News

Seorang Mahasiswa Afrika Masuk Islam di Banda Aceh

1 Mins read

Seorang mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di Universitas Syiah Kuala asal Sierra Leone, Afrika Barat yaitu Sahr Michael Walan memutuskan untuk masuk Islam.

Selepas shalat Jumat, Micahel Walan mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Jami Kopelma Darussalam Banda Aceh, Jumat (17/1/2020).

Prosesi pengucapan kalimat syahadat ini dibimbing oleh Imam Besar Masjid Jami Kopelma Darussalam, Prof Mustanir M.Sc, serta disaksikan Wakil Rektor IV Unsyiah Dr. Hizir dan Jamaah Jumat lainnya. Termasuk Wakil Rektor I Unsyiah Prof Marwan dan Dekan FKIP Unsyiah Prof Djufri M.Si yang menjadi saksi tertulis atas masuk Islamnya mahasiswa asing Unsyiah ini.

Sebelum mengucapkan kalimat syahadat, Mustanir berulang kali menanyakan kesiapan Michael Walan. Sebab hal ini akan menjadi titik balik penting dalam hidupnya. Dan ia pun menjawab dengan mantap. “I am ready!,” tegasnya.

Seusai dirinya mengucapkan dua kalimat syahadat, suara takbir dari jamaah pun bersahutan. Setelah membaca doa, sebagian jamaah mengucapkan selamat dan memeluknya. Mereka pun saling berfoto bersama.

Kepada jamaah, Mustanir juga meminta agar saudara muslim yang baru ini untuk dirangkul dan dianggap tak ubahnya saudara sendiri.

Saat ini Michael Walan tercatat sebagai mahasiswa S1 di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah. Ia terlahir di Freetown yang merupakan kota terbesar sekaligus menjadi Ibu Kota Sieera Leone pada 25 Februari 1981.

Wakil Rektor III Unsyiah Dr Alfiansyah Yulianur BC yang turut hadir mengatakan, dirinya sangat senang dan bersyukur atas masuk Islamnya salah satu mahasiswa asing Unsyiah ini. Hal ini menjadi kebahagiaan tersendiri baik bagi Unsyiah, maupun Aceh.

Sebab menurut Alfian, masuk Islamnya Michael Walan merupakan suatu pertanda bahwa suasana di Aceh sangat nyaman bagi siapapun, termasuk untuk orang-orang yang berbeda keyakinan.

Baca Juga  Evermos, Startup yang Dipimpin Sekjend Serikat Usaha Muhammadiyah Gaet Investasi RP1,15 Triliun!

Begitu pula dengan kondisi lingkungan Unsyiah yang tercermin dari civitas akademikanya, baik secara lisan maupun pergaulan ternyata telah menjadi sarana dakwah yang efektif.

Hal ini, sambung Alfian, tidak lepas dari berbagai program pembinaan yang dilakukan oleh Unsyiah selama ini. Seperti program Unit Pengembangan Program Pendamping Mata Kuliah Agama Islam (UP3AI).

“Dakwah kita sudah ada hasilnya, bukan hanya lisan saja tapi pergaulan kita terhadap sesama ternyata mendapatkan kesan yang baik bagi orang lain,” pungkasnya.

Sumber: Mercinews

1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
News

28.536 Guru PAI di Sekolah Ikuti PPG 2024 untuk Tingkatkan Kompetensi dan Kesejahteraan

1 Mins read
IBTimes.ID, Jakarta (20/12/24) – Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, telah sukses melaksanakan Pendidikan Profesi…
News

Adaptif Terhadap Zaman, Dosen Ilmu Komunikasi UNY Adakan Pelatihan Pelayanan Prima di PCM Depok Sleman

2 Mins read
IBTimes.ID – Menghadapi perubahan era yang berjalan sangat cepat dan dinamis, serta membutuhkan adaptasi yang juga cepat, diperlukan keahlian khusus untuk menghadapi…
News

Festival Moderasi Keindonesiaan: Menyemai Moderasi Beragama di Kalangan Milenial dan Gen-Z

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta (15/12/24) — Yayasan Pegiat Pendidikan Indonesia (PUNDI) bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan acara Festival Moderasi Keindonesiaan yang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds