Report

Buya Syafii: Saya Tolong Dipesankan Makam Muhammadiyah

1 Mins read

IBTimes.ID – Pada tanggal 24 Februari 2022, Buya Syafii mengirim pesan ke Haedar Nashir.

“Pak Ketum, tolong saya dipesankan makam Muhammadiyah. Sudah punya kan?” pesan Buya.

Membaca pesan Buya, Haedar lama sekali merenung. Tak lama kemudian, Buya kembali mengirim pesan bahwa pesan sebelumnya itu serius.

Tiga hari kemudian, seluruh administrasi untuk persiapan makam telah selesai. Setelah itu, Buya mengajak Haedar untuk melihat calon makamnya itu.

“Ada pertanda bahwa beliau sudah siap dipanggil Allah SWT,” ujar Haedar, Jumat (27/5/2022).

Haedar mewakili keluarga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang datang ke Jogja untuk mengantarkan Buya.

“Mudah-mudahan kita dapat meneladani beliau. Kita semua sudah menyaksikan. Bukan apa yang ia katakan, tetapi apa yang telah ia lakukan. Mudah-mudahan Allah membuka pintu surga seluas-luasnya,” imbuhnya.

Haedar menyebut bahwa generasi muda harus belajar dari tokoh bangsa yang telah mendahului. Jejak hidup para tokoh bangsa dapat menjadi teladan. Ia juga berpesan agar generasi muda berjalan hidup bersama dengan seluruh komponen bangsa dalam persaudaraan, rasa kemanusiaan, kasih sayang, ketulusan, dan rasa khidmat.

Atas nama PP Muhammadiyah, Haedar mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo beserta segenap jajarannya, dan seluruh tokoh bangsa yang telah menunjukkan kecintaannya kepada Buya Syafii Maarif dengan bertakziah, berdoa, dan menunjukkan duka cita yang mendalam.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tokoh sesepuh Muhammadiyah seperti Amien Rais, Din Syamsuddin, Chamamah Suratno, dan lain-lain yang telah menunjukkan rasa duka cita yang mendalam.

Haedar turut berdoa agar segala dosa-dosa Buya Syafii diampuni oleh Allah SWT. “Kami mohon maaf atas segala kesalahan Buya. Semoga almarhum diampuni dosanya, dilapangkan kuburnya, dan diterima amal ibadahnya, serta ditempatkan di surga,” imbuhnya.

Baca Juga  Arifi Saiman: Kebijakan Biden untuk Muslim Amerika

Menurutnya, Bangsa Indonesia tengah kehilangan sosok yang besar. Buya Syafii adalah teladan yang sederhana dan tulus. Khidmatnya untuk bangsa dan negara melampaui segalanya.

Haedar menyebut bahwa Buya merupakan tokoh yang mandiri. Apa yang Buya lakukan harus menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat.

Reporter: Yusuf

Avatar
1347 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

UAH: Musik Tidak Selalu Haram

1 Mins read
IBTimes.ID – Ustadz Adi Hidayat (UAH), Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah menyebutkan bahwa musik tidak selalu haram. Islam itu tidak anti…
Report

Savic Ali: Muhammadiyah Lebih Menderita karena Salafi Ketimbang NU

2 Mins read
IBTimes.ID – Memasuki era reformasi, Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Lahirnya ruang keterbukaan yang melebar dan lapangan yang terbuka luas, nampaknya menjadi…
Report

Haedar Nashir: dari Sosiolog Menjadi Begawan Moderasi

2 Mins read
IBTimes.ID – Perjalanannya sebagai seorang mahasiswa S2 dan S3 Sosiologi Universitas Gadjah Mada hingga beliau menulis pidato Guru Besar Sosiologi di Universitas…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *