Report

Perbanyak Konten Perdamaian, Wahid Foundation Gelar SALAM Forum

2 Mins read

IBTimes.ID – Wahid Foundation menginisiasi SALAM Forum “Kompak Menebar Rahmah di Media Sosial” pada Sabtu (Sabtu, 01/05). Forum ini dikemas dalam rangkaian kegiatan Virtual Talkshow yang diikuti 606 peserta dan diskusi yang melibatkan 100 pegiat media keislaman, pemerhati media sosial, dan tokoh agama untuk merumuskan rekomendasi strategi konten efektif dalam breakout groups.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh penggunaan media sosial yang dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk menyebarkan narasi-narasi radikal. Hal ini menyebabkan mencuatnya variasi narasi keagamaan yang berpotensi menghasut kebencian, menyerukan peperangan, dan penggunaan kekerasan.

Dalam acara tersebut, Direktur Wahid Foundation turut memberikan sambutan dan mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa seringkali media sosial justru dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk menyebarkan kebencian dan intoleransi.

Sehingga yang terlihat narasi-narasi tersebut lebih ramai mewarnai media sosial. Padahal narasi-narasi rahmah dan inklusif juga telah banyak diproduksi dan disebarkan oleh pegiat kampanye keislaman.

“Berdasarkan studi pemutakhiran narasi intoleransi dan VE (Violence Extremism) yang dilakukan Wahid Foundation (2020), penyebaran narasi intoleransi cukup tinggi dan mudah ditemukan di internet. Media sosial bisa menjelma menjadi ruang bagi kelompok intoleran hingga VE untuk melakukan pemasaran ide-ide intoleransi dan radikalisme. Dengan ide dasar dakwah dan membangun jamaah,” pungkasnya.

Terkait motivasi seseorang yang terlibat dalam gerakan radikal, secara khusus, Yenny Wahid juga mengatakan,

“Bukan ajaran agama yang membuat orang ikut ke dalam gerakan radikal dan intoleran. Faktor utamanya adalah kegelisahan, kecemasan, ketidakyakinan diri, ini faktor terbesar seperti yang disampaikan teman saya, seorang grafolog. Kemudian orang tersebut bertemu dengan yang para aktor yang melakukan provokasi dengan dalil agama untuk memberikan rasa percaya diri yang semu, merasa menjadi penting, dan diberi misi suci sehingga mereka merasa menjadi seorang pahlawan.”

Baca Juga  Nalar Kritis dan Tantangan Media di Era Digital

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa melalui Salam Forum ini, Wahid Foundation mengajak semua pihak, khususnya kalangan muslim muda dan pemuka agama Islam, agar meningkatkan kesadaran untuk meredam sirkulasi narasi-narasi keagamaan intoleran dan ekstremisme kekerasan.

Tentu dengan cara-cara yang kreatif dan efektif, bagaimana netizen ini nyaman menerima pesan dari kita dan tidak memunculkan sentimen bagi di media sosial. Di forum ini juga difasilitasi sesi diskusi meningkatkan kemampuan teknis memproduksi konten-konten damai dan toleran.

Yenny Wahid berharap Forum ini juga bisa menguatkan kapasitas generasi muslim terhadap fitur teknologi digital dalam membangun perdamaian di dunia digital. Harapannya, tentu, semakin banyaknya generasi muslim yang menggunakan platform media digital. Sehingga masyarakat pun bisa mendapatkan narasi-narasi mainstream tentang Islam yang ramah dan damai.

Dalam acara ini, turut hadir pula Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, yang secara langsung juga memberikan sambutan. Dalam acara ini ada tiga narasumber yang hadir; Nadirsyah Hosen (Professor Monash University, Australia), Sa’diyah Ma’ruf (Komika Perempuan).

Keduanya merupakan pegiat media yang selama ini konsisten menyebarkan narasi keagamaan ramah di media digital. Narasumber ketiga adalah Puthut EA (Kepala Suku mojok.co). Dalam kesempatan ini, ia banyak berbagi tentang peluang dan tantangan sebagai pegiat media digital.

Avatar
1344 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Savic Ali: Muhammadiyah Lebih Menderita karena Salafi Ketimbang NU

2 Mins read
IBTimes.ID – Memasuki era reformasi, Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Lahirnya ruang keterbukaan yang melebar dan lapangan yang terbuka luas, nampaknya menjadi…
Report

Haedar Nashir: dari Sosiolog Menjadi Begawan Moderasi

2 Mins read
IBTimes.ID – Perjalanannya sebagai seorang mahasiswa S2 dan S3 Sosiologi Universitas Gadjah Mada hingga beliau menulis pidato Guru Besar Sosiologi di Universitas…
Report

Siti Ruhaini Dzuhayatin: Haedar Nashir adalah Sosok yang Moderat

1 Mins read
IBTimes.ID – Siti Ruhaini Dzuhayatin Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyebut, bahwa Haedar Nashir adalah sosok yang moderat. Hal itu terlihat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *