Report

Beragama itu Mengendalikan Diri, Bukan Menghakimi!

2 Mins read

IBTimes.ID – Diskursus mengenai esensi agama, spiritualitas, dan etika senantiasa digeluti oleh para pemikir sejak dulu hingga kini. Terutama ia digeluti oleh mereka yang memiliki latar belakang keagamaan tertentu. Tariq Ramadan merupakan salah satunya, seorang profesor di bidang kajian Islam (Islamic studies). Beliau membawakan sebuah ceramah mengenai esensi agama di forum Tedx sebagaimana di unggah di kanal Youtube resmi Tedx Talks.

Tariq Ramadan berkata bahwa kerap kali masyarakat memisahkan pembahasan antara agama, spiritualitas, dan etika. Sebagian dari mereka menyukai spiritualitas, tapi tidak menyukai agama. Ada pemisahan antara tiga elemen ini, yang menurut Tariq Ramadan mereka hendaknya menjadi integral.

“Very often when we talk about this we distinguish between religions. And many people are saying ‘I like spirituality’ (and) ‘I don’t like religions’. And others, as we are speaking, are saying about ethics and its as if we can talk about one of the other and distinguish between the two or three fields.”

Tariq Ramadan telah menempuh waktu panjang untuk mencari titik temu agama, spiritualitas, dan etika dari berbagai latar belakang yang berbeda. Tidak hanya dari tradisi keagamaan umat muslim, namun juga dari agama-agama lain yang berbeda, untuk mencari esensi agama dari agama-agama.

“I want to meet Christians in South America, Helder Camara and the liberation theology and try to understand how he was dealing with his faith, being someone who is struggling for the sake of solidarity and justice in Brazil, for example. And then I went to look at what was the secret in the Buddhist traditions, staying hours with Dalai Lama. (I’m) trying to understand how he was connecting his spirituality something is not known.”

Baca Juga  Kompetensi Spiritualitas Manusia dalam Beragama

Dari pengembaraan Tariq Ramadan, beliau menemukan bahwa rahasia dari semua spiritualitas dari berbagai latar keagamaan yang berbeda-beda ialah pendisiplinan diri.

“This discipline with the self which is the secret of all spiritualities. Eastern spiritualities, African spiritualities, and even the mystical traditions that we have in Jewish tradition and that we have also among in the Islamic traditions.”

Kontrol Diri sebagai Esensi Agama

Agama sehendaknya menjadi sumber spiritualitas yang esensial. Tariq Ramadan mengatakan bahwa cara kita berlaku dengan agama kerap kali cenderung kaku, untuk menghakimi dan menghukum saja. Padahal, esensi agama tidak hanya terbatas pada hukum-hukum saja.

“Understanding something that is essential for me that religions, the way we are dealing with them today are very often understood as a reference where we prohibit, we condemn, and we punish.” And its all based on this obsession with rules an we have to be very cautious with that, that the essence of the religion is not about that.”

Sesungguhnya, menurut Tariq Ramadan, esensi agama ialah mengenai hubungan yang kita miliki dengan diri kita sendiri. Dengan memahami diri sendiri dan menguasainya, kita tidak hanya mampu melakukan yang terbaik. Dengan menguasai diri sendiri, kita bisa bertahan pada situasi yang paling buruk.

“The very essence of what the religion should be in fact is much more about the relationship you have with your own self. (It is) the way you master yourself and you understand that you can accomplish the best, but you are able of the worst.”

Reporter: Shidqi Mukhtasor

Avatar
1446 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Anak Ideologis itu Amal Jariyah

1 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Pendakwah muda Habib Husein Ja’far Al Hadar menyebut anak ideologis lebih baik daripada anak biologis. Alasannya, karena perjuangan dengan…
Report

Alissa Wahid: Gus Dur Teladan Kesetaraan dan Keadilan

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Wahid memberikan tausiyah pada peringatan Haul Gus Dur ke-15 yang bertempat di Laboratorium Agama UIN…
Report

Alissa Wahid: Empat Faktor Penyebab Meningkatnya Kasus Intoleransi di Indonesia

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Wahid atau Alissa Wahid menyampaikan bahwa ada empat faktor utama yang menyebabkan tren peningkatan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds