IBTImes.ID – Bencana alam terkait hidrometeorologi yang melanda Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat belakangan ini meninggalkan dampak kerusakan yang luas. Genangan banjir dan tanah longsor mengganggu sejumlah fasilitas esensial di kawasan tersebut, termasuk pasokan listrik, akses jalan raya dan transportasi, serta jaringan telekomunikasi. Padahal, saat kondisi darurat seperti ini, akses komunikasi menjadi prioritas yang tidak bisa diabaikan.
Dilansir dari Kumparan.com pada (29/11/2025), Starlink mengumumkan melalui platform media sosial X maupun halaman web resminya bahwa pihaknya akan menyediakan layanan internet berbasis satelit secara gratis untuk warga di daerah yang terkena dampak bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Program ini mencakup baik pengguna baru maupun yang sudah terdaftar, dan akan berlaku sampai akhir bulan Desember 2025.
“Kami pun berkolaborasi dengan otoritas pemerintah Indonesia guna mempercepat pemasangan terminal serta memulihkan jaringan di area-area paling parah di wilayah Sumatera,” demikian disampaikan Starlink dalam keterangannya.
Bagi pelanggan yang masih aktif, biaya langganan untuk bulan Desember akan dibebaskan secara otomatis. Sementara itu, bagi yang sempat tidak berlangganan sebelumnya, akan diberikan kredit gratis untuk mengaktifkan ulang perangkat mereka dan menikmati internet tanpa biaya selama periode tersebut.
Pengguna baru pun bisa memanfaatkan fasilitas yang sama. Cukup beli perangkat dan aktifkan layanan, lalu ajukan tiket bantuan dengan menyertakan kode “Indonesian Flood Support” untuk memperoleh akses gratis.
Sejak beberapa hari terakhir, banjir bandang dan longsor telah melumpuhkan berbagai daerah di ketiga provinsi utama Sumatera tersebut. Saat ini, proses pendataan korban jiwa dan tingkat kerusakan masih dilakukan. Pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, yakni mulai 28 November hingga 11 Desember 2025.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), telah berkoordinasi dengan Kapolda Aceh untuk melibatkan helikopter dalam pengiriman logistik ke titik-titik yang sulit diakses melalui darat.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) hingga Kamis (27/11/2025), sekitar 3.817 kepala keluarga (KK) atau 119.988 orang mengalami dampak langsung dari bencana. Di antaranya, 6.998 KK atau 20.759 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat pengungsian sementara. Cuaca buruk yang ekstrem, pemadaman listrik massal, serta hilangnya sinyal komunikasi semakin menyulitkan upaya penanganan.
Di Sumatera Utara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengidentifikasi Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai wilayah yang paling terpukul oleh banjir dan longsor. Adapun di Sumatera Barat, empat kabupaten/kota yang mengalami kerusakan terberat adalah Kabupaten Padang Pariaman, Tanah Datar, Kota Solok, dan Kota Padang.
Presiden Prabowo Subianto sejak awal kejadian telah menginstruksikan pengerahan bantuan. Logistik tersebut didistribusikan melalui empat pesawat Hercules milik TNI AU dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma: dua unit ke Aceh, satu ke Sumatera Barat, dan satu lagi ke Sumatera Utara.

