Tarikh

Murad I, Sultan Penakluk Negeri Balkan

3 Mins read

Dinasti Turki Utsmani pernah menaklukkan kawasan timur dari Benua Eropa terutama di bagian wilayah Balkan. Wilayah Balkan saat ini diisi oleh beberapa negara, seperti Turki, Bosnia dan Herzegovina, Yunani, Makedonia Utara, Montenegro, Moldova, Rumania, Slovenia, Yunani, Serbia, Kroasia, Bulgaria, Kosovo, dan Albania. Semua wilayah tersebut masuk ke dalam wilayah Balkan berdasarkan letak geografis (Allcock 2022).

Sultan dari Dinasti Turki Utsmani yang pertama mampu menaklukkan wilayah Balkan adalah Murad I. Ia berhasil menaklukkan daerah Valasye dan sebagian besar daerah Rumelia dan pada tahun 1365 Kota Adrianopel yang kota paling barat Republik Turki saat ini.

Kota Adrianopel merupakan kota penting bagi peradaban Imperium Bizantium secara politik setelah Kota Konstatinopel. Kota Adrianopel dijadikan ibukota Dinasti Turki Utsmani setelah penaklukan hingga menjadi awal kekuasaannya di kawasan Eropa Timur (Ahmad 1993, 390).

Kedaulatan Dinasti Turki Utsmani di Kota Adrianopel telah membuat kekuasaan Bizantium semakin mengecil di kawasan Eropa Timur. Murad I memisahkan Kota Konstatinopel dari kekuasaan Balkan di Eropa Timur, yaitu, Serbia, Bulgaria, Hungaria, dan Montenegro. Dia berhasil juga melawan Raja Bizantium dalam Perang “Eski Baba”. Dia menawan Philipopolis bahkan lebih jauh lagi hingga sampai ke pegunungan Balkan. Kegagahannya membuatkan Syisman Raja Bulgaria bersepakat membayar upeti kepadanya (Ahmad 1993, 391).

Kekalahan bangsa Eropa secara berturut-turut dari Islam, memunculkan kecemasan Kerajaan Kristen Balkan. Mereka segera meminta bantuan kepada Paus Urban V agar sudi menjadi perantara yang menghubungkannya dengan para raja Eropa Barat untuk melawan penyebaran kekuasaan Dinasti Turki Utsmani, dan segera mengusir orang Islam dari daratan benua Eropa. Permohonan para raja Balkan mendapat perhatian penuh dari Paus Urban. Dia menulis surat kepada semua raja di Eropa Barat agar bersedia untuk memerangi orang Islam (Ahmad 1993, 391).

Baca Juga  Karena Wahyu Allah, Rasulullah Menikahi Zainab binti Jahsy
***

Akhirnya, pada tahun 1363 M, terjadi pertempuran antara sekutu kerajaan dari Eropa Barat melawan pasukan Dinasti Turki Utsmani di pantai Maritza dengan kemenangan bagi pasukan Dinasati Turki Utsmani. Kemenangan tersebut membuat Murad I berhasil menjadikan pegunungan Balkan bagian dalam kekuasaannya.

Para ahli sejarah menganggap bahwa pertempuran di Maritza itu termasuk penting, karena jika pasukan Islam mengalami kekalahan pada saat itu, maka tentu kerajaan Balkan dan Eropa Barat tidak saja akan menghancurkan Dinasti Turki Utsmani, namun mereka akan menguasai Asia Kecil dan Anatolia dan terus ke Baitul Maqdis untuk merebut kembali dari tangan orang Islam sebagai lanjutan dari Perang Salib (Ahmad 1993, 391).

Murad I tidak berhenti melakukan serangannya di Eropa Timur. Hingga pada akhirnya dia berhasil menguasai Samakof, Monatsir, dan Saloniki pada tahun 1385-1386 M. Hal tersebut membuat para raja Serbia dan Bulgaria membayar upeti setiap tahun kepada Murad I. Selain itu, ia juga berhasil mengalahkan para raja di Asia Kecil yang masih tidak patuh terhadapnya, seperti raja Karmian dan Karman (bekas pecahan Dinasati Saljuk) (Ahmad 1993, 391-392).

Berlanjut pada 20 Juni 1389, pengkhianatan terjadi dari pasukan sekutu Kristen terdiri dari Serbia, Bulgaria, dan Hungaria telah melakukan serangan terhadap Dinasati Turki Utsmani dalam suatu perang di Kosovo. Pasukan bersekutu itu dibantu oleh para raja dari Bosnia, Rumania, Albania, Herzegovina, dan Maghyar serta Polandia. Mereka dipimpin oleh Raja Lazar dari Serbia.

Walaupun pada awalnya pasukan sekutu Kristen memiliki keyakinan akan mendapatkan kemenangan pada pertempuran Kosovi tersebut, namun mereka tetap mengalami kekalahan dengan terbunuhnya Raja Serbia dalam peperangan itu. Sehingga, Kerajaan Serbia dan Bulgaria tunduk dan tetap di bawah naungan Dinasti Turki Utsmani dan Murad I kembali memungut cukai dari mereka (Ahmad 1993, 392).

Baca Juga  Asimilasi Yunani, Mesir, dan Kebangkitan Peradaban Islam
***

Keberhasilan Murad I memenangkan pertempuran di Kosovo tersebut mampu memberikan dampak signifikan penyebaran Islam di tanah Balkan dengan banyak para pembesar masuk Islam murni atas keinginan mereka. Wilayah-wilayah Eropa lainnya sepakat damai sehingga kekuasaan meluas ke Hungaria, Rumania, dan wilayah dekat Laut Adriatik, bahkan mendominasi hingga ke Albania (Putra 2022, 364-365).

Invasi Dinasti Turki Utsmani terhadap Albania pada abad 14, dan Islam mulai diperkenalkan. Di kawasan pegunungan utara, dai Islam harus berhadapan dengan perlawanan pemeluk Katolik. Perlawanan melemah setelah para pastur yang berpengaruh memilih menghindar dan meninggalkan umatnya.

Selama bercokol di Albania, Dinasti Turki Utsmani menerapkan banyak metode efektif dalam misi Islamisasinya. Di kawasan tengah dan selatan, misalnya, menciptakan dua kelas Muslim; pashas dan bey, lengkap dengan anugerah properti skala besar dan akses politik dan ke pusat kekuasaaan. Melalui pengaruh politik dan ekonomi ini para pasha dan bey diharapkan mampu mengontrol petani, dan masyarakat pedesaan yang dikonversi paksa. Kepada mereka, para bangsawan ’cangkokan’ Turki ini menyajikan kemakmuran ekonomi dan lainnya. (Sahrasad 2018, 46).

Pemerintahan mentereng dari Murad I yang berhasil menakhlukan banyak daerah, seperti Andrinapol, Masedonia, Bulgaria, Serbia, Asia kecil dan paling monumental penaklukan Kosovo  (Fauzan and Setiawan 2022, 61).

Namun, setelah kemenangan Kosovo itu, ia dibunuh oleh seorang askar Serbia. Murad I melakukan banyak peperangan namun tidak pernah kalah. Murad I dijuluki sebagai Alexander abad pertengahan bahkan dinilai sebagai pendiri Kesultanan Turki Utsmani yang sebenarnya (Putra 2022, 364-365).

Dengan demikiran, peran sultan Murad I dalam penaklukan negeri Balkan telah memberikan pengaruh signifikan terhadap eksistensi Islam di wilayah Eropa Timur, sehingga membangun asa untuk perwujudan Islam yang rahmat (kasih-sayang) bagi semua orang karena bagaimanapun juga Murad I tidak pernah melakukan pemaksaan untuk masuk Islam setelah peristiwa penaklukan, namun wilayah taklukan dituntut untuk tidak berkhianat dan membayar upeti untuk kesejahteraan mereka juga.

Baca Juga  Refleksi Sumpah Pemuda: Melacak Akar Pluralisme dalam Tradisi Islam

References

Ahmad, Dusuki. 1993. Ikhtisar Perkembangan Islam. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Allcock, John B. 2022. Britannica. Oktober 19. Accessed November 20, 2022. https://www.britannica.com/place/Balkans.

Putra, Johan Septian. 2022. “Kedigdayaan Turki Utsmani (Awal Berdiri hingga Sulaiman al-Qanuni).” In Sejarah Dunia Islam (Periode Klasik hingga Turki menjadi Republik), by Johan Septian Putra, 358-386. Jakarta: Istana Agency.

Sahrasad, Herdi. 2018. “Muslim Albania Kisah Islam Marginal.” Siasat 3 (4): 44-51. https://siasatjournal.com/index.php/siasat.

Editor: Yahya

Johan Septian Putra
38 posts

About author
Mahasiswa Pascasarjana Prodi Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Articles
Related posts
Tarikh

Hijrah Nabi dan Piagam Madinah

3 Mins read
Hijrah Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi merupakan salah satu peristiwa paling bersejarah dalam perkembangan Islam, yang…
Tarikh

Potret Persaudaraan Muhajirin, Anshar, dan Ahlus Shuffah

4 Mins read
Dalam sebuah hadits yang diterima oleh Abu Hurairah dan terdapat dalam Shahih al-Bukhari nomor 1906, dijelaskan terkait keberadaan Abu Hurairah yang sering…
Tarikh

Gagal Menebang Pohon Beringin

5 Mins read
Pohon beringin adalah penggambaran dari pohon yang kuat akarnya, menjulang batang, dahan dan rantingnya sehingga memberi kesejukan pada siapa pun yang berteduh…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds