Report

Lazismu Jadi Solusi ZIS WNI di Malaysia

1 Mins read

Lazismu sebagai ujung tombak zakat, infak, dan shadaqah (ZIS) Muhammadiyah telah diakui sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) dan terus membuktikan eksistensinya. Tidak berhenti di situ, Lazismu melanjutkan kiprahnya hingga negeri jiran Malaysia. Sejak November 2018, Lazismu bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia membentuk Kantor Layanan Malaysia.

Lazismu Kantor Layanan Malaysia diketuai oleh Sutrisno, Dosen UMY yang sedang menempuh program Doktoral di Islamic Banking & Finance di Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM) Kuala Lumpur, Malaysia. Selain itu, tim Lazismu yang dianggotai perwakilan dari aktivis Muhammadiyah dan Aisyiyah telah dibentuk.

Lazismu Malaysia menegaskan diri untuk berperan menangani penggalangan dana, ZIS, hingga pengelolaan daging kurban. Hal ini disampaikan dalam forum sosialisasi Lazismu Kantor Layanan Malaysia pada Ahad, 12 Mei 2019. Selain itu, Lazismu Malaysia juga bertekad membantu mencarikan solusi untuk mereka yang memerlukan bantuan biaya sekolah maupun akses pelayanan kesehatan.

Strategi pelayanan kesehatan akan melibatkan para dokter Indonesia yang sedang tinggal di Malaysia. Strategi lainnya adalah dengan mendatangkan mahasiswa kedokteran dan ilmu kesehatan yang berminat untuk menjalani KKN di Malaysia. Dengan strategi Lazismu akan bekerjasama dengan berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Indonesia.

Lazismu perlu berkoordinasi dengan para PRIM, PRIA, juga MDMC dalam menjalankan tugasnya. Tak hanya itu,  dukungan diberikan pemerintah RI melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (Atdikbud KBRI) Mokhammad Farid Ma’ruf yang hadir dan memberikan sambutan dalam sosialisasi.

Kerjasama antara KBRI dan PCIM Malaysia pun diharapkan memperkuat upaya KBRI untuk menyediakan akses pendidikan bagi warga negara Indonesia di Malaysia. Atdikbud kemudian menyampaikan dukungannya bagi program-program Lazismu. Agenda sosialisasi ditutup dengan buka puasa bersama Warga Muhammadiyah dan Aisyiyah di Malaysia. (Tim Media PCIM Malaysia/nabhan)

Baca Juga  Problem Perpres RAN PE, Ini Catatan Abdul Mu'ti
Avatar
1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
Report

Savic Ali: Muhammadiyah Lebih Menderita karena Salafi Ketimbang NU

2 Mins read
IBTimes.ID – Memasuki era reformasi, Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Lahirnya ruang keterbukaan yang melebar dan lapangan yang terbuka luas, nampaknya menjadi…
Report

Haedar Nashir: dari Sosiolog Menjadi Begawan Moderasi

2 Mins read
IBTimes.ID – Perjalanannya sebagai seorang mahasiswa S2 dan S3 Sosiologi Universitas Gadjah Mada hingga beliau menulis pidato Guru Besar Sosiologi di Universitas…
Report

Siti Ruhaini Dzuhayatin: Haedar Nashir adalah Sosok yang Moderat

1 Mins read
IBTimes.ID – Siti Ruhaini Dzuhayatin Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyebut, bahwa Haedar Nashir adalah sosok yang moderat. Hal itu terlihat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *