IBTimes.ID – Pesantren sering dianggap sebagai benteng terakhir umat Islam. Bagi sebagian orang, sistem pendidikan pesantren dianggap mampu menjadi penjaga moral di tengah zaman yang serba bebas. Pesantren masih menjadi andalan bagi orang tua untuk menitipkan anak-anaknya.
Bumi nusantara memiliki kaitan sejarah yang erat dengan pesantren. Sejak sebelum kemerdekaan, ratusan pesantren sudah berdiri, kendati jumlahnya tentu tidak sebanyak sekarang. Pesantren juga terbukti mampu melahirkan kader-kader bangsa yang berkiprah di ranah lokal, nasional, bahkan internasional.
Dalam perkembangannya, pesantren yang baru muncul tak selalu monoton. Beberapa pesantren memiliki keunikan yang khas. Di bawah ini, ada beberapa pesantren yang unik di Indonesia, yang tentu saja dapat diandalkan untuk mencetak santri-santri yang hebat.
Peacesantren Welas Asih
Dari namanya saja, pesantren ini sudah keluar dari pakem. Ia tidak menggunakan nama “pesantren”, namun “Peacesantren”. Penamaan ini tentu bukan tanpa maksud. Peacesantren Welas Asih adalah pesantren yang menekankan nilai-nilai perdamaian dan kasih sayang sebagaimana terlihat dari namanya.
Sebelumnya, pesantren yang terletak di Griya Sanding Indah, Sukarasa, Samarang, Garut, Jawa Barat tersebut bernama Muhammadiyah Boarding School Baitur Rohmah (MBS BR) Garut. Pada November 2019, Irfan Amalee, pendiri pesantren tersebut, memutuskan untuk merubah nama menjadi Peacesantren Welas Asih.
Perubahan nama tersebut merupakan penegasan dan penguatan dari salah satu nilai inti yang diajarkan di Peacesantren Welas Asih, yaitu empati. Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Nasional yang dipadupadankan dengan kurikulum Peacesantren Welas Asih. Info selengkapnya bisa dilihat di laman resmi Peacesantren Welas Asih.
Pondok Pesantren Istighfar
Pesantren yang terletak di Semarang, Jawa Tengah ini juga keluar dari kebiasaan pesantren pada umumnya. Pasalnya, pesantren ini tidak ditujukan untuk siswa SMA, SMP, atau SD, melainkan untuk preman dan pelaku kriminal.
Pesantren tersebut terletak di Purwosari, Perbalan, di mana tempat tersebut sering digunakan sebagai tempat maksiat. Oleh Sutanto, kawasan tersebut diubah menjadi sebuah pesantren. Tentu tidak mudah mendirikan pesantren di tempat maksiat. Namun, berkat kerja kerasnya, pesantren tersebut kini telah berdiri sejak tahun 2005.
Santri yang terdiri dari preman-preman ini tidak menginap. Mereka datang untuk berkonsultasi tentang kehidupan dan kiai-kiai yang ada akan memberikan jawaban dari perspektif agama. Saban hari, terdapat 250 preman yang berguru ke pesantren.
Pondok Pesantren Perut Bumi Al Maghribi
Pesantren ini tak kalah unik dari dua pesantren sebelumnya. Umumnya, bangunan pesantren berada di atas muka bumi. Namun, Pesantren Perut Bumi ini terletak di gua. Pesantren tersebut dibangun oleh KH Subkhan Al Mubarok pada tahun 2002. Pesantren terletak di Dusun Wire, Desa Kedungombo, Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur.
Sebelumnya, gua tersebut merupakan tempat bekas pembuangan sampah di bawah lahan perbukitan kapur. Lahan seluas tiga hektar tersebut berhasil disulap menajdi bangunan yang lengkap dengan berbagai fasilitas dakwah.
Pesantren tersebut juga begitu mempertimbangkan sisi keindahan bangunan. Di tiap ruangan terdapat hiasan dengan ukiran kaligrafi dari marmer. Pesantren Perut Bumi juga menyimpan situs-situs peninggalan ulama terdahulu, seperti petilasan Syekh Maulana Al Maghribi.
Pondok Pesantren Waria Al-Fatah
Selama ini, kelompok waria adalah kelompok yang termarjinalkan. Jarang ada masyarakat yang memberikan ruang, alih-alih memberdayakan waria. Karena termarjinalisasi dari masyarakat, mereka kerap mencari penghidupan dari jalan yang tidak halal.
Penampakan yang kontras dari realita tersebut dapat kita lihat di Pondok Pesantren Waria. Salah satu pesantren unik di Indonesia ini terletak di Banguntapan, Bantul, DIY. Pesantren yang diasuh oleh Kiai Hamroli Harun tersebut berdiri pada tahun 2008 dengan 40 santri. 40 santri tersebut, sebagaimana namanya, adalah waria.
Pesantren tersebut didirikan oleh Shinta Ratri dan dua orang waria lain. Pesantren tersebut mengalami berbagai kecaman dari sebagian kelompok Islam konservatif. Karena berbagai kecaman tersebut, pesantren pernah ditutup pada tahun 2016. Namun, Shinta Ratri dan pengurusnya tak patah arang. Keberadaan pesantren terus diupayakan sebisa mungkin.
Karena kegigihan dalam membela kelompok marjinal, Shinta Ratri mendapatkan penghargaan dari Front Line Defenders, Irlandia sebagai inspirator pembela hak asasi manusia pada tahun 2019.
Pesantren Ekologi Ath Thariq
Pesantren unik di Indonesia selanjutnya adalah Pesantren Ekologi Ath Thariq Garut. Pesantren Ekologi Ath Thariq Garut adalah pesantren yang mengajarkan santri untuk mengelola pertanian/perkebunan dengan sistem Open Pollinated Organic Seed. Pesantren tersebut memiliki visi menyebarkan pengetahuan dan mencetak kader agro ekologi yang memiliki kepedulian terhadap bumi, manusia, dan masa depan.
Program-program dalam pesantren tersebut antara lain pengembangan pertanian agroekologi, menyebarkan penggunaan benih lokal, menguatkan rumah herbal, merintis perpustakaan benih, dan menjalankan madrasah berbasis alam.
Pesantren yang terletak di Desa Sukagalih, Kecamatan Targorong, Kabupaten Garut, Jawa Barat tersebut diasuh oleh KH Ibang Lukman Nurdin dan Ny Nissa Wargadipura. Pesantren tersebut berdiri pada tahun 2009. Info selengkapnya bisa dilihat di laman resmi Pesantren Ekologi Ath-Thariq Garut.
Di luar lima pesantren tersebut, tentu masih banyak pesantren-pesantren unik lain di Indonesia. Pesantren-pesantren lain akan diulas dalam kesempatan yang lain.
Reporter: Yusuf