IBTimes.ID – Smamio (SMA Muhammadiyah 10 GKB) berhasil memboyong juara umum di ajang Muhammadiyah Education (ME) Awards Special Edition 2020, Sabtu (26/12/2020) dengan 12 prestasi yang diraih siswa, guru, dan sekolah.
Dalam ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dan diikuti oleh sekolah Muhammadiyah di Jawa ini SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik (Smamio) memperoleh empat medali emas, dua medali perak, dan enam spesial awards. Empat medali emas diraih Smamio dalam kategori Regulatory Compliance, International Achievements, kategori MoU and Follow up Programs, dan Increased Number of Student. Dua medali perak diraih Smamio dalam kategori Innovation in Distance Learning dan kategori Speech English. Sedangkan enam spesial awards diantaranya spesial award 1 dan 7 kategori Tahfidh SMA, spesial award 2 dan 7 kategori Podcast SMA, serta spesial award 2 dan 7 kategori Tenaga Kependidikan Berprestasi.
Apresisai untuk Siswa dan Guru
Kepala Smamio Hari Widianto MPd mengatakan pihaknya bersyukur di ME Award kali ini meraih dua belas penghargaan sekaligus menjadi juara umum. Menurutnya, prestasi ini adalah bentuk kerja keras Smamio sehingga berhasil meraih prestasi di berbagai kategori ME Awards 2020 sekaligus menjadi juara umum di tingkat SMA.
“Alhamdulillah, apresiasi sebesar-besarnya untuk siswa, guru, dan tenaga kependidikan Smamio,” ujarnya.
Aktif mengikuti event lomba, sambungnya, adalah bagian dari bentuk apresiasi, tidak cukup sampai di sini semoga Smamio bisa meraih predikat outstanding school untuk sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur, nasional, dan internasional.
Kembangkan Sekolah Riset
Keberhasilan sekolah di ajang MEA 2020 menjadi kebahagiaan setelah sekolah berhasil meraih prestasi di bidang penelitian. Terbaru, 2 siswa berhasil mencatatkan prestasi di event Sains internasional World Innovative Science Project Olympiad (WISPO) lewat penelitian daun mimba (Azadirachta indica) sebagai obat obat potensial Covid-19 .
Dalam ajang yang dilaksanakan secara daring ini diselenggarakan oleh Indonesia Scientific Society (ISS) dalam ajang World Innovatife Science Project Olympiade (WISPO) dengan diikuti 58 finalis dari 13 negara termasuk Indonesia, 2 siswa Smamio, Yoraisa Ghany Setyawan dan Salsabila Meutia mendapatkan medali silver dalam event sains Internasional.
“Ini adalah bukan sekadar kebahagian dari sekolah saja, tetapi kebahagiaan Gresik, Jawa Timur, dan Indonesia,” ungkapnya.
Tanaman Anti Virus
Yoraisa, sapaan akrabnya, menjelaskan dari berbagai jurnal yang dipelajari ternyata daun mimba merupakan salah satu tanaman yang telah terbukti mempunyai aktivitas anti virus. Selanjutnya, dia bersama Salsabilah melakukan penelitian dengan difasilitasi pihak sekolah.
“Awalnya daun mimba dicuci bersih, lalu dikeringkan. Selanjutnya diblender kemudian dicampur dengan ethanol nanti ada ekstrak dari daun tersebut dan bisa dijadikan kapsul,” ujarnya.
Dengan dibimbing guru, pelajar kelas IX ini melakukan penelitian lebih lanjut dan hasilnya bahwa daun mimba bisa menjadi obat potensial SARS CoV-2 merupakan virus yang bertanggungjawab munculnya Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi saat ini.
“Protein penting yang terlibat dalam siklus hidup SARS CoV 2 dalam manusia antara lain chymotrypsin-like protease (3CLpro), papain-like protease (PLpro), helicase, RNA-dependent RNA polymerase (RdRp), serta Angiotensin converting enzyme 2 (ACE 2) dari manusia yang berperan sebagai pintu masuk virus,” terangnya.
Hambat Pertumbuhan Virus
Yoraisa menerangkan penelitian ini metabolit sekunder daun mimba yang digunakan adalah gedunin. Analisis in silico dilakukan untuk mengetahui mekanisme kerja dari senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan virus dalam tubuh manusia.
Kemudian, Analisis in silico ini menggunakan softwere Autodock vina, Autodock Tools 1.5.6 untuk melakukan docking. Selain itu juga digunakan softwere LigPlus, VMD, PyMoL, serta Marvin sketch untuk melakukan persiapan dan analisis molekulnya.
“Dari riset ini kita menemukan ada enzim yang bisa menghambat Virus Corona itu dalam tubuh manusia. Tentu ini masih penelitian awal yang butuh riset lanjutan,” imbuhnya.
Butuh Penelitian Lanjutan
Hari Widianto mengungkapkan jika riset yang dilakukan anak didiknya ini baru tahap awal sehingga masih dibutuhkan penelitian lanjutan di laboratorium lebih lengkap seperti di Universitas Airlangga.
Dia sangat bangga atas prestasi tingkat Internasional. Melalui pengembangan siswa bidang riset ini, sekolahnya meraih medali silver.
“Kami akan tindaklanjuti dengan uji coba laboratorium yang memiliki riset bagus bidang biologi. Sekolah kami memang terus berinovasi sehingga bisa dikenal sekolah berbasis riset,” ungkapnya. (*)
Penulis: Ichwan Arif