IBTimes.ID – Puncak ibadah haji adalah saat melakukan kegiatan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Pelaksanaan Armuzna, jemaah haji harus menyiapkan fisik dan spiritual agar seluruh rukun wajib haji bisa dilaksanakan dengan lancar.Â
Koordinator Promosi Kesehatan Rahmat Kurniadi pada penyuluhan di sektor 5 (11/6) mengatakan, pemberian edukasi kepada jemaah tentang pentingnya dari jemaah haji bahwa fase armuzna diperlukan persiapan kesehatan dan mental.
“Untuk itu supaya tetap sehat, tim promosi kesehatan menyelenggarakan edukasi mengenai tips sehat menjelang armuzna,” kata Rahmat.
Selain itu, lanjut Rahmat, jamaah juga saling mengingatkan untuk saling membantu. Terutama, membantu jemaah haji Lansia, Risti dan disabilitas. Perlu adanya peran aktif ketua regu, ketua rombongan, dan ketua kloter untuk monitor kondisi jemaah haji yang Risti di kloter masing-masing.Â
“Jemaah haji jangan lupa agar selalu berdoa agar diberikan kelancaran dalam ibadah saat Armuzna, diberikan kesehatan, dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan menjadi haji yang mabrur,” tandasnya.Â
Tips kesehatan jelang Armuzna yaitu;
1. Kurangi aktivitas fisik yang berlebihan seperti memaksakan diri untuk ziarah, umrah sunah, beribadah di Masjidilharam terutama bagi jemaah yang berisiko tinggi (Risti).
2. Waspada pada cuaca panas di Makkah yang tinggi potensi jemaah menjadi dehidrasi. Selain dehidrasi, cuaca panas juga dapat membuat psikologi orang terpengaruh. Karena itu, jemaah haji diimbau rutin minum dan tanpa menunggu haus. Jika bepergian meninggalkan penginapan, dianjurkan untuk membawa air. Khusus jemaah haji Risti disarankan mengonsumsi satu oralit per hari untuk menjaga elektrolit yang ada di tubuh.
3. Makan pada waktunya. Mengingat aktifitas ibadah bagi jemaah haji sangat padat, maka jemaah haji disarankan saat meninggalkan penginapan juga membawa makanan. Hal ini dapat mengantisipasi jika saat bepergian hingga lewat waktu makan, maka dapat mengonsumsi makanan yang dibawa.
4. Jika jemaah haji terpaksa ke luar penginapan di siang hari maka gunakanlah alat pelindung diri (APD) seperti topi, kacamata hitam, masker, payung, dan alas kaki.
5. Konsumsi obat rutin secara teratur bagi jemaah haji Risti. Jemaah haji juga diimbau untuk segera memeriksakan diri jika sakit jangan menunggu kondisi menjadi parah. Jangan menunggu dokter untuk visitasi namun jemaah haji diminta aktif memeriksakan diri ke tenaga kesehatan kloter sebagai salah satu bentuk deteksi dini.
6. Penting untuk mengelola stres. Jemaah haji diberikan pemahaman bahwa kondisi di Armuzna adalah serba darurat. Oleh karenanya jemaah harus siap dengan situasi yang padat, berdesakan, segala hal serba terbatas. Jemaah diimbau untuk tetap sabar dan dapat mengelola stres dengan baik.
7. Jemaah haji patuh pada kebijakan penyelenggara haji seperti di antaranya imbauan kurangi aktifitas fisik atau ibadah sunah, menghindari umrah pada siang hari, dan bagi jemaah haji Lansia yang melakukan aktifitas ibadah pastikan ada pendampingnya.
Sumber: MCH 2023
Editor: Soleh