Report

Tiga Alasan Islam Selalu Relevan dengan Berbagai Ruang dan Waktu

1 Mins read

IBTimes.ID – Islam adalah agama yang selalu relevan dengan ruang dan waktu, karena Islam tidak mensakralkan tempat atau bentuk. Setiap muslim bisa salat di berbagai masjid tanpa melihat bentuknya.

Hal yang sama juga berlaku dengan pakaian. Seorang muslim tidak harus menggunakan pakaian Arab. Yang diharuskan adalah menggunakan pakaian yang menutup aurat.

Menurut Quraish Shihab, mayoritas perubahan yang terjadi di dunia adalah perubahan bentuk, bukan perubahan substansi. Misalnya, orang makan. Dari dulu, orang harus makan agar bisa bertahan hidup. Cara memasak makanan itu berubah, tapi bahwa manusia butuh makan, itu tidak berubah.

“Substansi tetap. Yang berubah adalah bentuk. Apapun bentuk yang berubah, selama substansinya tidak, welcome, ahlan wa sahlan,” ujarnya.

Selain itu, ketentuan-ketentuan dalam agama bisa di-veto. Bisa dibatalkan atau paling tidak bisa diringankan. Misalnya, tentang kewajiban puasa. Dalam kondisi tertentu, seorang muslim boleh tidak berpuasa di bulan Ramadhan.

Islam juga merupakan agama yang mengaitkan hukum dengan waktu dan tempat. Bisa jadi sebuah perbuatan haram di satu tempat tertentu, sementara di tempat lain tidak.

“Bisa jadi untuk si A hukumnya seperti ini, untuk si B seperti ini. Misalnya hukum kawin. Dia bisa jadi wajib, bisa sunnah, bisa mubah, dan bisa makruh,” imbuh Quraish Shihab.

Seandainya, imbuh Quraish Shihab, pengetahuan hukum itu hanya dari membaca kitab-kitab, maka mudah sekali. Tetapi penetapan hukum itu berkaitan dengan tiga hal. Yaitu memahami teks, memahami maqasid syariah, dan memahami tempat, waktu, dan sosok yang bertanya tentang hukum.

Bisa jadi ada satu ketetapan hukum yang jelas di dalam Alquran tapi harus ditunda pelaksanaannya demi kemaslahatan Islam. Nabi SAW diperintahkan untuk mencambuk siapa saja yang membawa isu buruk menyangkut Siti Aisyiyah yang dituduh berselingkuh. Namun, nabi tidak mencambuk Abdullah bin Ubay.

Baca Juga  Arafah Siap Sambut Jamaah, Menag: Layanan Jadi Lebih Baik

“Saya khawatir orang akan berkata bahwa Muhammad membunuh pengikut-pengikutnya. Jangan bunuh dia, jangan cambuk dia, demi kemaslahatan Islam,” kata Nabi sebagaimana ditirukan oleh Quraish Shihab.

Dengan berbagai pertimbangan di atas, Islam akan selalu relevan dengan ruang dan waktu.

Related posts
Report

Muktamar JIMM 2023: Mendorong Pembaharuan Pemikiran, Pengetahuan, dan Gerakan Muhammadiyah

7 Mins read
IBTimes.ID – Para kader Muhammadiyah yang tergabung dalam Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) kembali menyelenggarakan sebuah agenda yang bernama Muktamar Pemikiran Islam…
Report

Haedar Nashir: Moderasi adalah Solusi Menangani Radikalisme dan Ekstremisme

1 Mins read
IBTimes.ID – Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan, bahwa pendekatan moderasi adalah solusi dalam menangani radikalisme dan ekstremisme. Hal ini…
Report

Riset: Pesantren, Politik Dinasti, dan Oligarki Kekuasaan

5 Mins read
IBTimes.ID – Oligarki kekuasaan dan politik dinasti adalah dua fenomena pemilihan kepala daerah dan pemilihan anggota legislatif secara langsung yang terjadi pasca…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *