Tugas utama para Nabi dan Rasul diutus oleh Allah Swt kepada umatnya adalah menyampaikan ajaran Islam. Tak jarang, dari berbagai kisah para perjuangan Nabi dan Rasul yang banyak menempuh tantangan dan rintangan dalam mendakwahkan Islam di muka bumi ini. Begitupun yang dirasakan oleh seorang Nabi Musa AS di bawah kekuasaan raja Fir’aun yang menganggap dirinya sebagai Tuhan.
Rasa lelah dan sulit dalam mendakwahkan Islam tentu terus beliau hadapi. Namun tak jauh berbeda dengan manusia pada umumnya, Nabi Musa AS tentu pernah merasakan di mana situasi dan kondisi sulit itu. Sehingga beliau pun memanjatkan doa kepada Allah Swt.
Doa Nabi Musa AS Memohon Kemudahan
رَبِّ ا شْرَحْ لِيْ صَدْرِ وَيَسِّرْلِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ يَفْقَهُوْ قَوْلِيْ
Artinya: “Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.”
Faedah doa: dalam doa di atas, terdapat tiga permohonan. Pertama, permohonan agar selalu diberi kelapangan dada dalam menghadapi segala benttuk rintangan. Kedua, agar dimudahkan dalam menghadapi segala bentuk kesulitan. Ketiga, agar diberikan kelancaran dalam berkomunikasi/berbicara agar mudah dipahami oleh orang.
Adapun doa Nabi Musa AS, sudah menjadi doa yang umum dan sering untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat sebelum memulai belajar, ujian, skripsian dan lain-lainnya.
Penutup Doa
Tentu sebelum memanjatkan doa, Nabi Musa AS tentu selalu berusaha, berikhtiar dalam mendakwahkan ajaran Islam kepada kaumnya melalui berbagai cara dan petunjuk dari Allah Swt. Begitupun kita yang selalu membaca doa ini, hendaknya selalu dibarengi oleh ikhtiar dan doa.
Sebagaimana firman Allah Swt:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Artinya: “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Rad: 11)
Demikianlah doa Nabi Musa AS ketika menghadapi kesulitan, doa lain bisa diakses di website IBTimes.ID.
Editor: Soleh