Report

Tiga Visi Gus Yaqut Pasca Terpilih sebagai Menteri Agama

1 Mins read

IBTimes.ID – Menyusul peristiwa tersandungnya Menteri Sosial Juliari P Batubara dan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ke dalam kasus korupsi, Presiden Jokowi segera melakukan reshuffle terhadap enam menteri sekaligus pada hari Selasa (22/12) sore.

“Yang keempat, Bapak Yaqut Cholil Qoumas. Beliau adalah tokoh muslim, Ketua PP GP Anshor dan akan kita berikan tanggung jawab sebagai Menteri Agama,” tegas Presiden Jokowi dalam pengumuman resminya.

Pasca pengumuman tersebut, Gus Yaqut, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas, menyampaikan tiga visi yang akan ia jalankan ketika menjadi Menteri Agama

Dalam penyampaiannya, ia menyebut bahwa ia bertekad untuk mewakafkan seluruh hidupnya untuk bangsa dan negara.

“Saya akan melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara melalui Kementerian Agama,” jelasnya.
Setelah ia resmi menjabat sebagai menag nanti, ada beberapa hal yang akan ia lakukan. Antara lain:

Pertama, Menjadikan Agama sebagai Inspirasi, bukan Aspirasi

Agama sebisa mungkin tidak digunakan sebagai alat politik. Baik untuk menentang pemerintah maupun untuk merebut kekuasaan.

“Agama biar menjadi inspirasi dan biarkan agama membawa nilai-nilai kebaikan dan kedamaian dalam berbangsa dan bernegara,” imbuh Gus Yaqut.

Kedua, Meningkatkan Ukhuwah

Mayoritas masyarakat di Indonesia adalah pemeluk agama Islam. Maka, menurut Gus Yaqut, negara akan damai dan tenteram jika sesama muslim memiliki ukhuwah di antara mereka. Selain itu, perlu juga ditingkatkan ukhuwah wathoniyah (persaudaraan sesama warga bangsa).

“Indonesia ini merdeka, lepas dari jajahan kolonial karena perjuangan yang dilakukan oleh semua agama. Tidak hanya umat Islam. Semua agama yang ada di Indonesia terlibat pergolakan dalam perjuangan kemerdekaan,” lanjutnya.

Sehingga, ukhuwah wathoniyah perlu dibangkitkan kembali, agar tidak ada satu kelompok pun yang mengklaim rasa paling memiliki negara.

Baca Juga  Bicara di Konferensi Antaragama G20, Menag Sampaikan Prinsip Universal Pendiri Bangsa

Gus Yaqut menyebut bahwa penting juga untuk menguatkan ukhuwah basyariyah (persatuan sesama umat manusia). Ia mengutip Ali bin Abi Tholib yang mengatakan:

“Siapa yang tidak saudara dalam iman adalah saudara dalam kemanusiaan.”

Ali bin Abi Tholib

Kalimat ini penting untuk menjadi kesadaran bagi seluruh warga Indonesia. Jika hal ini dilakukan maka Indonesia akan jauh lebih tenteram. Pembangunan juga akan lebih mudah dilakukan.

Ketiga, Memajukan Pendidikan-Pendidikan Agama di Lingkungan Kemenag

Termasuk di dalamnya adalah Pondok Pesantren. Menurutnya, Pondok Pesantren perlu didorong untuk mandiri sehingga mampu melahirkan kader-kader terbaik bangsa yang bisa memberikan sumbangsih terbaik untuk bangsa dan negara.

Ia juga meminta doa kepada seluruh rakyat Indonesia. “Mohon doa restu kepada seluruh rakyat Indonesia agar amanah ini dapat saya laksanakan dengan sebaik-baiknya. Istiqomah dalam kebaikan dan membawa kemajuan bagi bangsa dan negara,” tutupnya.

Sumber: YouTube

Reporter: Yusuf

Avatar
1446 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Anak Ideologis itu Amal Jariyah

1 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Pendakwah muda Habib Husein Ja’far Al Hadar menyebut anak ideologis lebih baik daripada anak biologis. Alasannya, karena perjuangan dengan…
Report

Alissa Wahid: Gus Dur Teladan Kesetaraan dan Keadilan

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Wahid memberikan tausiyah pada peringatan Haul Gus Dur ke-15 yang bertempat di Laboratorium Agama UIN…
Report

Alissa Wahid: Empat Faktor Penyebab Meningkatnya Kasus Intoleransi di Indonesia

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Wahid atau Alissa Wahid menyampaikan bahwa ada empat faktor utama yang menyebabkan tren peningkatan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds