Ibadah

Adakah Sunnah Membunyikan Shalawat Tarhim di Waktu Imsak?

2 Mins read

Puji-pujian Tarhim atau biasa disebut masyarakat dengan Shalawat Tarhim (صلوات ترحيم) adalah doa pujian atau bacaan sholawat untuk Nabi. Di indonesia terutama Jawa Timur, shalawat (pujian) ini banyak dikumandangkan beberapa masjid. Khususnya di waktu sebelum adzan, terutama menjelang adzan shalat Subuh. 

Shalawat Tarhim diciptakan oleh Syaikh Mahmud Khalil Al-Husshari (1917-1980), seorang qari’ lulusan Al-Azhar. Beliau merupakan Ketua Jam’iyatul Qurra’ wal Huffadz di Mesir. Konon, shalawat ini bisa sampai di indonesia pada tahun 1960-an. Menyebar ke penjuru indonesia sebab Radio Lokananta Solo sempat merekamnya.

Hasil rekaman tersebut kemudian diputar dan disiarkan oleh Radio Lokananta dan juga Radio Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat), Surabaya. Maka dari sinilah awal mula shalawat tarhim tersebut menjadi populer di Indonesia, terutama di kalangan masyarakat Nadhliyin atau Nahdhatul Ulama.

Shalawat Tarhim sudah seperti “lagu wajib” di masjid-masjid atau mushalla. Terutama sebelum azan subuh di bulan suci Ramadhan. Namun, kaset yang biasa diputar di masjid-masjid atau mushala itu bukan lagi suara Syaikh Mahmud Al-Husshari. Melainkan suara Syaikh Abdul Azis yang dilantunankan ulang.

Tujuan Shalawat Tarhim

Tujuan melantunkan Shalawat Tarhim di waktu dini hari adalah untuk membangunkan kaum muslimin. Yaitu baik yang masih terjaga ataupun terlelap agar mempersiapkan diri untuk shalat shubuh. Selain itu dapat juga untuk membangunkan mereka yang ingin shalat tahajjud, maupun sahur.

Sebagian masyarakat merasa diuntungkan dengan adanya lantunan shalawat tarhim dari masjid atau mushala terdekat. Utamanya untuk membangunkan sahur.

Apabila memasuki bulan suci ramadhan, shalawat tarhim juga terkadang diselingi dengan himbauan dari takmir masjid untuk membangunkan sahur. Selain itu juga menginformasikan waktu imsak yang mendekati azdan shubuh.

Baca Juga  Renungan Jumat: Dosa Azali itu Kesombongan?

Bacaan Shalawat Tarhim

Bacaan shalawat tarhim yang dikarang oleh Syaikh Mahmud Al-Husshari dan biasa dilantunkan di masjid-masjid adalah berbunyi sebagai berikut:

 الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَاإمَامَ الْمُجَاهِدِيْنَ ۞ يَارَسُوْلَ اللهْ • الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَانَاصِرَ اْلهُدَى ۞ يَا خَيْرَ خَلْقِ اللهْ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَانَاصِرَ الْحَقِّ يَارَسُوْلَ اللهْ • الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَامَنْ اَسْرَى بِكَ مُهَيْمِنُ لَيْلًا نِلْتَ ۞ مَا نِلْتَ وَالأَنَامُ نِيَامْ وَتَقَدَّمْتَ لِلصَّلَاةِ فَصَلَّ كُلُّ مَنْ فِى السَّمَاءِ وَاَنْتَ الْإِمَامْ وَاِلَى الْمُنْتَهَى رُفِعْتَ كَرِيْمًا وَ سَمِعْتَ نِدَاءً عَلَيْكَ السَّلَامْ ۞ يَا كَرِمَ الْأَخْلَاقْ ۞ يَارَسُوْلَ اللهْ ۞ صَلىَ اللهُ عَلَيْكَ ۞ وَ عَلىَ عَلِكَ وَ اَصْحَابِكَ أجْمَعِيْنَ۞ 

“Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu duhai pemimpin para pejuang. Yaa Rasulullah Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu duhai penuntun petunjuk Ilahi. Duhai makhluk yang terbaik Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu duhai penolong kebenaran. Yaa Rasulullah Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari. Dialah Yang Maha Melindungi Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur. Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam. Engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha karena kemulianmu dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu. Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu.”

Hukum Shalawat Tarhim

Untuk memberikan sebuah penghukuman dari suatu amalan baik itu sunnah, mubah, wajib ataupun bid’ah, maka seyogyanya kita juga perlu mengetahui dasar hukum amalan tersebut dilakukan. Menurut beberapa ulama yang membolehkan shalawat ini, mereka mengambil dalil atau dasar hukum dari hadist Nabi ShalaAllahu ‘alaihi wassalam yang berbunyi,

Baca Juga  Bulan Zulkaidah: Sejarah, Keutamaan, dan Amalan di Dalamnya

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَمْنَعَنَّ أَحَدَكُمْ أَوْ أَحَدًا مِنْكُمْ أَذَانُ بِلَالٍ مِنْ سَحُورِهِ فَإِنَّهُ يُؤَذِّنُ أَوْ يُنَادِي بِلَيْلٍ لِيَرْجِعَ قَائِمَكُمْ وَلِيُنَبِّهَ نَائِمَكُمْ

“Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah bersabda: Kalian tak perlu mencegah Bilal untuk adzan sewaktu sahur, karena azan itu bertujuan untuk mengingatkan siapa saja yang masih berjaga dan juga membangunkan yang tertidur.” (Fathul Bari, Syarh Shahih al-Bukhari, Juz II, hlm 244)

Hadits di atas merupakan dasar atau dalil untuk melantunkan atau memutarkan shalawat tarhim. Selain hadits di atas, tujuan dengan adanya shalawat tarhim adalah untuk kebaikan kaum muslimin dan mengharapkan menfaat darinya.

Dalam Fiqhus Sunnah Juz I, hlm 221-222 terdapat juga penjelasan bahwa tarhim yang disuarakan keras itu baik. Namun disuarakan pelan itu lebih baik bila dikhawatirkan munculnya sikap riya’ atau mengganggu orang yang sedang shalat tahajud. Hal ini pula yang juga menjadi dasar bahwa tarhim atau memutarkan murratal al-qur’an ada baiknya tidak dibunyikan, sebab dapat mengganggu kaum muslimin yang sedang shalat.

***

Selain hukum diatas ada pula yang memberikan penghukuman bahwa pelantunan tarhim atau memutarkan kaset tarhim dari masjid-masjid dan mushala-mushala adalah perkara bid’ah atau menambah-nambahi dalam urusan ibadah atau agama. Apabila menganggap bahwa shalawat tarhim adalah wajib dan termasuk dalam rangkaian ibadah.

WaAllahu ‘alam bishawab.

Editor: Miftachul W. Abdullah

Avatar
13 posts

About author
Sekretaris Cabang Pemuda Muhammadiyah Karangploso, Malang.
Articles
Related posts
Ibadah

Mengapa Kita Tidak Bisa Khusyuk Saat Salat?

3 Mins read
Salat merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Di dalam Islam, salat termasuk sebagai rukun Islam yang kedua. Sebab, tanpa terlebih dahulu mengimani…
Ibadah

Empat Tingkatan Orang Mengerjakan Shalat, Kamu yang Mana?

4 Mins read
Salah satu barometer kesalehan seorang hamba dapat dilihat dari shalatnya. Dikatakan oleh para ulama, bahwa shalat itu undangan dari Allah untuk menghadap-Nya….
Ibadah

Sunah Nabi: Hemat Air Sekalipun untuk Ibadah!

3 Mins read
Keutamaan Ibadah Wudu Bagi umat Islam, wudu merupakan bagian dari ibadah harian yang selalu dilakukan terutama ketika akan melaksanakan salat. Menurut syariat,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds