Perspektif

Ramadhan Sebagai Penguat Iman dan Imun

3 Mins read

Alhamdulillah, pada tahun 1441H kita masi dipertemukan kembali bulan suci Ramadhan, artinya kesempatan bagi kita untuk menjalankan kewajiban berpuasa dan mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya juga terbuka. Sebagai hamba yang beriman, tentu sangat bergembira sekali ketika masi diberi kesempatan untuk bertemu bulan ramdahan.

Ramadhan tahun ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya, kita bisa melaksanakan dengan suasana yang bergembira bersama keluarga, saudara, dan masyarakat setempat. Akan tetapi, berbeda dengan tahun ini, kita melaksanakan ibadah shiyamu Ramadhan dengan penuh kehati-hatian dan keterbatasan.

Dalam ilmu Ulumul Qur’an, kita ketahui ada pembagian ayat qauliyah dan kauniyah. Ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan Allah SWT di dalam mushaf Al-Qur’an. Ayat-ayat ini menyentuh berbagai aspek, termasuk tentang cara mengenal Allah SWT. Adapun ayat kauniyah adalah ayat yang wujud di sekeliling manusia atas ciptakan oleh Allah SWT. Ayat ini adalah dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa, dan sebagainya yang ada di dalam alam ini.

Kita meyakini, apa yang terjadi saat ini tidak hanya hadir begitu saja, pasti ada ibrah yang harus kita pahami dan ambil sehingga kita tetap istiqamah menjadi orang beriman. Allah berfirman:

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya: Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (Q.S At-Tagabun Ayat 11).

Ayat tersebut memberikan pesan bahwa, segala bencana (covid 19) terjadi pasti atas kehendak Allah SWT. Maka ini adalah salah satu ujian bagi orang yang beriman dan harus diterima dengan ketulusan hati.

Baca Juga  Ramadhan Sunyi di Tengah Wabah Corona

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh ibadah, dimulai pagi hari sampai malam hari. Salah satu fungsi ibadah adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ketika manusia rajin beribadah,  maka akan tebentuk pribadi yang terus berikhtiyar dan tawakal. Dalam kondisi pandemi covid 19,  tentu kita terus berihktiyar untuk memutus mata rantai virus covid 19 dengan arahan protokol kesehatan pemerintah. Kemudian setelah itu, kita memasrahkan semua yang terjadi kepada Allah SWT.

Ramadhan Menguatkan Tubuh

Sebagai hamba yang beriman tentu kita tetap menjalankan puasa Ramadhan, karena ini salah satu kewajiban yang harus ditunaikan. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Q.S. Al-Baqarah: 183).

Quraish Shihab menjelaskan dalam tafsirnya, berpuasa merupakan syariat yang juga telah diwajibkan atas umat terdahulu, maka janganlah kalian merasa berat untuk melakukannya. Dengan puasa itu, Allah bermaksud menanamkan jiwa ketakwaan, menguatkan daya inderawi dan mendidik jiwa kalian.

Di samping hikmah spiritual-edukatif, ilmu kedokteran modern banyak menyinggung manfaat medis puasa. Antara lain, bahwa puasa bisa menjadi terapi berbagai macam jenis penyakit seperti darah tinggi, penyempitan pembuluh nadi (arterios klerosis), penyakit lemah jantung, dan diabetes.

Puasa mampu memperbaiki sistem pencernaan, mencegah infeksi persendian, dan memberi kesempatan pada jaringan tubuh untuk istirahat. Melenyapkan sisa-sisa organik yang berbahaya bagi tubuh, dan memberikan perlindungan pada tubuh dari berbagai jenis penyakit lain.

Di antara pesan penting dari ayat di atas adalah agar kita sebagai seorang muslim melakukan aktivitas yang mampu menjaga fisik agar tetap sehat. Salah satu metode yang dapat ditempuh, ialah dengan menjalankan puasa termasuk pada bulan Ramadhan.

Baca Juga  3 Kesalahan Bukber Ramadhan yang Sering Dilakukan

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah di mana keberkahannya tidak hanya sebatas pada urusan ukhrawi saja namun juga pada urusan dunia (termasuk kesehatan).

Sumarno Adi Subrata, Merses Varia Dewi dalam Jurnal Studi Islam dan Humaniora, menjelaskan bahwa sistem imun adalah sistem tubuh manusia yang memiliki fungsi untuk melawan semua penyebab penyakit seperti bakteri, virus, jamur, parasite, dan zat-zat penyebab alergi.

***

Salah satu penanda istem imun yang dapat diukur melalui pemeriksaan laboratorium adalah immunoglobulin (Ig) atau yang sering disebut antibodi. Terdapat beberapa jenis antibodi yaitu IgG (gamma), IgA (alpha), IgM (mu), IgD (delta) and IgE (epsilon). Dalam sebuah penelitian dijelaskan bahwa, puasa Ramadhan dapat meningkatkan kadar IgA dan IgG.

IgG adalah jenis antibodi yang memiliki jumlah terbanyak dalam tubuh sehingga ketika meningkat akan menguatkan kondisi fisik seseorang untuk melawan bakteri atau virus penyebab penyakit.

Menjalankan puasa ditengah kondisi pandemic covid 19 tidak akan mengurangi semangat, justru sebaliknya, bulan ramadhan adalah bulan istimewa sehingga kita jadikan untuk terus berikhtiyar dan bermunajat kepada Allah untuk memusnahkan virus covid 19.

Semoga kita tetap diberi kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan puasa Ramadhan dari awal sampai akhir, sehingga kita menjadi insan yang bertaqwa.

Editor: Yahya FR
Related posts
Perspektif

Kejumudan Beragama: Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

3 Mins read
Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU), adalah salah satu warisan berharga dalam khazanah keilmuan Islam di Indonesia. Forum ini…
Perspektif

Menjadi Guru Hebat!

3 Mins read
Peringatan Hari Guru Nasional (25 November) tahun ini mengangkat tema, “Guru Hebat, Indonesia Kuat”. Tema ini menarik untuk dielaborasi lebih jauh mengingat…
Perspektif

Mengapa Masih Ada Praktik Beragama yang Intoleran?

3 Mins read
Dalam masyarakat yang religius, kesalihan ritual sering dianggap sebagai indikator utama dari keimanan seseorang. Aktivitas ibadah seperti salat, puasa, dan zikir menjadi…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds