Perspektif

Maut, Siksa Kubur, dan Neraka

3 Mins read

Ada orang kafir mengatakan bahwa jika mati nanti dia ingin masuk neraka biar ketemu dengan artis idola. Benarkah? Semoga segera bertobat! Ini sekedar mengingatkan, minimal untukku sendiri. Apakah yang Anda andalkan? Kematian atau maut itu pasti terjadi, tidak bisa diingkari. Betapa pun kita terus menjaga kesehatan kita,  maut pasti bisa menembusnya.

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (8)

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.(Qs. Al-Jumat: 8)

Maut adalah Awal Perjalanan ke Akhirat

Di dalam kitab Mu Jam Imam Tabrani disebutkan melalui hadis Mu’az Muhammad ibnu Muhammad Al-Hudali, dari Yunus, dari Al-Hasan, dari Samurah secara marfu’:

مَثَلُ الَّذِي يَفِرُّ مِنَ الْمَوْتِ كَمَثَلِ الثَّعْلَبِ تَطْلُبُهُ الْأَرْضُ بِدَيْنٍ، فَجَاءَ يَسْعَى حَتَّى إِذَا أَعْيَا وَانْبَهَرَ دَخَلَ جُحْرَهُ، فَقَالَتْ لَهُ الْأَرْضُ: يَا ثَعْلَبُ دَيْنِي. فَخَرَجَ لَهُ حُصَاص، فَلَمْ يَزَلْ كذلك حتى تقطعت عنقه، فمات”.

Perumpamaan orang yang lari dari kematian sama dengan musang yang dikejar oleh bumi karena suatu utang, maka musang itu melarikan diri dengan cepatnya; hingga manakala ia kecapekan dan napasnya tersengal-sengal, lalu ia masuk ke dalam liangnya. Dan bumi pun berkata kepadanya, “Hai musang, mana utangku, ” lalu musang itu keluar melarikan diri dengan cepatnya karena ditagih utang, dan ia terus-menerus dalam keadaan demikian hingga pada akhirnya ia kehabisan napas dan mati.

Ke mana saja musang bersembunyi, dia tidak mungkin lepas dari bumi yang tinggal mrnghimpitnya.

Penyesalan pada hari kiamat akan terjadi atas orang-orang kafir. Kelak mereka akan menangis penuh penyesalan, bahkan minta kepada Allah agar diberi kesempatan hidup lagi di dunia dengan tempo yang lebih panjang. Dan Allah tidak akan menunda lagi bagi seseorang yang sudah sampai saat azalnya.

Baca Juga  Maaf ke Buya Syafii: Pasca Tsunami Politik Menerpa Muhammadiyah

فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ (10) وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (11)

Lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang-orang yang saleh?” Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematinnya. dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan. (Qs. Al-Munafiqun: 10-11)

Siksa Kubur

Orang kafir itu tidak menerima siksa kubur. Ia akan ditidurkan antara dua tiupan sangka kala, dan terbangun setelah tiupan sangka kala yang kedua;

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الأجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ (51) قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ (52) إِنْ كَانَتْ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ (53) فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَلا تُجْزَوْنَ إِلا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (54)

 dan ditiuplah sangkalala, Maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.

mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?”. Inilah yang dijanjikan (tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya).

tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, Maka tiba- tiba mereka semua dikumpulkan kepada kami. (Qs. Yassin: 51-54)

Tiupan ini adalah tiupan sangkalala yang kedua yang sesudahnya bangkitlah orang-orang dalam kubur. Orang –orang merasa sangat terkejut, bagaikan mereka bangun tidur. Mereka berteriak kaget dan bingung. Belum habis rasa kaget dan bingungnya lantas mereka digiring oleh malaikat Allah untuk menuju yaumal hisab.

Siksa kubur Orang yang Suka Adu Domba dan Tidak Suka Thaharah.

Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan,

مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرَيْنِ، فَقَالَ: «إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ البَوْلِ، وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ» ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً، فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ، فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لِمَ فَعَلْتَ هَذَا؟ قَالَ: «لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا»

Baca Juga  Sepucuk Surat Dari Seorang Muslim Tanpa Masjid

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati dua makam, kemudian berkata,’Sesungguhnya mereka sedang diadzab. Tidaklah mereka diadzab karena perkara yang besar (menurut pandangan mereka, pen.). Adapun salah satunya, dia tidak melindungi diri dari air kencing. Sedangkan yang lain, dia suka berbuat namimah (adu domba.)’ Kemudian beliau mengambil pelepah kurma basah, dan membelahnya (secara vertikal, pen.) dan menancapkan setiap belahan ke masing-masing makam. Para sahabat berkata,’Wahai Rasulullah, mengapa Engkau melakukan hal ini?’ Rasulullah bersabda ,’Semoga mereka diringankan adzabnya, selama (pele/pah kurma ini) belum mengering.’” (Muttafaq ‘alaih).

