Parenting

Mengasuh Anak dalam Rumah Tangga

3 Mins read

Pengasuhan anak adalah bagian dari proses sosialisasi yang paling penting dan mendasar, karena fungsi utama pengasuhan anak adalah mempersiapkan seorang anak menjadi warga masyarakat. Di dalam Al-Quran dinyatakan bahwasanya pengasuhan dilakukan oleh orang tua kepada anak dimulai dari mereka sewaktu masih kecil.

Anak adalah anugerah yang diberikan Tuhan yang harus dijaga, dirawat, dan diberi bekal sebaik-baiknya bagaimanapun kondisi anak tersebut ketika dilahirkan. Seperti firman Allah dalam surat An- Nisaa ayat 9
وَلْيَخْشَ ٱلَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْيَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا
Artinya:

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka”. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”, (QS. An-Nisaa [4]: 9).


Berdasarkan ayat di atas maka kewajiban orang tua bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani anak, melainkan juga kebutuhan rohaninya yang berupa kasih sayang, perhatian, rasa aman, harga diri, rasa bebas, sukses dan bukan malah sebaliknya.

Cara mengasuh anak menurut Islam perlu diketahui oleh setiap umat muslim. Sebab, cara mendidik anak bakal berpengaruh kepada akhlak dan masa depan sang anak.
Cara mengasuh anak telah diajarkan oleh para tokoh muslim terdahulu, seperti Luqman al-Hakim dan para Nabi. Menyayangi anak dilakukan dengan berbagai cara sesuai tingkatan perkembangan usianya.

Cara Mengasuh Anak Menurut Islam

Berikut ini adalah cara mengasuh anak menurut islam sesuai ajaran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan Kitab Al-Quran :

• Memperdengarkan Al-Quran sejak lahir
Cara mendidik anak yang pertama sudah dimulai sejak dalam kandungan hingga lahir. Semasa hamil, sebaiknya memperbanyak mengaji, selain membawa ketenangan, tentunya ada berkah tersendiri. Kemudian setelah bayi lahir, teraturlah setiap hari memperdengarkan bacaan Alquran.

Baca Juga  Anak-anak Gen Z dan Suburnya Isu SARA

Hal ini supaya anak sudah terbiasa dengan lantunan setiap ayat firman Allah, apalagi dengan pikiran yang masih suci dan mudah menerima. Anak akan benar-benar terbiasa dan sudah belajar bicara, mempermudah Anda dalam mengajarkan isi Alquran. Tambahan pula dengan menceritakan kisah Islami yang berkaitan dengan kitab Alquran.

• Mengajarkan dasar-dasar Islam
Cara mengasuh anak menurut Islam selanjutnya dengan mengajarkan dasar-dasar Islam. Dalam kitab Al-Amali dari Imam Al-Baqir dan Imam ash Shadiq, mengatakan mengenai tahap awal mengenalkan anak pada Allah SWT. Disebutkan bahwa pada usia 3 tahun, ajarkan kalimat Tauhid “LAILA HA ILLALLAH” sebanyak 7 kali. Kemudian saat menginjak usia 3 tahun 7 bulan, ajarkan anak kalimat MUHAMMADAR RASULLULLAH”.

“Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat Lailaha-illaallah. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, Lailaha-illallah. Sesungguhnya barang siapa awal dan akhir pembicaraannya, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya”. (H.R Ibnu Abbas)

• Memberi contoh dan mengajarkan shalat
Cara mengasuh anak menurut Islam berikutnya dengan memberi contoh dan mengajarkan shalat. Sejak balita sudah membiasakan anak untuk mengambil air wudhu dan mengikuti gerakan salat, meskipun belum benar sama sekali. Jika anak sudah terbiasa melihat orang tuanya salat dan meniru setiap gerakannya, kelak akan lebih mudah untuk diajari.

Suruhlah anak-anakmu salat ketika berumur tujuh tahun, pukulah mereka jika meninggalkannya setelah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidurnya“. (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

• Mengajarkan puasa
Mengajak anak untuk mulai mengenal puasa sejak dini, kira-kira pada usia 6 tahun sudah mengajarkan bangun sahur. Sebagian masyarakat Indonesia menggunakan cara puasa setengah hari dan berselang seling, selanjutnya puasa penuh seharian. Tanamkan pada anak segala manfaat dan berkah dari berpuasa. Ketika anak Anda sudah terbiasa untuk berpuasa, lama-lama akan lebih mudah baginya untuk puasa Ramadhan penuh tanpa setengah hari lagi.

Baca Juga  Mending Pergi Haji atau Menyekolahkan Anak?
***

• Perhatikan pergaulan anak
Cara mengasuh anak berikutnya dengan memperhatikan siapa saja lingkungan pergaulan anak Anda. Rasulullah bersabda: “Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api“. Jika anak Anda berteman dengan lingkungan yang positif, tentu akan membawa aura yang baik ke depannya.

• Ajarkan anak dalam berkata jujur dan menepati janji
Cara mengasuh anak menurut Islam berikutnya dengan membiasakan berkata jujur dan bisa menepati janji. Hal ini akan terus tertanam hingga dewasa untuk menjadi pribadi yang baik dunia dan akhirat.

Dan itulah cara mengasuh anak dalam rumah tangga menurut islam, ajarilah anak sesuai tuntunan islam karena anak bisa membawa kita kelak ke surganya Allah. Sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ، وَعِلْمٌ يُنتَفَعُ بِهِ، وَوَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ
Jika manusia wafat, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang berdoa untuknya.” (HR. Imam Muslim, no.1631).

Avatar
1 posts

About author
Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
Articles
Related posts
Parenting

Generasi Toxic Harus Dididik, Bukan Dihardik!

5 Mins read
Tulisan sederhana ini saya suguhkan, berangkat dari keresahan saya tentang fenomena “generasi toxic“. Ada rasa cemas ketika saya menyadari bahwa generasi muda…
Parenting

Ajarkan Kepada Anak-anak, Masjid Tak Sekedar Tempat Ibadah

3 Mins read
Ibadah adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim. Untuk memastikan agar generasi muda memiliki pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai agama…
Parenting

Nasihat Nashih Ulwan untuk Para Pendidik Anak

3 Mins read
Awalan, Abdullah Nashih Ulwan sangat gemar menulis, kertas dan pena senantiasa bersama dimanapun dia berada. Walaupun sibuk dengan kuliah, undangan dan ceramah, dia tetap meluangkan waktu…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds