IBTimes.ID – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Kamis (Antara/23/10) memperingatkan bahwa Israel akan kehilangan seluruh dukungan dari Amerika Serikat jika tetap berani mencaplok wilayah Tepi Barat, Palestina.
Dalam wawancara dengan Time, Trump menegaskan bahwa aneksasi tersebut tidak akan terjadi karena dirinya telah berkomitmen kepada negara-negara Arab, dan AS saat ini mendapatkan dukungan besar dari mereka.
“Jika Israel melakukan itu, mereka akan kehilangan semua dukungan dari Amerika Serikat,” ujarnya ketika ditanya tentang konsekuensi menganeksasi Tepi Barat.
Trump juga menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya, stabilitas di Timur Tengah akan terus membaik. Namun, ia memperingatkan bahwa situasi dapat memburuk jika AS dipimpin oleh presiden yang tidak dihormati.
“Kalau presiden yang buruk berkuasa, semuanya bisa runtuh dengan cepat. Jika mereka menghormati presiden, kita bisa mencapai perdamaian jangka panjang yang indah,” katanya.
***
Sebelumnya, pada September lalu, Trump menegaskan tidak akan mengizinkan Israel mencaplok Tepi Barat. Menurut laporan Axios yang mengutip sumber anonim, Gedung Putih telah menyampaikan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa melanjutkan konflik di Timur Tengah hanya akan semakin mengisolasi Israel secara internasional.
Trump juga telah mengajukan rencana perdamaian 20 poin untuk Gaza pada 29 September. Rencana itu mencakup gencatan senjata segera dengan syarat pembebasan sandera dalam waktu 72 jam, serta pembentukan pemerintahan baru di Jalur Gaza tanpa melibatkan Hamas atau kelompok bersenjata Palestina lainnya. Pemerintahan tersebut akan dijalankan oleh komite teknokrat di bawah pengawasan badan internasional yang dipimpin oleh Trump.
Pada 9 Oktober, Israel dan Hamas menyepakati tahap pertama dari rencana tersebut untuk mengakhiri konflik dua tahun di Jalur Gaza. Beberapa hari kemudian, pada 13 Oktober, Trump bersama Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandatangani deklarasi gencatan senjata di Gaza.
Kesepakatan itu mencakup pembebasan 20 sandera Israel yang masih hidup oleh Hamas. Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 1.718 tahanan Palestina dari Gaza serta 250 tahanan lainnya yang ditahan di berbagai penjara di Israel.
(MS)