Semua ahli kafir akan dimasukkan neraka tanpa hisab dan kekal di dalammnya. Tidak ada harapan untuk diampuni untuk dapat masuk surga.

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ (6)

Sesungguhnya orang-orang yang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (Qs. Al-Bayyinah: 6)

Siksa bagi Fir’aun (Penguasa dzalim).

فَوَقَاهُ اللَّهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوا وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ (45) النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ (46)

Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk.(45)

kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang[1324], dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”.(46)

Firaun pengguasa negeri Mesir yang adigang, adigung, adiguna itu pun digiring dimasukkan Allah ke dalam neraka karena dosa-dosanya. Apalagi kamu yang tidak punya kekuasaan seperti itu. Dari pada sampai petang mereka di sana, tidak bisa pindah tempat.

Baca Juga  Kehidupan Setelah Mati Perspektif Al-Kindi

Dalil dari As-Sunnah adalah hadits yang diriwayatkan dari Samrah bin Jundab tentang mimpi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, diceritakan,

أَمَّا الَّذِي رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ، فَكَذَّابٌ يُحَدِّثُ بِالكَذْبَةِ، فَتُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ الآفَاقَ، فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ يُشْدَخُ رَأْسُهُ، فَرَجُلٌ عَلَّمَهُ اللَّهُ القُرْآنَ، فَنَامَ عَنْهُ بِاللَّيْلِ وَلَمْ يَعْمَلْ فِيهِ بِالنَّهَارِ، يُفْعَلُ بِهِ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

“ … Adapun orang yang kamu lihat mulutnya ditusuk dengan besi adalah orang yang suka berdusta dan bila berkata selalu berbohong, maka dia dibawa hingga sampai ke ufuq lalu dia diperlakukan seperti itu hingga hari kiamat. Adapun orang yang kamu lihat kepalanya dipecahkan adalah seorang yang telah diajarkan Al Qur’an oleh Allah lalu dia tidur pada suatu malam namun tidak melaksanakan Al Qur’an pada siang harinya, lalu dia diperlakukan seperti itu hingga hari kiamat … “ (HR. Bukhari no. 1297).

Inilah siksa kubur bagi orang yang suka berdusta/berbohong, mulutnya dirusuk pakai besi panas api neraka. Juga orang yang telah diajarkan keapadanya Al- Qur’an, tetapi isi ajaran Al- Qur’an tidak ada yang diamalkan, maka kepalanya akan dipecah. Demikian hukuman dilakukan hingga hari kiamat.

Berdoalah pada Akhir Shalat dengan Empat Hal Berikut:

Hukuman/azab orang mukmin itu tebatas, sesuai kehendak Allah, suatu ketika siksa Allah itu akan dihentikan, lalu dia dimasukkan ke dalam surga untuk selama-lamanya.

Doa yang dibacakan dalam tahiyat akhir berdasarkan hadis riwayat Bukhari, dari Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW, bahwa Rasulullah dalam sholatnya membaca doa,

اللهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ وَ مِنْ فِتْنَةِ اْلمَحْيَا

وَاْلمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ اْلمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahanam, dan dari siksa kubur. Dari darifitnah hidup dan matiku, dan dari jeleknya fitnah Al-masih Dajjal.

Editor: RF Wuland

Avatar
77 posts

About author
Majelis Pustaka PCM Semin
Articles
Related posts
Perspektif

Kejumudan Beragama: Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

3 Mins read
Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU), adalah salah satu warisan berharga dalam khazanah keilmuan Islam di Indonesia. Forum ini…
Perspektif

Menjadi Guru Hebat!

3 Mins read
Peringatan Hari Guru Nasional (25 November) tahun ini mengangkat tema, “Guru Hebat, Indonesia Kuat”. Tema ini menarik untuk dielaborasi lebih jauh mengingat…
Perspektif

Mengapa Masih Ada Praktik Beragama yang Intoleran?

3 Mins read
Dalam masyarakat yang religius, kesalihan ritual sering dianggap sebagai indikator utama dari keimanan seseorang. Aktivitas ibadah seperti salat, puasa, dan zikir menjadi…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds