News

5 Pesantren Unik di Indonesia, dari Pesantren di Gua hingga Pesantren Waria

3 Mins read

IBTimes.ID – Pesantren sering dianggap sebagai benteng terakhir umat Islam. Bagi sebagian orang, sistem pendidikan pesantren dianggap mampu menjadi penjaga moral di tengah zaman yang serba bebas. Pesantren masih menjadi andalan bagi orang tua untuk menitipkan anak-anaknya.

Bumi nusantara memiliki kaitan sejarah yang erat dengan pesantren. Sejak sebelum kemerdekaan, ratusan pesantren sudah berdiri, kendati jumlahnya tentu tidak sebanyak sekarang. Pesantren juga terbukti mampu melahirkan kader-kader bangsa yang berkiprah di ranah lokal, nasional, bahkan internasional.

Dalam perkembangannya, pesantren yang baru muncul tak selalu monoton. Beberapa pesantren memiliki keunikan yang khas. Di bawah ini, ada beberapa pesantren yang unik di Indonesia, yang tentu saja dapat diandalkan untuk mencetak santri-santri yang hebat.

Peacesantren Welas Asih

Dari namanya saja, pesantren ini sudah keluar dari pakem. Ia tidak menggunakan nama “pesantren”, namun “Peacesantren”. Penamaan ini tentu bukan tanpa maksud. Peacesantren Welas Asih adalah pesantren yang menekankan nilai-nilai perdamaian dan kasih sayang sebagaimana terlihat dari namanya.

Sebelumnya, pesantren yang terletak di Griya Sanding Indah, Sukarasa, Samarang, Garut, Jawa Barat tersebut bernama Muhammadiyah Boarding School Baitur Rohmah (MBS BR) Garut. Pada November 2019, Irfan Amalee, pendiri pesantren tersebut, memutuskan untuk merubah nama menjadi Peacesantren Welas Asih.

Perubahan nama tersebut merupakan penegasan dan penguatan dari salah satu nilai inti yang diajarkan di Peacesantren Welas Asih, yaitu empati. Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Nasional yang dipadupadankan dengan kurikulum Peacesantren Welas Asih. Info selengkapnya bisa dilihat di laman resmi Peacesantren Welas Asih.

Pondok Pesantren Istighfar

Pesantren yang terletak di Semarang, Jawa Tengah ini juga keluar dari kebiasaan pesantren pada umumnya. Pasalnya, pesantren ini tidak ditujukan untuk siswa SMA, SMP, atau SD, melainkan untuk preman dan pelaku kriminal.

Baca Juga  Bagaimana Masa Depan Islam Pembaruan?

Pesantren tersebut terletak di Purwosari, Perbalan, di mana tempat tersebut sering digunakan sebagai tempat maksiat. Oleh Sutanto, kawasan tersebut diubah menjadi sebuah pesantren. Tentu tidak mudah mendirikan pesantren di tempat maksiat. Namun, berkat kerja kerasnya, pesantren tersebut kini telah berdiri sejak tahun 2005.

Santri yang terdiri dari preman-preman ini tidak menginap. Mereka datang untuk berkonsultasi tentang kehidupan dan kiai-kiai yang ada akan memberikan jawaban dari perspektif agama. Saban hari, terdapat 250 preman yang berguru ke pesantren.

Pondok Pesantren Perut Bumi Al Maghribi

Pesantren ini tak kalah unik dari dua pesantren sebelumnya. Umumnya, bangunan pesantren berada di atas muka bumi. Namun, Pesantren Perut Bumi ini terletak di gua. Pesantren tersebut dibangun oleh KH Subkhan Al Mubarok pada tahun 2002. Pesantren terletak di Dusun Wire, Desa Kedungombo, Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur.

Pondok Pesantren Perut Bumi di Tuban (Sumber: pariwisataindonesia.id)

Sebelumnya, gua tersebut merupakan tempat bekas pembuangan sampah di bawah lahan perbukitan kapur. Lahan seluas tiga hektar tersebut berhasil disulap menajdi bangunan yang lengkap dengan berbagai fasilitas dakwah.

Pesantren tersebut juga begitu mempertimbangkan sisi keindahan bangunan. Di tiap ruangan terdapat hiasan dengan ukiran kaligrafi dari marmer. Pesantren Perut Bumi juga menyimpan situs-situs peninggalan ulama terdahulu, seperti petilasan Syekh Maulana Al Maghribi.

Pondok Pesantren Waria Al-Fatah

Selama ini, kelompok waria adalah kelompok yang termarjinalkan. Jarang ada masyarakat yang memberikan ruang, alih-alih memberdayakan waria. Karena termarjinalisasi dari masyarakat, mereka kerap mencari penghidupan dari jalan yang tidak halal.

Penampakan yang kontras dari realita tersebut dapat kita lihat di Pondok Pesantren Waria. Salah satu pesantren unik di Indonesia ini terletak di Banguntapan, Bantul, DIY. Pesantren yang diasuh oleh Kiai Hamroli Harun tersebut berdiri pada tahun 2008 dengan 40 santri. 40 santri tersebut, sebagaimana namanya, adalah waria.

Baca Juga  Sri Mulyani: Dahulukan Ekonomi atau Kesehatan?

Pesantren tersebut didirikan oleh Shinta Ratri dan dua orang waria lain. Pesantren tersebut mengalami berbagai kecaman dari sebagian kelompok Islam konservatif. Karena berbagai kecaman tersebut, pesantren pernah ditutup pada tahun 2016. Namun, Shinta Ratri dan pengurusnya tak patah arang. Keberadaan pesantren terus diupayakan sebisa mungkin.

Karena kegigihan dalam membela kelompok marjinal, Shinta Ratri mendapatkan penghargaan dari Front Line Defenders, Irlandia sebagai inspirator pembela hak asasi manusia pada tahun 2019.

Pesantren Ekologi Ath Thariq

Pesantren unik di Indonesia selanjutnya adalah Pesantren Ekologi Ath Thariq Garut. Pesantren Ekologi Ath Thariq Garut adalah pesantren yang mengajarkan santri untuk mengelola pertanian/perkebunan dengan sistem Open Pollinated Organic Seed. Pesantren tersebut memiliki visi menyebarkan pengetahuan dan mencetak kader agro ekologi yang memiliki kepedulian terhadap bumi, manusia, dan masa depan.

Program-program dalam pesantren tersebut antara lain pengembangan pertanian agroekologi, menyebarkan penggunaan benih lokal, menguatkan rumah herbal, merintis perpustakaan benih, dan menjalankan madrasah berbasis alam.

Pesantren yang terletak di Desa Sukagalih, Kecamatan Targorong, Kabupaten Garut, Jawa Barat tersebut diasuh oleh KH Ibang Lukman Nurdin dan Ny Nissa Wargadipura. Pesantren tersebut berdiri pada tahun 2009. Info selengkapnya bisa dilihat di laman resmi Pesantren Ekologi Ath-Thariq Garut.

Di luar lima pesantren tersebut, tentu masih banyak pesantren-pesantren unik lain di Indonesia. Pesantren-pesantren lain akan diulas dalam kesempatan yang lain.

Reporter: Yusuf

Avatar
1518 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

Peran Media Strategis untuk Cegah Konflik Beragama

5 Mins read
IBTimes.ID – Moderasi beragama menjadi agenda penting dalam menjaga harmoni sosial, kebinekaan, dan perdamaian di masyarakat Indonesia yang multikultural dan multireligius. Peraturan…
News

Ninin Karlina, Aktivis Perempuan Muhammadiyah Jadi Fasilitator di Acara Internasional ICRS UGM

1 Mins read
IBTimes.ID – Aktivis perempuan Muhammadiyah yang menjabat sebagai Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Sukoharjo, Ninin Karlina, menjadi salah satu fasilitator dalam kegiatan…
News

Wakaf Hutan jadi Upaya Kolaborasi Strategis Kemenag, BWI, dan MOSAIC untuk Aksi Pelestarian Bumi

3 Mins read
IBTimes.ID – Potensi umat dan institusi keagamaan untuk pelestarian lingkungan berkelanjutan terus dioptimalkan pemerintah melalui salah satu Asta Program Prioritas Kementerian Agama…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *