Report

Tafsir Al-Manar: Mengapa Al-Hamdu Artinya Segala Puji?

1 Mins read

IBTimes.ID – Jumhur ulama berkata bahwa makna al-hamdu adalah ats-tsana bil-lisan (pujian dengan lisan atau perkataan). Perbedaan antara al-hamdu dan ats-tsana adalah, al-hamdu dibatasi dengan makna yang baik-baik. Kata ats-tsana digunakan untuk al-madh (pujian) dan mencela sekaligus secara bersama-sama.

Kata tsana jika disandingkan dengan syarr berarti mencela. Sedangkan tsana yang disandingkan dengan khoir berarti memuji. Hal ini disampaikan oleh Kang Boy dalam Ngaji Kitab yang disiarkan melalui kanal resmi YouTube IBTimes.

Menurut Kang Boy, alif lam bisa berarti lil jinsi. Alif lam lil jinsi berarti meniadakan yang selain itu. Maka jika dilihat dari aspek bahasa, al-hamdu lillahi berarti “segala puji bagi Allah”.

“Darimana arti kata segala? Al-hamdu kok bisa jadi segala puji?” tanya Kang Boy.

Banyak tafsir yang mengatakan bahwa alif lam dalam al-hamdu adalah alif lam lil istigraq. Lil istigraq artinya memasukkan semua hal ke dalamnya. Sehingga dia bermakna segala puji, di luar itu sudah tidak ada.

Kang Boy menyebut bahwa dalam Tafsir Al-Manar, alif lam dalam kata al-hamdu berarti alif lam lil jinsi fi ayi fardin min afradihi (meniadakan semua yang ada di luar itu). Sehingga maknanya adalah sama-sama “segala puji”.

Reporter: Yusuf

Tonton Video Selengkapnya Disini:

Baca Juga  Tantangan HAM di Indonesia dan Dunia
Avatar
1347 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

UAH: Musik Tidak Selalu Haram

1 Mins read
IBTimes.ID – Ustadz Adi Hidayat (UAH), Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah menyebutkan bahwa musik tidak selalu haram. Islam itu tidak anti…
Report

Savic Ali: Muhammadiyah Lebih Menderita karena Salafi Ketimbang NU

2 Mins read
IBTimes.ID – Memasuki era reformasi, Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Lahirnya ruang keterbukaan yang melebar dan lapangan yang terbuka luas, nampaknya menjadi…
Report

Haedar Nashir: dari Sosiolog Menjadi Begawan Moderasi

2 Mins read
IBTimes.ID – Perjalanannya sebagai seorang mahasiswa S2 dan S3 Sosiologi Universitas Gadjah Mada hingga beliau menulis pidato Guru Besar Sosiologi di Universitas…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *