Report

Maarif Institute Gelar Acara Halaqah Kebangsaan Mengenang dan Melanjutkan Legacy Buya Syafii Maarif

2 Mins read

IBTimes.ID, Jakarta | Maarif Institute dan P3M menggelar acara Halaqah Kebangsaan; Mengenang dan Melanjutkan Legacy Buya Syafii Maarif, pada 12 Juli 2022 di Hotel Bidakara, Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Kegiatan Halaqah kebangsaan ini, diawali dengan sambutan dari Abd. Rohim Ghazali, Direktur Eksekutif MAARIF Institute, dan Agus Mohammad dari P3M.

Rohim menyampaikan dalam pidato pembukaannya, bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah mengapresiasi sumbangan almarhum Buya Syafii, dan memikirkan pelanjutan visi dan cita-citanya sekarang dan di masa depan. “tujulan lain adalah mensosialisasikan dan menyemai pemikiran Ahmad Syafii Maarif dalam kontek keindonesiaan kontemporer”, Jelas Rohim.

Sementara Agus Mohamad, dari P3M, mengatakan bahwa pemikiran-pemikiran Buya Syafii tentang isu-isu keislaman, kemanusiaan dan keindonesiaan, dapat dijadikan sebuah ide yang sangat menarik yang tentu saja perlu dikembangkan, yakni bagaimana menerjemahkan pemikiran-pemikiran besar Buya Syafii dalam tataran praktis yang lebih aplikatif.

Kegiatan ini dirancang dalam bentuk diskusi dan tanya jawab yang akan diikuti oleh tokoh-tokoh lintas agama dari berbagai lembaga dengan total peserta kurang lebih 70 orang. Kegiatan ini, dibagi menjadi dua sesi.

Sesi pertama membincang tentang Problem Kebangsaan dan Kegelisahan Buya Syafii: Kebinekaan, Multikulturalisme, dan Masa Depan Kemanusiaan, dengn Prof. Dr. Abdul Mu’ti (sekretaris Umum PP. Muhammadiyah) Prof. Dr. Siti Musdah Mulia (Feminisme Muslim, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan Dr. Rumadi (Intelektual NU).

Sementara sesi kedua, membincang Keteladanan Buya Syafii dalam Penguatan Kebangsaan: Kesetaraan, Keadilan, dan Kesejahteraan, dengan narasumber Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani (Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (IPSH) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Pdt. Sylvana Apituley (Wakil Presiden Dewan Gereja Reformasi se-Dunia), dan Trisno S. Sutanto (Masyarakat Dialog Antar Agama, MADIA, penulis buku Politik Kebhinekaan Esai Esai Terpilih)

Baca Juga  Haedar Nashir: Pentingnya Membaca Ulang Ideologi Muhammadiyah

Dalam pemaparannya, Prof. Mu’thi mengatakan bahwa rekam jejak kehidupan Buya Syafii patut kita teladani. Buya Syafii adalah sosok Muslim yang sangat patriotik, yang secara teguh dan konsisten berpegang teguh pada ajaran agamanya, namun dalam kesempatan yang sama Buya konsisten membela hak-hak penuh kewargaan warga negara dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Sementara Prof. Najib Burhani dan Trisno Sutanto, melihat Buya sabagai sosok pemikir yang berani dan berintegritas. Yang paling menyita perhatian Buya Syafii, menurut Prof Najib, adalah tingkah pongah para elit yang “tuna visi dan misi”. “Para politisi hanya mengedepankan kepentingan pragmatis, sembari dalam waktu yang bersamaan, abai terhadap hak-hak hidup masyarakat. Apalagi yang paling membuat geram tatkala sekelompok elit itu menggunakan isu-isu SARA demi memenuhi syahwat politiknya. Buya adalah cermin moral yang sebenarnya di tengah krisis teladan hari ini”, tegas Najib.

Reporter: Pripih

Editor: Yahya

Related posts
Report

Muktamar JIMM 2023: Mendorong Pembaharuan Pemikiran, Pengetahuan, dan Gerakan Muhammadiyah

7 Mins read
IBTimes.ID – Para kader Muhammadiyah yang tergabung dalam Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) kembali menyelenggarakan sebuah agenda yang bernama Muktamar Pemikiran Islam…
Report

Haedar Nashir: Moderasi adalah Solusi Menangani Radikalisme dan Ekstremisme

1 Mins read
IBTimes.ID – Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan, bahwa pendekatan moderasi adalah solusi dalam menangani radikalisme dan ekstremisme. Hal ini…
Report

Riset: Pesantren, Politik Dinasti, dan Oligarki Kekuasaan

5 Mins read
IBTimes.ID – Oligarki kekuasaan dan politik dinasti adalah dua fenomena pemilihan kepala daerah dan pemilihan anggota legislatif secara langsung yang terjadi pasca…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *