Oleh: Wawan Gunawan Abdul Wahid
Judul Dari BJ Habibie Hingga FX Silaban adalah judul buku tipis yang saya temukan di penjual emperan Musholla Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah jalan Menteng Raya pada bulan Mei tahun 1984. Saat itu saya bersama Saudara H. Ayi Mukhtar, Lc., MA, (Mudir Ponpes Darul Arqam Muhammadiyah Garut 2019-2023), mendaftarkan diri sebagai pengais beasiswa ke Timur Tengah. Buku di atas itu bercerita tentang orang-orang cerdas yang berpengaruh dalam pembangunan Indonesia. Buku itulah yang pertama beritahu saya tentang teori keretakan pesawat yang diciptakan BJ Habibie.
Saking identiknya nama BJ Habibie dengan keretakan tersebut di kalangan para ahli pesawat terbang ia dikenal dengan nama Mr. Crack. Sebuah temuan yang sesungguhnya wajar karena Ia meraih gelar doktor dalam bidang pesawat terbang dengan nilai sempurna Summa cum laude (10) untuk seluruh teori dan tugas akhir. Kepakarannya itu tidak saja membawa BJ Habibie menjadi pemimpin perusahaan pesawat terbang di Jerman Barat ketika itu. Ia juga diganjar suatu keistinewaan sebagai warga negara kehormatan.
Pada pertengahan 1970 an, dalam posisi karir cemerlang BJ Habibie diundang pulang ke Tanah Air oleh Rezim Orde Baru guna sumbang pemikiran serta karya untuk pembangunan Indonesia. Sebagai seorang ilmuwan yang berpikir ke depan BJ Habibie segera merancang dua entitas ide cemerlang yang hadir hingga saat ini. Pertama, Badan Perencanaan dan Penerapan Teknologi yang didirikan tahun 1976. Kedua, PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang didirikan tahun 1978.
Untuk memasok sumberdaya manusia bagi kedua lembaga tersebut BJ Habibie kirimkan para insinyur dari berbagai disiplin ilmu untuk belajar teknologi dari Barat khususnya Jerman. Bahkan pada awal 1990an Ia dirikan SMA Insan Cendekia untuk memasok SDM yang siap langsung dicemplungkan menimba ilmu dan teknologi ke Barat sejak strata S-1. Suka tidak suka tiga karya BJ Habibie ini penyumbang efektif untuk Indonesia saat ini. Bahkan penyumbang dunia dalam bentuk sumberdaya manusia berupa para ahli pesawat IPTN yang hijrah ke beberapa perusahaan pabrik pesawat terbang internasional sejenis Boeing, Airbus dan lainnya.
Jasa terbesar BJ Habibie adalah menjadi penyelamat Indonesia dari kemungkinan kebangkrutan pada tahun 1998. Terbentuk untuk biasa berpikir dan bertindak cepat dan cermat BJ Habibie pun praktekan itu saat diamanati sebagai Presiden RI ketiga. Dalam waktu yang tidak sampai 1,5 tahun BJ Habibie menyelamatkan ekonomi Indonesia yang terpuruk. Ia stabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang semula Rp. 17.000,- menjadi Rp 7.000,-. Ia hidupkan apatisme aras demokrasi Indonesia dengan membuka keran didirikannya partai baru, kebebasan pers dan berpendapat di tengah publik. Ia bebaskan hampir seluruh tawanan politik. Bahkan Ia lah yang mengusulkan jabatan presiden itu hanya dipilih untuk dua kali masa jabatan yang dengan itu tidak mungkin lagi seorang presiden untuk melanggengkan kekuasaannya.
Usulannya itu dicontohkannya langsung kepada khalayak. Yaitu saat diantara para pendukungnya membujuknya untuk maju dalam kompetisi pemilihan presiden tahun 1999 ia enggan melakukannya karena laporan pertanggung jawabannya sebagai presiden ditolak MPR. Tidak bermaksud tidak hargai banyaknya korban berjatuhan dalam upaya integrasi Timor Timur tahun1975, Ia merasa ijtihad politiknya berikan referendum pada tahun 1999 itu tidak dilihat sebagai tabungan jangka panjang Indonesia sebagai negara yang lepaskan aneksasi atas entitas wilayah di luar haknya.
Jika seluruh ceritera tentang kecemerlangan otak BJ Habibie -yang menurut satu riwayat lebih cerdas dari Albert Einstein- dituliskan kembali tentu cerita dalam buku dari BJ Habibie hingga FX Silaban itu akan lebih tebal dari sebelumnya. Ilmuwan dirgantara yang mumpuni dan sholih ini pun telah dijemput Allah Sang Pemilik usia untuk kembali ke haribaanNya pada jam 18.05 hari Rabu sore 11 September 2019. Sesungguhnya seluruh makhluk ada karena Allah dan sesungguhnya kepada Allah seluruhnya kembali.
Semoga Allah hadirkan BJ Habibie BJ Habibie lain yang ciptakan kemajuan dan kemakmuran dalam ketuhanan. Amin.
M1/8 Kalasan.