Tafsir

Air dalam Tinjauan Kimia dan Al-Qur’an

3 Mins read

Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di bumi. Ketersediaan air di bumi sangat melimpah. Air mempunyai sifat tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Air sebagai zat kimia mempunyai sifat yang khas. Air dapat digunakan sebagai pelarut universal dan sumber energi kimia yang kuat.

Air sebagai pelarut universal berarti air mempunyai kemampuan untuk melarutkan zat-zat lain termasuk zat anorganik. Cara molekul air berikatan dengan zat lain yang asing dapat digambarkan seperti gembala yang memisahkan diri dari kelompoknya.

Apabila ada senyawa lain, misalnya zat padat yang masuk ke dalam air, maka akan dipecah oleh molekul air. Molekul air tersebut mendesak di antara zat padat, memisahkan zat padat tersebut dan menghalangi semua bagian zat padat yang telah berhasil dibebaskan, sehingga zat padat tersebut mengalami kesulitan untuk bersatu kembali.

Air (H2O) tersusun dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Kedua atom tersebut dengan mudah dapat berikatan dan berlaku juga sebaliknya. Untuk dapat menguraikan air menjadi atom-atom penyusunnya, dibutuhkan energi yang cukup besar.

Allah telah menjadikan air sulit terurai menjadi unsur-unsur, namun mudah terbentuk. Allah menciptakan semua ini agar makhluk hidup tidak mengalami kekurangan air, sedangkan air adalah kebutuhan yang sangat penting dan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup. Apabila hal tersebut terjadi sebaliknya, air mudah terurai dan sulit terbentuk, maka air akan menjadi sangat terbatas.

Banyak zat yang larut dalam air, sehingga air jarang ditemukan dalam keadaan murni. Air hujan dan salju menyerap berbagai jumlah gas karbondioksida (CO2) dan gas lainnya dari atmosfer.

Air laut mengandung sejumlah garam natrium klorida (NaCl) dan banyak senyawa yang terlarut lainnya yang berasal dari air sungai serta arus laut lain. Allah menjadikan air sebagai alat untuk membersihkan dan menyucikan, sebagaimana tercantum dalam Surah al-Anfal ayat 11:

Baca Juga  Makna Ayat Al-Qur’an Berkembang Mengikuti Zaman

اِذْ يُغَشِّيْكُمُ النُّعَاسَ اَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لِّيُطَهِّرَكُمْ بِهٖ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطٰنِ وَلِيَرْبِطَ عَلٰى قُلُوْبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْاَقْدَامَۗ

 (Ingatlah), ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketenteraman dari-Nya, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh pendirian) (QS. Al-Anfal:11).

Ikatan Antar Atom dalam Molekul Air

Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen dalam air adalah ikatan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen yang terjadi antara elektron-elektron yang berada pada bagian luar atom tersebut. Ikatan tersebut dapat terjadi karena atom hidrogen hanya mempunyai kulit tunggal di sekeliling inti.

Meskipun kulit tersebut hanya sebuah elektron tunggal, tetapi masih tersedia tempat untuk dua elektron. Sedangkan pada atom oksigen mempunyai cukup ruang untuk delapan elektron, tetapi dalam atom oksigen tersebut kulit terluarnya hanya berisi enam elektron. Sehingga, kulit terluar atom oksigen belum terisi penuh oleh elektron. Atom oksigen merupakan atom yang belum stabil. Akibatnya, elektron-elektron dalam kulit tidak terikat secara kuat. Sehingga, oksigen mudah bergabung dengan atom lain untuk membentuk susunan yang lebih stabil.

Oksigen dapat memenuhi kulitnya dengan menambahkan elektron dari dua atom hidrogen. Pada saat yang bersamaan, dua elektron dari atom oksigen bergabung dengan elektron dari atom hidrogen. Sehingga, terbentuk ikatan yang kuat.

Pembentukan molekul air dengan cara atom berikatan dapat dianalogikan dengan kunci yang masuk lubangnya. Keterpaduannya begitu sempurna. Sehingga, molekul air merupakan molekul yang ada di alam dengan kestabilan yang tinggi.

Apabila energi listrik dan zat kimia dapat memutuskan ikatan dalam molekul air, maka atom oksigen dan hidrogen akan kembali memperoleh sifat masing-masing atom tersebut. Serta bebas berikatan dengan unsur-unsur lain untuk membentuk persenyawaan baru.

Baca Juga  Tips Investasi Menurut Al-Qur'an (QS. Ali Imran: 14)

Ikatan hidrogen

Molekul air saling bergabung dengan cara yang khas yang dikenal dengan ikatan hidrogen. Ikatan tersebut merupakan gaya dipol-dipol yang paling kuat. Ikatan hidrogen terjadi apabila atom hidrogen terikat oleh dua atau lebih atom lain yang memiliki keelektronegatifan tinggi, seperti atom N, O, dan F. Energi pada ikatan dunia. Tanpa adanya ikatan hidrogen, manusia tidak akan dapat memuat minuman.

Tanpa ikatan hidrogen pada molekul air tidak memungkinkan akan terjadinya kehidupan organisme di bumi. Berkaitan dengan hal tersebut, Allah menganjurkan manusia untuk memperhatikan air minumnya dan menganugerahkan air sebagai minuman yang menyegarkan, sebagaimana tercantum dalam firman-firman-Nya

اَفَرَءَيْتُمُ الْمَاۤءَ الَّذِيْ تَشْرَبُوْنَۗ

Artinya: Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu minum? (QS. Al-Waqi’ah: 68)

وَّاَنْ لَّوِ اسْتَقَامُوْا عَلَى الطَّرِيْقَةِ لَاَسْقَيْنٰهُمْ مَّاۤءً غَدَقًاۙ

Artinya: Dan sekiranya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), niscaya Kami akan mencurahkan kepada mereka air yang cukup. (QS. Al-Jinn: 16).

وَاَرْسَلْنَا الرِّيٰحَ لَوَاقِحَ فَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَسْقَيْنٰكُمُوْهُۚ وَمَآ اَنْتُمْ لَهٗ بِخَازِنِيْنَ

Artinya: Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan (air) itu, dan bukanlah kamu menyimpannya.” (QS. Al-Hijr: 22).

Editor: Yahya FR

Sindi Wulan Aprilia
27 posts

About author
Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya Peminat Kajian Tarikh
Articles
Related posts
Tafsir

Kontroversi Tafsir Ayat Pernikahan Anak dalam Qur’an

4 Mins read
Pernikahan, yang seharusnya menjadi lambang cinta dan komitmen, kerap kali terjebak dalam kontroversi. Salah satu kasus terbaru yang menarik perhatian publik adalah…
Tafsir

Sepintas Sejarah Gagasan Tafsir Modern di Indonesia

4 Mins read
Pada subbab yang ditulis oleh Abdullah Saeed berjudul “The Qur’an, Interpretation, and the Indonesian Context” merupakan bagian dari bukunya Saeed sendiri, yaitu…
Tafsir

Dekonstruksi Tafsir Jihad

3 Mins read
Hampir sebagian besar kesarjanaan modern menyoroti makna jihad sebatas pada dimensi legal-formal dari konsep ini dan karenanya menekankan pengertian militernya. Uraiannya mayoritas…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds