Riset

Aksi BEM FAI UMY Mendongkrak Potensi Ekonomi Ubi Gembili

3 Mins read

Aksi BEM FAI UMY Mendongkrak Potensi Ekonomi Ubi Gembili

Kita pasti sudah sangat familiar dengan singkong dan ubi jalar dalam dunia umbi-umbian. Biasanya kedua jenis umbi tersebut kita konsumsi dalam bentuk keripik, gorengan, maupun rebusan langsung. Rasanya yang lezat dan mengenyangkan membuat keduanya menjadi pilihan untuk memenuhi karbohidrat pengganti nasi. Karenanya, kita juga perlu mengenal tentang ubi gembili.

Ubi Gembili

Namun, sudahkah kamu mengenal gembili? Gembili adalah salah satu jenis umbi yang tumbuh merambat dengan umbi seukuran kepalan tangan, kulitnya tipis warna cokelat muda, dan mayoritas dalamnnya berwarna putih. Tanaman ini biasa tumbuh di dataran rendah pada tanah gembur dan berpasir. Tanaman ini tumbuh dengan baik dengan suhu 22,7 derajat celcius hingga 35 derajat celcius. Oleh karena itu, gembili hidup subur di daerah tropis seperti Indonesia.

Gembili memiliki julukan unik ‘mbill’ di daerah Jawa dan ‘ubiaung’ di daerah Bali. Ubi gembili ini biasa dikonsumsi dengan dibakar, dikukus atau direbus terlebih dahulu. Gembili memliki rasa gurih yang unik. Untuk kandungan karbohidratnya tidak berbeda jauh dari ubi jalar dan singkong. Selain itu, ubi ini memiliki serat pangan yang cukup tinggi sehingga bermanfaat untuk melindungi tubuh dari penyakit akibat pola makan yang buruk, diabetes mellitus, penyakit jantung, kanker usus, dan obesitas.

Ubi gembili mengandung indeks glikemik yang rendah. Indeks glikemik adalah ukuran yang menunjukkan seberapa cepat karbohidrat dalam makanan menjadi gula di tubuh. Maka dari itu baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Serat yang larut dari ubi gembili juga membuat tubuh kenyang lebih lama sehingga baik untuk penderita diabetes mellitus yang merasa lapar.

Baca Juga  Bukan "Jazirah Arab", tapi "Syibhu Jazirah Arab"

Gemili biasa dijadikan olahan tepung bahan mi instan juga tepung kue. Hebatnya, ubi ini tidak hanya bermanfaat sebagai makanan, karena parutan ubi gembilli mentah juga bisa dimanfaatkan menjadi obat luka memar atau bengkak. Ubi gembili pun bisa dijadikan zat pewarna alami sebab jenis umbinya beragam, ada gembili yang berwarna putih, kuning, krem, hingga ungu.

Dapat dikatakan bahwa gembili ini adalah umbi yang memiliki banyak potensi. Gembili harus didongkrak potensinya bersama tanah Indonesia yang subur luar biasa. Namun, seolah sepele, masih banyak orang yang belum tahu mengenai potensi tinggi dari gembili.  Padahal, pemanfaatan gembili tentu dapat meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat.

Aksi BEM FAI UMY

Melihat kondisi tersebut, pada Rabu (7/7/21) tim mahasiswa dari BEM FAI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) urun aksi untuk melakukan survey terhadap tanaman liar gembili di Padukuhan Kenalan, Bantul. Kegiatan  yang berjudul “Pemanfaatan Gembili Sebagai Alternatif Kemandirian Ekonomi Masyarakat Padukuhan Kenalan Pasca Pandemi” ini dilakukan  berkerjasama dengan kepala dukuh setempat.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Young Sustainable Initiative (YSI). YSI ini adalah program yang didukung oleh UMY dan Bank Pembangunan Syariah DIY melalui Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Republik Indonesia. “Program YSI ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa Kenalan berbasis UMKM,” jelas Rivaldi Darmawan, ketua YSI BEM FAI UMY.

Program ini dimulai dengan melakukan pengadaan mesin sebagai penunjang pemanfaatan sumber daya gembili di Padukuhan Kenalan. Kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan kepada masyarakat desa tentang pentingnya membangun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)  dan cara pengolahan sumber daya melalui ketela gembili.

Tentu kegiatan ini tidak bisa terjamin keberhasilannya hanya dengan penyuluhan sehari. Oleh karena itu, tim mahasiswa juga akan melakukan pemantauan terhadap proses produksi. Ketika masyarakat sudah paham cara pengolahannya dan menghasilkan suatu produk, BEM FAI membantu melebarkan relasi sebagai sarana pemasaran agar tepat sasaran dan dapat dinikmati khalayak umum secara luas.

Baca Juga  Ritual Sa'i dan Penemuan Mata Air Zam-zam

Sebagaimana yang dikatakan oleh Surono selaku kepala dukuh, bahwa besar harapannya program ini bisa berjalan berkelanjutan, sehingga Padukuhan Kenalan bisa melanglangbuana melalui produk unggulannya berkat bantuan pihak-pihak yang peduli dan andil dalam kegiatan ini.

Agent of Change Bagi Masyarakat Desa

Rivaldi juga menambahkan bahwa tujuan lain dari YSI ini adalah menunaikan kewajiban kita sebagai mahasiswa untuk menjadi agent of change yang membawa perubahan bagi masyarakat desa melalui pemberdayaan. Dengan program BEM FAI ini, masyarakat di Padukuhan Kenalan menjadi menyadari adanya harapan cerah menuju keberhasilan perekonomian desa dengan sumber daya yang ternyata selama ini dekat dengan mereka namun sudah lama tidak termanfaatkan.

Program ini didampingi oleh Zakiy Ishaq, yang menjadi dosen pembimbing. Tim mahasiswa yang berdedikasi di program YSI ini terdiri dari Rivaldi Darmawan, Tria Ayu Fatmawati, Dinar Dewi Utami, Putri Indah Wardani, Muhammad Fatwa Nurudin, Muhammad Iqra Malikul Alim, Rizki Feby Wulandari, Mila Mutiara Choirunisa, Syakira Amalia Isyaroh, Madikha Aida Fitri, Wilma Nur Adrizal, Aditya Satrio Bawono dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), dan Ekonomi Syariah.

“Secara aktif UMY memberikan dukungan kepada mahasiswa untuk ikut dalam berbagai program kemahasiswaa dari Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan,” jelas Oki Wijaya, MP, kepala Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY.

Aksi yang dilakukan para mahasiswa berdedikasi tinggi ini mestinya dapat menginspirasi kita semua untuk peduli dengan potensi-potensi dari sumber daya di sekitar kita. Jangan sampai kekayaan alam yang kita punya hanya dibiarkan sia-sia merana.

Editor: Hanifah

*) Artikel ini didukung oleh Universitas Muhamadiyah Yogyakarta

Avatar
1447 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Riset

Membuktikan Secara Ilmiah Keajaiban Para Sufi

2 Mins read
Kita barangkali sudah sering mendengar kalau para sufi dan bahkan Nabi-nabi terdahulu memiliki pengalaman-pengalaman yang sulit dibuktikan dengan nalar, bahkan sains pun…
Riset

Lazismu, Anak Muda, dan Gerakan Filantropi untuk Ekologi

2 Mins read
“Bapak ini kemana-mana bantu orang banyak. Tapi di kampung sendiri tidak berbuat apa-apa. Yang dipikirin malah kampung orang lain,” ujar anak dari…
Riset

Pengorbanan Ismail, Kelahiran Ishaq, dan Kisah Kaum Sodom-Gomoroh

4 Mins read
Nabi Ibrahim as. yang tinggal Hebron mendapat berusaha menjenguk putra satu-satunya. Sebab pada waktu itu, Sarah sudah uzur dan belum juga hamil….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds