bukan itu saja, shalat juga dapat menenangkan keadaan kita. Shalat itu seperti handphone yang kehabisan baterai dan butuh untuk dicas. Sama seperti kita, jika suatu hari kita tidak berdoa, jiwa kita lemah, hati kita terasa jauh dari Allah dan jauh dari kedamaian.
Oleh karena itu, hati dapat memperoleh kedamaiannya sendiri melalui doa. Dengan berdoa, kita bisa menenangkan hati, kestabilan emosi, dan masalah lainnya juga hilang.
***
Itulah sebabnya doa dapat dijadikan penolong bagi manusia. Allah berfirman dalam Surat Ar-Rad ayat 28:
أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.”
Beberapa orang lebih memilih untuk pergi ke tempat wisata alam dan menikmati pemandangan yang indah dan sejuk yang akan membebaskan pikiran mereka dari masalah yang terjadi dalam hidup.
Padahal dengan berdzikir, doa, dan kesabaran ini juga bisa dilakukan di rumah tanpa biaya. Ketiga cara ini seolah menjadi pengobatan diri yang terbaik agar kita bisa mendapatkan ketenangan, menemukan kedamaian dalam diri, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Editor: Yahya FR