Banyak diantara kita yang masih bertanya-tanya tentang perbedaan antara doa dan dzikir. Karena keduanya sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun banyak dari kita yang belum mengerti mana yang doa dan mana yang dzikir.
Pengertian dan Macam-Macam Doa
Doa berasal dari bahasa Arab الدعاء yang merupakan bentuk masdar dari mufrad داعى yang memiliki banyak arti. Salah satu artinya sama dengan kata طلب yang artinya meminta.
Doa sendiri terbagi menjadi dua, yaitu doa mas’alah dan doa ibadah. Doa mas’alah adalah doa yang terkait dengan permintaan seorang hamba kepada Tuhannya. Maksud gampangnya adalah doa kita kepada Allah. Doa ini sifatnya pribadi, karena setiap orang mempunyai keinginan yang berbeda-beda.
Ada yang meminta haji tahun ini, ada yang minta dinaikkan pangkatnya, ada yang minta diloloskan tes CPNS, dan lain sebagainya. Contoh umumnya adalah ketika seseorang berdoa sehabis sholat dengan kalimat;
“رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.”
Yang kedua, adalah doa ibadah. Maksudnya adalah doa-doa yang dilakukan dalam rutinitas ibadah kita setiap hari, seperti doa masuk masjid, doa mendengar adzan, doa berhubungan suami istri, doa mau makan, dan sebagainya.
Pengertian Dzikir
Perbedaan selanjutnya adalah, jika doa berbentuk permintaan dari hamba kepada Rabb-Nya, dzikir adalah bentuk keagungan hamba kepada Rabb-Nya. Dzikir dalam bahasa Arab berasal dari kata dzakara (ذَكَرَ) – yadzkuru (يَذْكُرُ) – dzikran (ذِكْرًا) yang berarti membersihkan dan mengingat.
Dzikir tidak ada kaitannya sama sekali dengan permintaan dan permohonan. Konteks dzikir adalah sebagai wujud dari pengagungan dan penyucian seorang makhluk kepada Sang Khaliq. Karena dengan dzikir, seorang hamba akan mengingat Allah, mengingat akan segala kekuasaan dan kebesaran dalam penciptaan dan karunia-Nya.
Perbedaan Doa dan Dzikir
Selain dari pengertiannya, perbedaan doa dan dzikir bisa dilihat dari ruang lingkupnya. Ruang lingkup dzikir lebih luas daripada doa. Doa adalah bagian dari dzikir. Orang yang berdoa bisa disebut dengan dzikir, karena berdoa adalah mengingat Allah. Sedangkan ketika kita berdzikir, belum tentu kita berdoa. Seperti sabda Rasulullah :
ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﻻَ ﺇﻟٰﻪَ ﺇﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭَﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺍﻟﺪُﻋَﺎﺀِ ﺍﻟﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ
Nabi Muhammad Saw bersabda, “Dzikir paling utama adalah Laa Ilaaha Illallah. Dan doa yang paling utama adalah Alhamdulillah”.
Dzikir maknanya umum, sesuatu hal yang mendatangkan pahala dan mengingat Allah disebut dzikir. Seperti membaca Al-Qur’an, mengajar TPA, menyimak hafalan, dan masih banyak lagi. Menuntut ilmu juga merupakan majelis dzikir.
Sebagaimana Nabi Muhammad Saw bersabda “Idza marartum bi riyaadhil-jannah farta’u, “ yang artinya “Kalau kalian melewati taman-taman surga maka duduklah di dalamnya.” Apa yang dimaksud dengan taman surga? Yaitu majelis dzikir, majelis yang mengingatkan kita terhadap perintah dan larangan Allah Swt.
Orang yang berdoa kepada Allah, pasti diawali dengan dzikir, menyebut nama Allah dan memuji 99 nama-Nya. Tapi kalau kita berdzikir, tidak harus berdoa. Dzikir itu waktunya tidak terbatas, bisa kapan saja dan dimana saja. Adab-adab dalam berdizkir lebih fleksibel, walaupun memang kondisi yang paling baik untuk berdzikir adalah duduk, khusyu’, dan menghadap kiblat.
Berbeda dengan doa, waktu dan tempatnya terbatas. Banyak aturan atau adab-adab yang harus ditunaikan seorang hamba dalam berdoa, seperti berwudhu (suci), menghadap kiblat, meminta dengan menyebut asmaul husna, diawali dengan sholawat nabi, meminta ampunan terlebih dahulu, mengangkat tangan sejajar dengan bahu. Bersuara sir (pelan dan lembut), dan bersungguh-sungguh.
Doa dan Dzikir, Mana yang Lebih Utama?
Kedua amalan tersebut, sebenarnya sama-sama mendatangkan pahala, sama-sama mengingkatkan kita kepada Allah. Hanya saja, para ulama menjelaskan bahwa dzikir lebih afdhal dibandingkan dengan doa. Penjelasannya adalah, Ketika seseorang berdoa kepada Allah, pasti didahului dengan dzikir terlebih dahulu. Seperti memuja asma-Nya dengan membaca tasbih, tahmid, dan tahlil sebanyak 33x, membaca sholawat nabi, kemudian membaca Al-Fatihah, baru kita berdoa kepada Allah.
Bahkan dalam berdoa pun kita dianjurkan untuk menyebut Allah dengan Asmaul Husna (sesuai dengan konteksnya), apabila kita meminta dilapangkan rezeki, kita menyebut Allah dengan sebutan Ar-Razaq dan Al-Ghaniy. Kalaau kita meminta ampunan, dianjurkan untuk menyebut nama Allah dengan sebutan Al-Ghoffar.
Selain itu, berdzikir hanya dilakukan oleh orang-orang yang beriman. Sedangkan berdoa konteksnya umum, bisa dilakukan oleh orang-orang non-islam. Karena berdoa adalah kita meminta hajat kita kepada Tuhan. Jadi apapun agamanya, selama ia masih percaya akan keberadaan Tuhan, maka ketika ia meminta kepada-Nya, itu disebut dengan berdoa.
Penutup
Itulah beberapa penjelasan tentang perbedaan antara doa dan dzikir. Pada kesimpulannya, dzikir dan doa adalah ibadah yang sama-sama dilakukan untuk mengingat Allah SWT. Hanya saja, dzikir lebih utama dibandingkan dengan doa. Dzikir adalah sifat penduduk surga, mereka (para penghuni surga ) senantiasa berdzikir kepada Allah, karena tidak ada sesuatu yang membuat kita begitu cepat dinaikkan untuk menuju ke surganya Allah kecuali dengan senantiasa berdzikir.
Editor: Soleh